Home » , , , , » WORLD ENVIRONMENT DAY 2011 | Mungkinkah sang Zamrud Khatulistiwa itu kembali ?

WORLD ENVIRONMENT DAY 2011 | Mungkinkah sang Zamrud Khatulistiwa itu kembali ?

Written By FATAMORGANA on Minggu, Juni 05, 2011 | 6/05/2011


Forests : Nature at Your Service | Hutan Penyangga Kehidupan
- Demikian tema peringatan Hari Lingkungan Hidup yang bertepatan pada hari ini 5 Juni 2011.

Tentu tidak asing lagi bagi kita semua. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hutan adalah suatu wilayah yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan dan sebagai salah satu habitat beraneka ragam hewan. Dihutan tumbuh berbagai macam tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup lain. Salah satunya dari hasil fotosintesis tumbuhan menghasilkan gas O2 yang merupakan komponen utama dari proses respirasi pada manusia dan hewan.

Sumber Gambar : inilah.com

Sungguh sangat miris. Indonesia yang dulu kaya akan hutannya dan merupakan paru-paru dunia kini malah menjadi salah satu Negara penyumbang emisi gas buang terbesar ketiga di dunia setelah Amerika dan China yang menyebabkan meningkatnya kecepatan pemanasan bumi menjadi dua kali lipat. Maka tidaklah mengherankan jika ibu pertiwi berduka melihat alamnya yang dahulu diumpamakan sebagai seorang nenek tua yang menggunakan banyak perhiasan ditubuhnya. Namun semakin lama perhiasan itu hilang satu per satu. Sang zamrud khatulistiwa itupun mulai memudar.

Kayu merupakan salah satu komoditi terbesar di Indonesia. Industri kayu adalah salah satu pemasukan pajak terbesar di Indonesia. Namun sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan kesadaran akan pembudidayaan kayu itu sendiri. Banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan serakah memanfaatkan hutan hanya untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak bagi orang lain. Mereka hanya memikirkan uang, uang dan uang.

Berdasarkan survey Forest Watch Indonesia bersama Global Forest Watch menyajikan laporan penilaian komprehensif mengenai keadaan hutan Indonesia. Laporan ini menyimpulkan bahwa laju deforestasi yang meningkat dua kali lipat utamanya disebabkan suatu sistem politik dan ekonomi yang korup, yang menganggap sumber daya alam, khususnya hutan, sebagai sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik dan keuntungan pribadi. Ketidakstabilan politik yang mengikuti krisis ekonomi pada 1997, menyebabkan deforestasi semakin bertambah sampai tingkatan yang terjadi pada saat ini.

Selain itu, terjadinya alih fungsi area hutan sebagai pemukiman masyarakat semakin memperparah penyusutan hutan di Indonesia. Dan yang lebih memperparah kerusakan hutan, alih fungsi tersebut dilakukan dengan pembakaran hutan liar. Sehingga menyebabkan tumbuhan di hutan benar-benar tak bersisa.

Dengan terjadinya kerusakan hutan secara drastis ini, akan sangat berdampak terhadap dua aspek besar. Pertama bagi lingkungan, Tentunya dengan terjadi penyusutan hutan kadar Oksigen dalam udara pun akan berkurang. Hutan juga dapat menyerap gas karbon yang berpengaruh terhadap pemanasan bumi. Maka dengan berkurangnya jumlah hutan, secara otomatis penyerapan gas karbon akan berkurang. Hal ini mengakibatkan terjadinya pemanasan global yang semakin cepat, atau yang kita kenal dengan istilah Global Warming yang menjadi salah satu permasalahan dunia saat ini.

Pembakaran hutan juga merupakan salah satu penyebab global warming. Selain itu hutan juga merupakan habitat bagi beberapa species hewan. Dan bahkan sebagian besar hewan tersebut merupakan hewan langka. Misalnya harimau, gajah, singa dan lain-lain. Sehingga dengan berkurangnya jumlah hutan, maka semakin berkurang juga habitat bagi hewan-hewan tersebut. Dan hal itu akan mempercepat kepunahan hewan-hewan yang memang sudah langka itu.

Kedua adalah aspek perekonomian. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus-menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang notabene berpenghasilan dari pertanian. Selain itu hutan juga menyediakan berbagai macam jenis makanan dan obat-obatan. Sehingga dengan menyusutnya jumlah hutan secara otomatis, macam makanan dan obat-obatan itupun akan berkurang.

