Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bekerja sama meluncurkan buku berjudul "Koruptor itu Kafir". Buku yang membahas berbagai kajian tentang nilai tercela dari tindak pidana korupsi.
Buku yang dihasilkan dari kajian sejumlah pakar dari kedua ormas ini menyimpulkan bahwa korupsi diharamkan dan bertentangan dengan ajaran fundamental Islam.
Editor buku Koruptor itu Kafir Bambang Widjojanto mengatakan, korupsi tidak hanya merugikan negara tetapi salah satu faktor penyebab kemiskinan, menistakan kemanusiaan, dan menghancurkan peradaban.
"Siapapun kita, sebaiknya berjihad melalui gerakan anti korupsi," tegas Bambang dalam peluncuran buku di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/8/2010) sore.
Buku yang dihasilkan dari telaah fiqih ini juga menawarkan beberapa alternatif pemberantasan korupsi di kalangan masyarakat Islam serta pemberantasan korupsi dalam berbangsa dan bernegara.
Direktur eksekutif penerbit Kemitraan, Wicaksono Sarosa berharap terbitnya buku ini mampu menjadi pendorong gerakan sosial antikorupsi yang semakin mendapat perlawanan kuat dari pihak yang selama ini menikmati uang rakyat.
"Kami merasa prihatin karena rumah ibadah selalu penuh sementara korupsi tetap berlanjut, artinya korupsi belum berkurang," terangnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia H Amidhan menilai kampanye 'Koruptor itu Kafir' merupakan suatu yang bisa dilakukan. Tapi, Amidhan menilai kafir bukannya seseorang yang menentukan Allah SWT, bukan orang atau lembaga.
“Kalau dalam rangka kampanye anti-korupsi, itu sah-sah saja. Tapi kalau untuk menentukan orang itu kafir atau tidak, itu haknya Allah,” ujar mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tersebut ketika dihubungi, Kamis (19/8).
Menurut Amidhan, Majelis Ulama Indonesia sendiri telah membuat fatwa bahwa korupsi itu haram. Tetapi, “Kami tidak memfatwakan koruptor itu kafir,” ujar Amidhan.
Amidhan mengatakan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menyebutkan korupsi itu haram, maka koruptor berdosa besar.
Dalam buku Koruptor itu Kafir, dijelaskan kalau tindakan koruptif yang pada dasarnya meletakkan uang di atas segalanya sama saja dengan syirik. Karena itu, koruptor itu kafir.
Buku yang dihasilkan dari kajian sejumlah pakar dari kedua ormas ini menyimpulkan bahwa korupsi diharamkan dan bertentangan dengan ajaran fundamental Islam.
Editor buku Koruptor itu Kafir Bambang Widjojanto mengatakan, korupsi tidak hanya merugikan negara tetapi salah satu faktor penyebab kemiskinan, menistakan kemanusiaan, dan menghancurkan peradaban.
"Siapapun kita, sebaiknya berjihad melalui gerakan anti korupsi," tegas Bambang dalam peluncuran buku di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/8/2010) sore.
Buku yang dihasilkan dari telaah fiqih ini juga menawarkan beberapa alternatif pemberantasan korupsi di kalangan masyarakat Islam serta pemberantasan korupsi dalam berbangsa dan bernegara.
Direktur eksekutif penerbit Kemitraan, Wicaksono Sarosa berharap terbitnya buku ini mampu menjadi pendorong gerakan sosial antikorupsi yang semakin mendapat perlawanan kuat dari pihak yang selama ini menikmati uang rakyat.
"Kami merasa prihatin karena rumah ibadah selalu penuh sementara korupsi tetap berlanjut, artinya korupsi belum berkurang," terangnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia H Amidhan menilai kampanye 'Koruptor itu Kafir' merupakan suatu yang bisa dilakukan. Tapi, Amidhan menilai kafir bukannya seseorang yang menentukan Allah SWT, bukan orang atau lembaga.
“Kalau dalam rangka kampanye anti-korupsi, itu sah-sah saja. Tapi kalau untuk menentukan orang itu kafir atau tidak, itu haknya Allah,” ujar mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tersebut ketika dihubungi, Kamis (19/8).
Menurut Amidhan, Majelis Ulama Indonesia sendiri telah membuat fatwa bahwa korupsi itu haram. Tetapi, “Kami tidak memfatwakan koruptor itu kafir,” ujar Amidhan.
Amidhan mengatakan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menyebutkan korupsi itu haram, maka koruptor berdosa besar.
Dalam buku Koruptor itu Kafir, dijelaskan kalau tindakan koruptif yang pada dasarnya meletakkan uang di atas segalanya sama saja dengan syirik. Karena itu, koruptor itu kafir.
Ingin segera mendapatkan buku ini. Insya Allah ini sangat bermanfaat bagi umat untuk perbaikan negeri
BalasHapusSalam ukhuwah
ternyata dampak dari korupsi itu sangat luar biasa ya bang...
BalasHapusapalagi dampaknya dalam keberlangsungan hidup bernegara dan berbangsa..
salam
Mungkin kalau ada Perda kalau buku ini wajib di baca para pejabat, koruptor di negeri akan berkurang ya...
BalasHapusSemoga buku ini bisa merubah perilaku para pejabat...
BalasHapustulisan yang sangat menarik gan....
BalasHapusselebritis terkini
NU dan Muhammadiyah bersatu membuat buku ini. Subhanallah. AYO LAWAN TERUS KORUPSI!!!
BalasHapusMeskipun Pak Amidhan kurang sreg dengan penggunaaan kata 'kafir', tapi keknya saya lebih setuju dengan kata itu. Sehingga kalau seorang koruptor mati, umat islam tidak wajib untuk mensholatinya.
BalasHapusJadi dari sini agama bisa memberikan hukuman langsung di dunia bagi para koruptor
Buku yang sangat bagus.. Mudaha2n para koruptor sadar dgn beredarnya buku ini...
BalasHapusmari berantas koruptor dan kembalikan mereka kejalan yang benar dan meninggalkan kekafirannya menuju keinsafan.
BalasHapusPasti bukunya jd Best Seller pak..!!
BalasHapusjangan sampai begitu menomersatukan apapun selain ALLAH...
BalasHapusmakasi sudah mengingatkan Om ^^
dari judulnya penasaran pengen baca mas ^^
BalasHapusKalo bisa dibagikan gratis kepada para penjahat koruptor biar pada sadar...
BalasHapusbtw link sudah saya pasang di:
http://onlinetourservices.com/page/25648/link-exchange.html
Ass....
BalasHapusSemoga buk ini menjadi penjembatani pintu rahmat para pelakunya untuk mendapatkan hidayah dari Allah. Ami.....n
Salam untuk sahabatku.
Sebelumnya ikut mengucapkan bela sungkawa dulu Bang...
BalasHapusSemoga keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan...
Koruptor nggak cuman kafir...
Lebih dari itu!
Salam...
Kok...gitu yah...Para ulama kita mulai melihat dirinya lebih dari Allah SWT yang maha pemaaf.
BalasHapusPada akhirnya pengadilan dan keputusan akhir adalah milik Allah SWT.
http://www.reverbnation.com/c./a4/2238291/919374/Artist/919374/Artist/link
wah klo udah di vonis kafir kok malah sekarang pada dibebaskan sama penguasa yah?? diremisi, di grasiin gratis :D
BalasHapussemoga ini bisa menjadi shock teraphy buat para koruptor
BalasHapusSudah saatnya lembaga keagamaan mengambil sikap tegas pada korupsi.
BalasHapusyang parahnya, pengurus rumah ibadah juga ternyata seorang koruptor.
BalasHapuswaduuuh kaco deh dunia
salam anak smp pekanbaru
Dosa para koruptor jauh lebih sulit penebusannya karena jika dosa kepada Allah tebusannya dengan taubat kepada Allah, maka dosa kepada manusia harus ditambah dengan meminta maaf kepada yang bersangkutan. Dan memakan uang rakyat, maka penebusannya harus meminta maaf kepada rakyat. rakyat yang manakah?, yang jelas tidak boleh asal meminta maaf, harus tepat pada yang bersangkutan, padahal uang yang dimakan tidak jelas punya si A dan B nya. maka dari itu, pikirkan ini sebelum korupsi.
BalasHapusKorupsi di indonesia sudah menjadi budaya.
BalasHapusKalo udah yang namanya budaya, bakalan susah dihilangin...
terima kasih pas atas postingan yang ini.
Menarikkah bukunya, Bung? Jika memungkinkan, akan sangat menyenangkan sekali jika Bung berkenan membagi sedikit soal isinya, sinopsis atau review buku.
BalasHapusSETUJU..... BUNTUNGIN AJA TANGAN NYA....
BalasHapusANJING ada juga ya yang KAFIR
BTW.. sekalian titip makalah aja yah.. siapa tau bermanfaat bagi tamu lainnya , makasih
http://cikopotrans.blogspot.com/2010/08/orang-yahudi-lebih-pintar-betulkah.html
setuju sekali bang Iwan, bila perlu harus disoialisasikan di semua media baik cetak maupun elektronik ...
BalasHapusyep. koruptor adl kafir, berantas terus koruptor. mkasih artikelnya.
BalasHapusyag Dija tau,
BalasHapuskoruptor itu pencuri Om...
ternyata kafir juga yaa
Aduh kok tambah bingung ya, yang namanya KORUPSI itu jelas2 dilarang oleh Allah, Korupsi bisa di golongkan PENCURIAN. Tapi kalau Koruptor dinyatakan sebagai KAFIR oleh MANUSIA, apa kita sudah PAHAM / TIDAK PAHAM ya dengan agama Islam yg kita akui kebenarannya. Kok jadi rancu alias tambah mumet.
BalasHapuskenapa jadi rancu tambah mumet?! koruptor itu sudah musyrik karena dia menyembah materi, dan tidak takut kepada Allah. secara duniawi koruptor potensi menciptakan murtad-murtad baru karena terjerat kemiskinan (meski udah kerja keras, kuli-kuli pasar itu kerja keras loh) tiada henti (udah kerja keras, anaknya masih susah sekolah, masih susah berobat). dan kemiskinan dekat dengan kufur. jadi mau dibela bagaimana lagi? yang jelas, koruptor itu sudah syirik karena 'menyembah' materi.
BalasHapus