Home » , , , , » 103 Tahun Kebangkitan Nasional

103 Tahun Kebangkitan Nasional

Written By FATAMORGANA on Jumat, Mei 20, 2011 | 5/20/2011

Pada peringatan hari Kebangkitan Nasional yang bertepatan dengan 20 Mei hari ini, marilah segenap Blogger mania kita bersama mencoba untuk mengolahragakan otak guna mencari file yang sudah di save dalam long memory pribadi masing-masing. Tentunya hal itu masih bertalian dengan perjalanan sejarah yang diawali dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama yaitu Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928).

Dimulai dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, seabad plus dua tahun yang lalu. Pergerakan nasional ini diprakarsai oleh Dokter Soetomo di Jakarta. Dengan dorongan dilahirkannya Boedi Oetomo ini, kemudian lahirlah Sarekat Islam, di tahun 1912, di bawah pimpinan Haji O.S. Tjokroaminoto bersama Haji Agus Salim dan Abdul Muis.

Dalam tahun 1912 itu lahir pula satu gerakan politik yang amat penting, yaitu Indische Partij yang dimpimpin oleh Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), R.M. Suwardi Suryaningrat dan Dr. Tjipto Mangunkusumo. Tahun 1913, partai ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda dan pemimpin-pemimpinnya ditangkapi dan kemudian dibuang dalam pengasingan.

Namun, terlepas dari hal tersebut diatas, kita tidak bisa pungkiri bahwa realita saat ini tidaklah demikian. Kita pribadi terkadang merasakan aroma ketidak pedulian masyarakat terhadap ruang sejarah publik yang seharusnya dapat dikeruk manfaatnya. Betapa tidak, coba saja tenggok tanggal 2 Mei kemarin yang bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional. Momentum ini hanya diperingati secara seremonial saja tanpa ada implementasi kritis yang terus berkesinambungan. Akibatnya nasib pendidikan di negeri kita yang tercinta ini masih memprihatinkan.

Kebangkitan bukanlah sekedar melek dari ngantuk, atau berdiri tegak dari duduk, melainkan motivasi apa gerangan yang menggelitik sehingga insan melek dari kantuknya sehingga ia tegak berdiri dari santainya yang berleha-leha.

Sulit dipungkiri ! Andailah dipikir panjang teriring jiwa tenang, manusia kini ternyata tengah dilanda kegelisahan yang amat parah, kegelisahan yang tidak Cuma disebabkan oleh satu hal, namun disebabkan oleh berbagai hal yang pada saat ini tengah mementaskan peranannya yang merisaukan.

Risau adalah pangkalnya segenap jikalau, dan andai jikalaunya terlampau membludak, maka hidup ini akan kehilangan arah, kehilangan makna, yang termasuk amal kreatifitasnya. Dan andai hidup terputus dari gerak kreatifitasnya, maka bersemaraklah mimpi-mimpi yang penuh dengan ‘berandai-andai’.

Manusia adalah jenis makhluk yang doyan berfikir, yang bahkan oleh Ibn Khaldun disanjungnya sebagai sumber segenap kesempurnaan dan puncak segala kemuliaan, andai dibandingkan dengan makhluk lainnya ciptaan Allah !. namun dengan segenap sanjungan yang disandangnya terukir senyum bangga, diam-diam makhluk yang namanya manusia itu….. semakin lama semakin gelisah saja tinggal di pemukiman fana ini. Ia gelisah menatap masa depannya. Ia gelisah menatap segenap bentuk perubahan culture, perubahan pitutur, bahkan perubahan umurnya sendiri yang semakin uzur.

Manusia dengan sandang sanjungnya gelisah terhadap segenap kemunduran dan kemajuan umat. Gelisah terhadap canggihnya teknologi yang semakin memukau, gelisah terhadap berbagai tantangan hidup yang semakin membingungkan dan membimbangkan sambil tak menyadari bahwa Tuhan tak membebani umat-Nya dengan takaran tantangan yang berlebihan. Atau dengan kata lain, pada hakekatnya manusia itu tidak dibebani beban orang lain sehingga, andai ia tak mampu bangkit, tak usahlah menyalahkan orang lain, lebih-lebih lagi menyalahkan Tuhannya sendiri ! dan iapun tak memikul dosa orang lain !

Manusia yang masih bercokol dalam wawasan jahiliyah yang sempit, yang parsial-simpek, akan sulit bangkit dalam arti sebenar-benarnya. Sebab, kebangkita yang sejati dimulai dari kebangkitan tata pikir yang lebih dewasa, yang tidak kekanak-kanakan, yang kokoh konstruktif, yang berencana matang.

Agama mencanangkan perubahan nasib lewat usaha dalam kelurusan niat. Dalam arti bahwa pluit dimulainya perjuangan hidup tak usahlah menanti dulu aba-aba yang munculnya dari langit. Memang itulah yang dikehendaki Sang Kreator : ’Tak kan berubah nasib suatu bangsa, kecuali bangsa itu yang merubahnya sendiri’. Ini menandakan bahwa Tuhan telah maha jujur terhadap kreasi-Nya sendiri, dalam hal ini kreasi yang berwujud makhluk berakal, yang diberi lahan berpikir, yang diberi lahan usaha.

Setelah sadar bahwa Tuhan bukanlah diktator, mengapa umat berpangku tangan saja menanti guyuran nasib? Mengapa umat tak mampu merombak sistem berpikir yang telah usang dan lapuk, yang tak sesuai lagi dengan tantangan yang semakin berkembang, yang tak seiring dengan mengembangnya daya pikir kekhalifahan insan, yang tak seiring dengan mengembangnya jagat raya itu sendiri?

Bangkit yang sebenar-benarnya bangkit bukanlah sekadar menghambur-hamburkan anjuran manis yang tanpa bekas. Merombak cara berpikir bukanlah merombak aqidah yang lempang sebab aqidah itu sendiri akan senantiasa terusung nilainya di dalam evolusi berpikir yang sehat dan jujur. Tuhan tak kan merelakan agama diusung oleh kesempitan pikir, sebab agama itu sendiri diturunkan pada manusia justru untuk menyelamatkan manusia dalam kesesatan pikiran.

Alangkah indahnya negeri yang semarak ilmu, semarak teknologi, yang ilmu dan teknologinya berguna bagi kesejahteraan ummat karena diimbas oleh nilai-nilai spiritual. Negeri demikian adalah negeri yang berilmuwan dan berteknolog penuh ketqwaan, yang tak takkabur berkat ilmu dan kecanggihan teknologinya, yang penuh syukur terhadap Tuhan yang Mahaluhur.

Dengan jiwa mutma’innah, semoga tidak teralami kembali kutukan terhadap negeri Saba, yang diporak-porandakan Tuhan disebabkan oleh para penghuninya yang pintar namun tak sudi syukur terhadap Gusti Allahnya.

Masa lampau merupakan pelajaran buat masa kini, musibah masa lampau tak usahlah terulang kembali. Marilah kita berjuang membangun kebenaran Allah tanpa didekili interes yang kusam, kita bangun negeri yang baldatun tayyibatun wa-Rabbun ghafur, negeri indah adil makmur dalam ampunan Allah !
Dengan berbekal seabrek pengalaman sejarah yang tidak hanya menginjak harga diri siapapun, sudah saatnya kita sebagai salah satu dari komponen masyarakat Indonesia mulai berbenah diri dan bersatu guna membangun negara kita agar jauh lebih baik lagi. Mari kita intropeksi diri secara totalitas sehingga kita mempunyai suatu kesadaran ruang, posisi, dan moral yang balance.

Namun hal lain yang perlu mendapatkan sentuhan lebih adalah masalah pendidikan. Bagaimanapun juga, indikasi yang paling dominan untuk menunjukkan suatu peradaban maju dari sebuah bangsa adalah ketika sektor pendidikannya berkualitas lebih.

Semoga momen kebangkitan nasional ini bukanlah sekadar slogan-slogan belaka, melainkan kebangkitan yang penuh daya kreatif, energik, yang mampu memberi arti pada kehidupan, yang mampu memupus segala kegelisahan kini, yang mampu menggelarkan fitrah kesucian dalam genangan Ridho Ilahi Rabbi.

Oleh karena marilah kita bersama-sama menjadi salah satu bagian dari orang-orang yang memiliki kesadaran ruang, posisi, dan moral yang tinggi, sehingga Indonesia benar-benar bangkit menjadi bangsa yang bersahaja, sentosa, adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan. Amien!


CLIK HERE iPad 2 FREE
Photobucket
Share this article :

28 comments:

  1. mudah-mudahan indonesia bisa bangkit dari keterpurukan budi dan moral

    BalasHapus
  2. Hiduplah Indonesia Raya,di hari kebangkitan nasional ini,semoga bangsa Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan,kebodohan,kemiskinan. bangkit dan membangun kembali jati diri bangsa yang sudah luntur oleh serangan kapitalis,hilangnya rasa toleransi dan tepo seliro oleh budaya hedonisme barat,bangkit..bangkit

    BalasHapus
  3. Bangkit berarti bangun,bangun dari kejatuhan,jatuh ke jurang kehinaan,hina dalam pergaulan antar bangsa.Bangsa Indonesia terkenal begitu gagah dengan Garuda nya,sekarang Garuda itu seakan tertunduk malu untuk bergaul di tataran antar bangsa,Garuda itu sekarang terluka dan tidak bisa mengepakkan sayap nya untuk terbang,di butuhkan pemimpin yang mempunyai visi jauh kedepan dan berani.

    BalasHapus
  4. Ga terasa udah 103 thn..
    dan boleh dibilang negara kita belum sukses2 bgt

    BalasHapus
  5. wah mantab neh bang artikelnya, met harkitnas semuanya, moga bisa diambil hikmahnya ya

    BalasHapus
  6. semoga rakyat Indonesia bisa ingat kembali perjuangan para pendahulu, dan kita bisa bangkit kembali untuk membangun bangsa ini agar lebih maju.,..

    BalasHapus
  7. Indonesia tanah airku dan tak akan malu menjadi warga Indonesia.

    Menjadi tantangan buat semua untuk melanjutkan kemerdekaan yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita.

    BalasHapus
  8. mari makin majukan negeri ini
    dengan ini, blogger bertuah mengundang untuk bergabung dalam jaringan madingonline.net

    BalasHapus
  9. mari makin majukan pendidikan Indonesia

    BalasHapus
  10. Mari kita bangkitkan rasa bangga kepada negeri terncinta Indonesia.

    Mari kita bangkitkan rasa malu jika kita tak ikut membangun tetapi malah menghambatnya.

    Mari kita bangkitkan rasa malu kita yang gemar makan uang negara tapi tak ada sumbangsihnya untuk bela negara.

    Mari kita bangkit dari kemiskinan,kebodohan dan kesombongan dengan bekerja keras.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  11. semoga dengan peringatah hari kebangkitan nasional, kita dapat bangkit dan bisa bangkit

    salam dari pamekasan madura

    BalasHapus
  12. ternyata lama tidak berkunjung disini, sudah update PR lagi menjadi 5
    bangkit dan terus bangkit

    BalasHapus
  13. Wah telat ngasih komentnya nih, Ya sudah kalau begitu aku turut mendukung agar indonesia ini semakin maju, thanks atas infonya sob...

    BalasHapus
  14. boedi utomo itu pro belanda

    BalasHapus
  15. selamat hari kebangkitan nasional yang ke 103 !!!
    semoga bangsa kita makin maju dan bebas korupsi!!!

    BalasHapus
  16. tunjukan jati diri indonesia...benahi adab moral bangsa

    BalasHapus
  17. semoga rakyat indonesia akan bangkit untuk memajukan indonesia.

    BalasHapus
  18. Ane berdoa aja dah semoga pemerintah kita buka pemerintahan orang korup,bego & tegas supaya negeri ini jauh lebih maju

    BalasHapus
  19. bangkitlah bangsaku...! jangan kalah dengan negara2 yang lain...! Maju terus pantang mundur..I Love you,Indonesia..!

    BalasHapus
  20. wah selamat ya
    maju terus dan selalu bangkit bwt indonesia...

    BalasHapus
  21. Artikel yang menarik..
    Makasih infonya..
    Salam...:)

    Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia
    http://fis.uii.ac.id/

    BalasHapus
  22. wah gx tersa ya udh lma jg hri kebangkitan nasional...

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger