Rosalind Franklin - Tokoh yang diapresiasi oleh Google hari ini yang bertajuk Rosalind Franklin's 93rd birthday.
Rosalind Elsie Franklin (lahir 25 Juli 1920 – meninggal 16 April 1958 pada umur 37 tahun) ialah seorang ilmuwan yang mengadakan penelitian tentang struktur DNA bersama Francis Crick, James Watson, dan Maurice Wilkins dengan difraksi sinar X.
Rosalind Franklin selalu menyukai fakta. Ia berpikir logis dan tepat,
dan tak sabar dengan hal-hal yang sebaliknya. Ia memutuskan menjadi
ilmuwan saat berusia 15. Ia lulus ujian masuk Universitas Cambridge pada tahun 1938, dan mencetuskan krisis keluarga. Walau keluarganya berada dan memiliki tradisi jabatan pemerintahan dan kedermawanan, ayahnya tak menyetujui pendidikan perguruan tinggi buat wanita. Ia menolak membayar. Seorang bibi turun tangan dan berkata Franklin harus mendapat pendidikan, dan ia akan menanggung biayanya. Ibu Franklin juga berpihak padanya sampai akhirnya ayahnya mengalah.
Perang Dunia II pecah di Eropa pada tahun 1939 dan Franklin tinggal di Cambridge. Ia lulus pada tahun 1941 dan mulai bekerja berbekal gelar doktornya. Karyanya berfokus pada masalah perang: sifat batu bara dan arang kayu serta bagaimana menggunakannya secara efisien. Ia menerbitkan 5 karya pada mata kuliah itu sebelum ia berusia 26 tahun. Karyanya tetap dikutip kini, dan membantu mengajukan bidang serat karbon yang kuat. Pada usia 26, Franklin menerima gelar Ph.D. dan perang barusan selesai. Ia mulai bekerja dalam difraksi sinar-X dengan menggunakan sinar X untuk membuat gambar zat padat
yang dikristalkan. Ia memelopori penggunaan metode ini dalam
menganalisis bahan yang rumit dan tak teratur seperti molekul biologis
yang besar, dan tak hanya kristal tunggal.
Ia menghabiskan 3 tahun di Perancis, menikmati suasana kerja, kebebasan masa damai, masakan dan budaya Perancis. Namun pada tahun 1950, ia sadar bahwa jika ia ingin membuat karier ilmiah di Inggris, ia harus kembali. Ia diundang ke King's College di London untuk bergabung dengan kelompok ilmuwan yang sedang mempelajari sel hidup. Pemimpin tim menugasinya berkarya pada DNA dengan mahasiswa
pascasarjana. Asumsi Franklin ialah bahwa ini merupakan proyeknya
sendiri. Salah satu laboran, Maurice Wilkins, sedang berlibur saat itu,
dan saat ia kembali, hubungan mereka berantakan. Maurice berasumsi
Franklin akan membantu kerjanya; Franklin berpendapat ia akan menjadi
satu-satunya orang yang berkarya pada asam deoksiribonukleat.
Mereka memiliki perbedaan kepribadian yang kuat juga: Franklin lugas,
cepat, menentukan, dan Wilkins pemalu, spekulatif, dan pasif. Hal ini
akan memainkan peran pada tahun-tahun mendatang perlombaan terbuka untuk
menemukan struktur DNA.
Rosalind Franklin membuat kelanjutan dalam teknik difraksi sinar-X dengan DNA.
Ia mengurus alat-alatnya untuk menciptakan sorotan sinar-X yang amat
tajam. Ia mengekstraksikan serat DNA yang baik daripada yang pernah
sesungguhnya dan menyusunnya dalam buntelan paralel. Dan ia mempelajari
reaksi serat pada keadaan lembab.
Seluruhnya memungkinkannya menemukan kunci penting atas struktur DNA.
Wilkins menerima datanya, tanpa pengetahuannya, dengan James Watson dan Francis Crick, di Cambridge University, dan mereka saling mendahului dalam perlombaan itu, kemudian menerbitkan struktur DNA yang diajukan pada Maret 1953.
Hubungan yang tegang dengan Wilkins dan aspek lainnya pada King's
College (ilmuwati tak diizinkan makan siang di ruangan umum di mana
ilmuwan makan, sebagai contoh) membuat Franklin mencari kedudukan lain.
Ia mengepalai kelompok risetnya sendiri di Birkbeck College
London. Namun kepala King's membiarkannya berbicara terus pada keadaan
di mana ia takkan bisa bekerja pada DNA. Franklin kembali pada studinya
tentang batu bara dan juga menyelesaikan kerja DNA-nya. Ia mengalihkan
perhatiannya ke virus, menerbitkan 17 kertas kerja dalam 5 tahun. Penemuan kelompoknya meletakkan dasar penemuan virologi struktural.
Rosalind baru menyerah saat melakukan sebuah kunjungan ke Amerika
Serikat, dimana ia mengalami sakit dan diketahui sebagai kanker rahim.
Rosalind sempat menjalani pengobatan sampai 2 tahun, melalui 3 operasi dan kemoterapi eksperimental dan remisi 10 bulan, namun wanita yang
namanya diabadikan sebagai nama baru The Chicago Medical School itu
meninggal 16 April 1958, pada usia 37 tahun.
Sumber : http://id.wikipedia.org
Sumber : http://id.wikipedia.org
terima kasih atas perkongsian ilmunya tuan
BalasHapusWaah..
BalasHapusSeorang ilmuwan wanita yang luar biasa
Orang bijak pandai selalu meninggal dunia diusia muda.
BalasHapusmasih muda ya,, kasian ,, tapi sangat menginsfirasi buat anak-anak muda selarang
BalasHapusbiografi yang bersejarha
BalasHapushebat,, dan sangat bersejarah sampai sekarang
BalasHapusjempol buat blognya...
BalasHapussaya pasang link anda di link blog saya
http://listingblog.zz.mu/info-pilihan/
mohon dilink balik ych...tks -
informasi yang sangat menakjubkan...
BalasHapusinformasi yang sangat menarik...
BalasHapusmakasih infonya semoga bisa bermanfaat....
BalasHapus