Mengembalikan julukan Indonesia sebagai paru-paru dunia, tentu merupakan keinginan setiap orang yang memiliki rasa keperdulian yang tinggi terhadap alam. Berdasarkan fakta diatas, hal utama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa keperdulian untuk mencintai dan melestarikan alam (termasuk hutan) pada diri tiap-tiap individu terlebih dahulu.

Dengan adanya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan serta tindakan konkrit yang dilakukan oleh setiap individu di Indonesia untuk melakukan hal tersebut, maka tidak akan menutup kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk kembali menjadikan Indonesia sebagai paru-paru dunia dan sang zamrud yang telah memudar itu akan kembali bersinar.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijabarkan diatas tadi, dapat kita simpulkan bahwa kerusakan hutan yang terjadi saat ini sebenarnya masih dapat diatasi. Dan untuk mengatasinya hal utama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa cinta dan keperdulian akan alam pada setiap diri manusia terlebih dahulu. Jika tiap-tiap orang telah memiliki kesadaran tersebut, kebijakan yang dicanangkan pemerintah tentunya akan berjalan dengan lebih matang dan sesuai konsep. Dan bila hal ini telah berjalan secara selaras maka penyusutan hutan di Indonesia tentunya dapat dikendalikan. Dan sang paru-paru dunia pun akan kembali.

Semoga saja Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2011 dan Pekan Lingkungan Indonesia 2011 menjadi momen yang tepat untuk Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup terutama pelestarian Hutan Sebagai Penyangga kehidupan.

~~~~~~~~~

Tulisan ini sebagai wujud partisipasi untuk meningkatkan kesadaran kita semuanya terutama bagi saya sendiri dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2011 dan Pekan Lingkungan Indonesia 2011 dan sekaligus menjawab Tantangan untuk Para Blogger Indonesia.








Share this article :

36 comments:

  1. kayaknya pertamanya
    selamat hari lingkungan hidup bang

    apakah akan tinggal mimpi bahwa jamrud kathulistiwa akan menjai mimpi belaka

    BalasHapus
  2. Saleum,
    kasian si monyet itu yak, tergusur oleh proyek2 pemerintah... padahal slogan lestarikan hutan itu lama sudah didengungkan, tapi kenyataannya hutan semakin kritis....

    BalasHapus
  3. selamat hari lingkungan hidup bang iwan, untuk melestarikan lingkungan hidup memerlukan kesadaran tinggi. Mudah2n aja mereka yg merusak cpt sembuh dri ketidaksadarannya

    BalasHapus
  4. zamrudnya mungkin masih tetap disandang, tetapi sebagai filter udara sehat dunia mungkin bisa berubah..tapi tetap optimis..dengan proyek pemerintah dan swadaya masyarakat...yakin bisa dikembalikan lagi hijaunya alam tanah ini...beruntai dari ujung zamrud sumatra sampai papua sana...

    BalasHapus
  5. Bener2 dulu Indonesia kaya akan tumbuhan dan hutan belantara dan merupakan paru2 dunia. tapi sekarang Indonesia penyumbang polusi yang cukup besar. Indonesia menpunyai jumlah penduduk yang cukup besar dan menpunyai kebudayaan yang konsumtif dan merupakan ladang atau konsumen negara maju. kekayaan alam di eplorasi besar2an oleh negara maju untuk kepentingan mereka mengakibatkan SDA kita mulai Habis dan meninggalkan kerusakan lingkungan dan ekosistem. Siapa yang harus kita persalahakan masalah ini?? apa bangsa kita ini terlalu pintar atau bodoh" jawaban nya ada diri kita masing2.

    BalasHapus
  6. Terima kasih telah menjawab "Tantangan untuk Para Blogger".

    Saya yakin semua ingin itu semua kembali lagi.

    Selamat Hari Lingkungan Hidup 2011; Selamatkan Hutan Sang Penyangga Kehidupan.
    Yang belum menjawab tantangan dari Alamendah langsung ceck TKP di: alamendah.wordpress.com/2011/06/03/tantangan-untuk-para-blogger-indonesia/

    BalasHapus
  7. oh lingkungan hidup kapan kita akan merasakan lingkungan yang bersih dan segar untuk bernapas lagi

    BalasHapus
  8. SEkolah2 di Kota Madiun sekarang ini semuanya pasang spanduk yang bertuliskan Hutan Penyangga Kehidupan.. Semoga kepedulian thd lingkungan hidup tidak berhenti dalam spanduk saja ya, Bang.

    Apa kabar Bang..? Maaf baru sempat mampir lagi, setelah 2 bulan menghilang karena sibuk denga diklat. Seneng banget aku karena ternyata Bang Iwan masih ingat padaku... kirain udah lupa, hehehe. Oya, makasih juga udah add aku di Warung Blogger, tapi maaf belum sempat nulis apa2 disana... wong blog sendiri aja dicuekin kok sekian lama... :)

    BalasHapus
  9. Info mantap neh. Apa kabar juga bang Iwan? Semoga baik-baik aja ya. He, iya, saya juga sudah jarang bw sekarang mudahan-mudahan tidak mengurangi arti persahabatan kita.

    BalasHapus
  10. butuh banyak usaha untuk mengembalikannya. mari mulai dari sekitar rumah sendiri ^^

    BalasHapus
  11. Semoga Hari Lingkungan Hidup membawa berkah

    BalasHapus
  12. Semangat Bang di Hari lingkungan hidup

    BalasHapus
  13. mungkinkah keindahan zamrud khatulistiwa kembali?
    utk menjawabnya sulit Bang, krn banyak sangat pihak yg terkait dlm penebangan dan penggundulan hutan............dan semuanya bisa dikaitkan dgn perekonomian dan politik.
    jadi, mari kita lakukan saja sikap mencintai bumi ini, dgn memulainya dari lingkungan kita sendiri, misalnya dgn kembali menanam pohon.
    bunda hanya bisa menanam pohon di pot dan mengurangi penggunaan plastik dan kertas saja, baru itu hal yg bisa dilakukan.
    salam

    BalasHapus
  14. Selamat hari lingkungan hidup 2011,
    Semoga kita dapat megantisipasi kejadian yang akan datng dari pada ulah orang-orang yang telah memperlakukan hutan dengan tidk memikirkanny dengan lebih jauh.

    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  15. seneng dengan tulisan ini Kang
    prihatin akan kondisi alam indonesia yang dirampas oleh nafsu pembangunan...

    sedj

    BalasHapus
  16. Perlu kesadaran bersama masyarakat dan tindakan tegas pemerintah dalam menjaga hutan kita yang saat ini semakin menipis....

    BalasHapus
  17. betapa indahnya jika 1 orang blogger bisa menggerakkan minimal 10 orang saja untuk mencintai lingkungan. maka banyak orang akan peduli terhadap lingkungan mengingat ribuan blogger ada di indonesia ini.

    BalasHapus
  18. selamat hari lingkungan..mari kita jaga lingkung kita smua
    thx y Info nya...

    BalasHapus
  19. semoga di hari lingkungan ini kita jadi kan indonesia negara yg bersih lingkungan,,

    amin :)

    BalasHapus
  20. Predikat Zamrud Kathulistiwa masih bisa tetap di sandang jika adanya kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk mengurangi penebangan hutan dan mengadakan penghijauan hutan yang gundul.
    One men one tree

    BalasHapus
  21. Seseorang (geologist) pernah berkata kepada saya, bahwa batu bara di Kalimantan akan habis dalam 50 tahun ke depan.
    Hal itu dilihat dari kecepatan eksploitasi yang ada di sana.
    Jika asumsi itu benar, boleh jadi, Kalimantan akan menjadi wilayah tandus, atau gurun yang kering...
    semoga saja tidak demikian..

    BalasHapus
  22. budayakan menanam pohon , q dah menanam pohon di sekitar rumah biar joss tp pohonn buah2an :)

    BalasHapus
  23. mngkin saja klw qta mnjaga dan mlestarikan'y,,,

    BalasHapus
  24. Semoga bumi makin baik. Nggak ada lagi penebangan hutan liar. :)

    BalasHapus
  25. mari kita Lestarikan..tnam pohon2an...salam kenal

    BalasHapus
  26. mari kita jaga dan kita lestarikan ..

    BalasHapus
  27. mari kita jaga dan rawat jgn di beirkan seperti itu...salam kenal

    BalasHapus
  28. Hutan sangat penting dan merupakan paru-paru dunia. sudah sewajarnya kita harus terus memelihara dan melestarikannya

    108CSR Your CSR partner. Corporate Social Responsibility

    BalasHapus
  29. selamat hari lingkungan moga kita bisa lebih menjaga lingkungan kita agar tercipta suasana yang segar dan terbebas dari segala musibah,

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger