HANYA FITNAH DAN CARI SENSASI

Written By FATAMORGANA on Selasa, Januari 05, 2010 | 1/05/2010

HANYA FITNAH DAN CARI SENSASI
Lawanlah buku dengan buku. Agaknya itulah yang bakal terjadi dengan buku Membongkar Gurita Cikeas karya George Junus Aditjondro.

Kontroversi buku "Gurita Cikeas" makin memanas, dengan hadirnya buku tandingan berjudul "Hanya Fitnah & Cari Sensasi," Sebagai buku yang kontra, uniknya justru memiliki banyak kesamaan dengan buku yang dibantahnya.

Pertama, penulis buku ini, yaitu Setiyardi adalah mantan wartawan Tempo, sama seperti George Aditjondro.

Kedua, tampilan cover buku ini benar-benar mirip (serupa tapi tak sama) dengan buku yang dibantahnya.

Ketiga, data yang disajikan dalam buku ini sama dengan buku yang dibantahnya, yaitu sama-sama memakai data sekunder dari kliping-kliping media. Keempat, buku ini sama-sama memanfaatkan situasi politik untuk sensasi dan popularitas buku.

Saya juga belum sempat baca bukunya artikel ini saya tulis dari hasil penelusuran saya di dunia maya dan jejaring sosial facebook disini

Halaman awal setelah cover dari buku ini dimulai dengan tulisan besar: Hanya Fitnah dan Cari Sensasi, George Revisi Buku, oleh redaksi politik indonesia.com.

Pada halaman selanjutnya, ada judul Prolog. Isinya, hampir sama dengan cara George Aditjondro mengungkapkan data awal pada bukunya. Yaitu memakai kutipan.

Bedanya, dalam buku berjudul Membongkar Gurita Cikeas, George mengutip pidato Presiden SBY saat memberi penjelasan tentang kasus yang sedang berkembang, yaitu ketegangan KPK dan Polri.

Dalam buku "Hanya Fitnah & Cari Sensasi," Setiyardi mengutip pendapat Metro TV yang melansir pemberitaan tentang launching buku George di Yogyakarta. Bahwa, buku yang dilaunching oleh George itu hanya cari sensasi.

Lalu, sama seperti George, Setiyardi juga membangun opini bahwa buku Gurita Cikeas itu hilang dari pasaran setelah dirilis. Inilah yang membuat masyarakat jadi penasaran terhadap isinya.

Padahal, di sini Setiyardi membalas George dengan pernyataan Amien Rais, yang intinya menyebutkan bahwa buku Membongkar Gurita Cikeas, banyak memiliki kelemahan. Terutama dalam hal sumber data.

George, seperti Setiyardi mengutip Amien Rais, hanya menyajikan data sekunder. Yaitu data dari kliping koran, internet dan jurnal.

Dalam halaman kedua dan ketiga buku ini, sepertinya makin menunjukkan adanya perang antar-mantan wartawan Tempo. Dua-duanya menggunakan jurus yang sama: main kutip sana-sini, setelah itu membangun opini.

Pada bagian ketiga buku Hanya Fitnah & Cari Sensasi, Setiyardi sepertinya mau membalas seniornya, George Aditjondro yang mengutip pernyataan beberapa media.

Di buku balasan Membongkar Gurita Cikeas, yang dikutip selanjutnya adalah pernyataan Ketua DPD Irman Gusman. Waktu itu, Irman diwawancarai wartawan untuk memintai pendapatnya tentang buku George.

Irman mengatakan bahwa buku George tak ada nilainya. Isinya gosip dan fitnah yang hanya mencari sensasi belaka. Karena itu, Irman saat itu mengatakan tidak mau menanggapi tentang beredarnya buku Membongkar Gurita Cikeas, yang isinya seolah-olah ada aliran dana besar ke Tim Sukses SBY.

Di situ, Setiyardi juga mengutip pernyataan Irman yang menyebutkan bahwa buku George jauh sekali perbedaannya dengan buku All The President's Men, yang membuat jatuhnya Presiden Nixon.

Juga, dikutip pernyataan dari Andrik Purwasito, pengamat politik dari Solo yang menyebutkan bahwa di dalam buku George sama sekali tidak ada hal yang menguatkan tuduhan.

''Apakah George melakukan, misalnya, wawancara dengan SBY,'' begitu kata Andrik yang dikutip di dalam buku Hanya Fitnah & Cari Sensasi karya Setiyardi, yunior George yang sama-sama bekerja sebagai wartawan di Tempo.

Pemilik perusahaan penerbitan bernama Senopati Media ini mengaku motivasinya menulis buku tersebut murni bisnis. Dia membantah mendapat sponsor dana dari pihak-pihak tertentu untuk menulis buku ini.

"Saya kira buku ini akan menarik dan diminati banyak orang," ujar Setiyardi

Harga buku Hanya Fitnah & Cari Sensasi, George Revisi Buku dibandrol Rp35.000. Buku tersebut juga tidak terlalu tebal, sekitar 40 halaman. “Ya buku ini kan sekadar mengulas buku Gurita Cikeas. Seperti yang dikatakan George sendiri, lawanlah buku dengan buku,” tukas Setiyardi.


Share this article :

73 comments:

  1. mungkin ini perang pemikiran para politikus di belakang mereka kali ya?

    BalasHapus
  2. Selamat pagi kang ...
    Sangat setuju sekali
    lawanlah buku dengan buku

    BalasHapus
  3. Nah lho...!! makin bingung aja nih...mana yang benar ?

    BalasHapus
  4. ha ha ha saya tunggu buku yang ketiga penengah dari keduanya dan hasil akhir dari masalah ini!

    BalasHapus
  5. tambah pusing ngikutin beritanya...

    george aditjondro cuma cari sensasi dan memperkaya diri sendiri intinya...hehehehe...

    * pa kabarnya, bang iwan..
    maaf baru bisa mampir lagi, jarang buka2 blog nih ..

    BalasHapus
  6. Kenapa saya jadi ketawa aja ya...?
    Mungkin mereka ribut sendiri, sedang saya lagi menikmati blogging...

    Semoga kita semua bisa membangun negeri ini dengan tindakan bukan dengan saling menghujat.

    BalasHapus
  7. ikutan ajah.. baca.. baca.. baca..
    padahal daku ga bgitu ngerti ttg bank century dll di belakangnya @_@

    BalasHapus
  8. Gimana kalo 2 buku itu dijual sebagai 1 paket?

    Ah..makin pusing dan bingung aja nih. Mendingan baca novel fiksi aja deh, ga usah dipertanggung jawabkan, ga ada yg merasa difitnah, everybody happy. Setuju?

    BalasHapus
  9. selamat pagi mas ^_^

    aku blm sempat baca bukunya mas,sepertinya heboh banget ya.

    apa kabar mas ?

    BalasHapus
  10. artikel yang bagus... bisa jadi tambahan ilmu buat saya... makasih...

    BalasHapus
  11. hwaduh.. pening dah ikuti politik elit,
    atau.. ini cara baru jualan buku ?

    BalasHapus
  12. Wah 2x... Kasus Century aja belum selesai. Ada konflik baru lagi..

    BalasHapus
  13. ini pertarungan antar buku berikut pengarangnya nih, bakalan seru abis nih

    BalasHapus
  14. Ikut nyimak ahh jadi penonton aja... kira-kira dalangnya siapa ya???

    BalasHapus
  15. makin panas aja ini om.... negara kita memang negara penuh intrik

    BalasHapus
  16. lha,, makin bikin binun aja neehh,, yang mana yang bener... @_@

    BalasHapus
  17. Baru tahu kalau buku tandingannya udah keluar. Kira2 versi ebooknya yang bisa didownload gratis ada gak?

    BalasHapus
  18. walah, aku ga banyak komen deh soal buku cikeas itu...ga terlalu ngerti sehingga takutnya salah kaprah

    BalasHapus
  19. benar bang.... Buku harus di lawan dgn buku....

    BalasHapus
  20. Wah2.. Perang buku neh critanya...

    btw tuker link yuk.. link kamu udah aku pasang dgn nama Seti@wan Dirgant@Ra ...

    bisa dicheck... ditunggu link baliknya, thanks....

    BalasHapus
  21. He..he pusing ah.,..ruwet dan tambah mumet
    tapi asyik dan lumayan buat jadi bahan berita

    BalasHapus
  22. wuehh... yg gurita cikeas saja lompi dibaca kasian, ckckck..

    kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, jangan2 ditarik dari peredaran juga, ikut2 gurita ituh? humm...

    BalasHapus
  23. aduh belum baca yang pertama udah ada tandingannya gimana ya isinya (just imagine)

    BalasHapus
  24. Seperti biasa kanda up to date dan booming banget artikelnya

    BalasHapus
  25. sayah penasaran ama buku itu... sayah belom baca :(

    BalasHapus
  26. ntar masalah malah ga selesai-selesai

    makasih atas masukannya di blogku bang
    langsung ku update

    BalasHapus
  27. kayaknya akan ada perang mengarang buku ni.

    BalasHapus
  28. ada buku penengahnya nggak ya... :-)

    BalasHapus
  29. bisa aja cari duit n sensasinya ehueheueu

    BalasHapus
  30. tapi isinya bikin heboh dan mungkin ada sebagian yang benar. Wallahu alam bissawaf

    BalasHapus
  31. biarlah mereka berperang yg pnting tDk sLing meLukai...

    BalasHapus
  32. Ambil yang positif dan buang yang tidak masuk akal. Menurut saya buku gurita cikeas patut untuk dipertimbangkan. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  33. sepertinya cerita di balik semua ini makin menarik sajja nii kang :( saiia banyak ketinggalan ternyata :(

    BalasHapus
  34. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan

    BalasHapus
  35. kedua duanya cari sensasi, jadi jangan mau terjebak dalam buku yang ga patut baca dan dipercaya. yakkk

    BalasHapus
  36. Waduh dunia politik memang merambah ke segala aspek... termasuk dunia buku...

    BalasHapus
  37. Yah.. makin banyak dibicarakan .. makin banyk jadi polemik.. maka makin laku aja tuh buku.. hehe.. soal isinya sih no.. keberapa ??

    BalasHapus
  38. semakin ramai buku-buku kontraversi.
    semakin panas suhu politik.
    semakin takut dan saling menuding yang berkaitan.

    Malahan lupa bagaimana nasib ekonomi negeri indonesia, bagaimana harga makanan pokok yang semakin hari semakin melambung tinggi.

    Bagaimana bisa tenang kinerja para pejabat jika dari setiap langkah di kutip.
    Makanya jadi pejabat haruslah konsisten, Juga dasar kejujuranpun harus di tegakkan.

    Pikir juga ekonomi rakyat miskin,melarat yang banyak hutang,bunuh diri,jual harga diri, jadi maling pisang,maling roti...

    Tidak ada yang bisa membuat sensasi jika kaum miskin di biarkan selalu menderita.

    Buku adalah buku, realitalah yang di perlukan.

    BalasHapus
  39. Maaf OOT kak...

    Link sudah adek pasang semua...
    salam sukses dan tetap semangat selalu di tahun baru 2010 m.

    BalasHapus
  40. Yang pasti makin seru. Yang satu aja belum sempat beli sudah muncul tandiungannya.

    BalasHapus
  41. Waktu akan membuktikan kebenaran...!!
    Nice post mas..

    BalasHapus
  42. Biarkanlah mereka berkarya sesuai dengan keinginanny.

    BalasHapus
  43. waktu akan menjawab semua mas,

    salam kenal mas

    BalasHapus
  44. hmm ...

    cuma untuk cari sensasi ???

    ^_^

    linkback y ...

    www.4antum.wordpress.com

    BalasHapus
  45. Halo bang setyawan....maap ya bang klo akhir2 ini saya jarang bgt bewe.... oh ya bang...mohon komentarnya di sini http://yulia.net16.net/index.html
    kreasi kecil2 an bang daripada suntuk mikir pekerjaan yang mau di pehaka hehe

    BalasHapus
  46. Semakin seru saja ya republik ini. Tapi ini budaya bagus di sisi budaya 'lawanlah buku dengan buku' bukannya dengan pencekalan.

    BalasHapus
  47. wah klo baca bukunya pasti seru,baca kilasannya pun mantabb..
    malam pak...dtng k blog pa y ada award buat pak iwan

    BalasHapus
  48. sangat bagus nie artikelnya,sangat membangun untuk kedepan......!!!!!!! thanks atas semuanya semoga tambah maju dan lebih bagus lagi...!!!!! my blog Ponsel and Laptop
    PERTAMAX.......!!!!

    BalasHapus
  49. nice artikel,. link kamu sudah ku pasang,. pasang link ku ya,. thanks

    BalasHapus
  50. hum,
    tapi dua-duanya cuma cari popularitas ya =_=a

    BalasHapus
  51. Bukan Indonesia namanya kalo ngga kayak gini ya Bang..? yach, saya cuma bisa berdoa semoga masyarakat bisa mengambil hikmah dari perseteruan dua buku ini,hehe
    Maaf baru sempet mampir bang, maafiiinnn...muridmu lg agak pemalas, hehe..semoga pak guru selalu sehat..

    BalasHapus
  52. Diterbitkannya buku ini menimbulkan banyak orang ingin baca... kita ambil salah satu positifnya yaitu: meningkatkan kemauan/minat membaca masyarakat.

    BalasHapus
  53. Buku ini hanyalah wacana iklim negara demokrasi kalau ada yang kebakaran jenggot harusnya berbesar hati ... maju terus Indonesiaku

    BalasHapus
  54. Semakin banyak kontroversi, bukunya semakin banyak dicari.... pengarangnya semakin banyak duit.

    BalasHapus
  55. siaal...buku membongkar gurita cikeas habis pas saya mau beli. ahkk

    setuju nich. ini baru perang intelek, ga main pukul seperti anggota DPR

    BalasHapus
  56. weh gud nih,,, jadi gag perlu gontok2an. saya juga dpt PDFnya si gurita cikeas, nah lg nunggu gratisan yg lawannya nih.. *gratisan mode ON*

    BalasHapus
  57. lupa nih, bang iwan ada hadiah di tempatku, jika berkenan di boyang.. tp kalo dah ada.. yaa ditengok aja yaa..hahahah *maksaaa*

    BalasHapus
  58. ini baru adil hujatan di buku lawan di buku juga jangan hujat di twiter di lawan ke pengadilan wkwkwkkw.
    pake imel curhat balas donk pake imel...
    mau koment di sini yah harus koment dulu di sana *blog AC maksudnya* hehehe peace bang iwan

    BalasHapus
  59. Kalau buku Setiyardi isinya tidak jauh berbeda dengan bukunya George, benar sekali apa yang ia katakan. Seperti pengakuan Setiyardi sendiri bahwa bukunya hanya untuk kepentingan bisnis. Tapi itu juga lumayan dari pada melarang peredaran buku.
    Terima kasih.
    Salam kenal dari Cianjur

    BalasHapus
  60. aku gak ngerti politik,
    aku gak peduli dengan politik,

    yang aku sayangi hanyalah blogwalking dan berkomentar pada sahabat blog.

    BalasHapus
  61. Padahal bukunya sudah aku baca berulang-ulang dan gak mennarik bagiku.

    terserahlah pada mereka...
    yang penting happy dan koneksi lancar.

    BalasHapus
  62. wah...memang buku yang satu ini lebih heboh dari film 2012.....di blog qu ada download link nya lho....

    See More My Blog

    Natha Lia Blog

    Download Ebook Free

    Download Full Free Software

    Adult Blog

    BalasHapus
  63. waduh kaykanya dua2nya mau populer kali ya heheh

    BalasHapus
  64. klu saya sih netral aja, sp yg benar dan salah lambat laun aka ketahuan dgn sendirinya

    BalasHapus
  65. salam kenal? ikutan ahhh.......

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger