Kabar duka kembali datang dari Aceh. Deklarator Gerakan Aceh Merdeka(GAM), Tengku Hasan Tiro meninggal dunia pada pukul 12.12 Waktu Indonesia Barat.
Kabar meninggalnya Hasan Tiro disampaikan langsung oleh Perdana Menteri GAM, Malik Mahmud.
"Wali [Hasan] sudah meninggalkan kita," kata dia dalam Bahasa Aceh kepada para mantan Anggota GAM yang menunggu di depan ruang lobi ICCU RS Zainoel Abidin Banda Aceh.
Beberapa mantan GAM tampak menangis, dan langsung menghubungi orang-orang terdekat.
Belum ada keterangan resmi dari dokter yang merawat Hasan Tiro.
Sebelumnya, kesehatan Hasan Tiro dikabarkan memburuk. Tekanan darahnya juga tidak stabil.
Ketua Tim Dokter yang menangani Hasan Tiro, dr Andalas mengatakan, tekanan darah orang nomor satu di GAM itu hanya 70 sampai 40. Leukositnya menjadi 20 ribu.
Selain terjadi ganguan pada paru-paru, kata Andalas, Hasan Tiro juga punya masalah pada darahnya. Dia juga mengalami infeksi pada jantung.
Hasan Tiro telah dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh selama 13 hari. Ini merupakan sakit terparah yang pernah di alaminya.
Teungku Hasan Muhammad di Tiro (lahir di Pidie, Aceh, 25 September 1925 – meninggal 3 Juni 2010 pada umur 84 tahun) adalah proklamator kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Hasan Tiro pernah menetap di Stockholm, ibu kota Swedia selama 30 tahun, dan kembali ke Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2008.
Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia.
Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya (Gerakan Aceh Merdeka) muncul ke pentas internasional.
Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan pada 25 Januari 1999. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.
Pengakuan orang Aceh terhadap Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 25 September 1925 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari Sigli. Dia adalah keturunan ketiga Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro.
Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan Nasional Indonesia.
Pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.
Biografi Hasan Tiro
Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Karya-karya
Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://nasional.vivanews.com
Kabar meninggalnya Hasan Tiro disampaikan langsung oleh Perdana Menteri GAM, Malik Mahmud.
"Wali [Hasan] sudah meninggalkan kita," kata dia dalam Bahasa Aceh kepada para mantan Anggota GAM yang menunggu di depan ruang lobi ICCU RS Zainoel Abidin Banda Aceh.
Beberapa mantan GAM tampak menangis, dan langsung menghubungi orang-orang terdekat.
Belum ada keterangan resmi dari dokter yang merawat Hasan Tiro.
Sebelumnya, kesehatan Hasan Tiro dikabarkan memburuk. Tekanan darahnya juga tidak stabil.
Ketua Tim Dokter yang menangani Hasan Tiro, dr Andalas mengatakan, tekanan darah orang nomor satu di GAM itu hanya 70 sampai 40. Leukositnya menjadi 20 ribu.
Selain terjadi ganguan pada paru-paru, kata Andalas, Hasan Tiro juga punya masalah pada darahnya. Dia juga mengalami infeksi pada jantung.
Hasan Tiro telah dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh selama 13 hari. Ini merupakan sakit terparah yang pernah di alaminya.
Teungku Hasan Muhammad di Tiro (lahir di Pidie, Aceh, 25 September 1925 – meninggal 3 Juni 2010 pada umur 84 tahun) adalah proklamator kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Hasan Tiro pernah menetap di Stockholm, ibu kota Swedia selama 30 tahun, dan kembali ke Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2008.
Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia.
Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya (Gerakan Aceh Merdeka) muncul ke pentas internasional.
Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan pada 25 Januari 1999. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.
Pengakuan orang Aceh terhadap Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 25 September 1925 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari Sigli. Dia adalah keturunan ketiga Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro.
Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan Nasional Indonesia.
Pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.
Biografi Hasan Tiro
- Nama : Teungku Hasan Muhammad di Tiro
- Lahir : 25 September 1925, Pidie, Aceh
- Orangtua : Pocut Fatimah (Ibu), Teungku Muhammad Hasan (Ayah)
- Istri : Dora, keturunan Yahudi Amerika (Sebelumnya pernah masuk Islam, lalu cerai)
- Anak : Karim di Tiro (Doktor Sejarah dan mengajar di AS)
Pendidikan
- Fakultas Hukum UII, Yogyakarta (1945)
- Ilmu Hukum International, Univesitas Columbia
Pengalaman Organisasi
- Pernah aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI)
- Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
- Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara
- Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB
- Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
- Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
- Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
- Pernah kuliah di UGM Yogya
- Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
- Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York
Karya-karya
- Mendirikan "Institut Aceh" di AS
- Dirut dari Doral International Ltd di New York
- Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
- Diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia (1973)
- mendeklarasikan Aceh merdeka pada 4 Desember 1976
- 1976-1979 untuk melawan pemerintah Indonesia
- Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
- The Unfinished Diary
- Atjeh Bak Mata Donya (Aceh Dimata Dunia)
- Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno
- Menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka,1965.
Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://nasional.vivanews.com
turut berduka, semoga damai disiniNYA. amin
BalasHapusInnalilllahi wa inna ilaihi roji'un
BalasHapusSemoga mendapatkan tempat yang mulia disisiNYA. Amin.
Semoga Aceh akan damai Selamanya dan perjuangan beliau nggak sia-sia
BalasHapus(maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
BalasHapusSemoga diterima di sisi-Nya
Innalilllahi wa inna ilaihi roji'un
BalasHapussmoga aja mndapatkan tmpat yg muLia di siSi-Nya...
cepat banget bang updatenya. yang diaceh aja baru denger pas makan siang tadi
BalasHapusInalillahi wainaillahirajiun
BalasHapusSemoga diterima amal baik dan diampuni dosanya
eh ini bukan karena ada praktek perdukunan atau guna guna kan?
BalasHapus*asal ngemeng*
pas lihat beritanya masih dalam keadaan kritis, sekarang dah tiada, semoga amal ibadahnya di terima Disisi Allah SWT amin
BalasHapusTurut berduka cita pak!! SMGA BELIAU DTRIMA DISISINYA, AMIIIN!
BalasHapusKlo memang benar turut berdukua... abis kabarnya masih simpang siur
BalasHapusturut berduka cita.. :(
BalasHapusInnalillahi wa inna ilaihi roji'un...
BalasHapusTurut berduka cita.
BalasHapusMoga aja beliau diterima disisi Tuhan YME. Amin.
Turut berduka cita.
BalasHapusAmal dan ibadahnya moga diterima Yang Diatas.
Turut berduka:
BalasHapusKepada orang yang meninggal, penghargaan yang paling besar bagi mereka adalah mendoakan supaya diterima Allah kembali dan memaafkan segala kesalahannya.
Mari kita doakan bersama, semoga Hasan Tiro kembali kepada Allah dengan jalan yang lapang...amin.
AL-FATIHAH
BalasHapusInnalillahi wa inna ilahi raajiun... semoga semua amal baktinya diterima Allah swt. Amien...
BalasHapusSemoga beliau tenang di alam sana...
BalasHapussemoga mendapat tempat sesuai dgn amal ibadah di dunia :)
BalasHapusTurut berduka cita ............
BalasHapusSemoga amal dan ibadahnya diterima Yang Maha Kuasa
Salut untuk bang iwan, blogger paling cerdas dengan berita2 terkini, ... salam
BalasHapusrest in peace hasan tiro, semoga diberi tempat terbaik di sisi-Nya
BalasHapusTurut berduka cita atas berpulangnya beliau.. Semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik...
BalasHapusInnalillahi wainnalillahi rooji'uun....Sangat sudah uzur ya...
BalasHapus* Mohon maaf Pak saya baru ammpir lagi...^_^
Inalillahi wainaillahirajiun
BalasHapusSemoga amal baik diterima oleh Allah SWT.. amin
semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan
BalasHapusselamat pagi,...
BalasHapusternyata karya2 dan pengalaman hidupnya luar biasa ya mas, Hasan di tiro ini....
semoga amal ibadahnya di terima disisi Tuhan,amien
numpang lewat
BalasHapusmo ke solo dulu ya
maaf tak bisa komen banyak
melihat riwayat pendidikannya, ternyata Hasan Tiro memang bukan orang sembarangan yah..
BalasHapusInnalillahi wa inna ilaihi rajiun
BalasHapusSelamat jalan Tengku Hasan Tiro
semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
BalasHapusbaru saya tau kalo ternyata Hasan Tiro itu masih cucunya Cik Di Tiro, Pahlawan Nasional...Turut berduka cita..
BalasHapus