DISCOVERY OF WATER ON THE MOON

NASA mengatakan Jumat kemarin mereka telah menemukan air di bulan, pernyataan ini membuka "babak baru" yang dapat memungkinkan untuk pembangunan stasiun ruang angkasa lunar.

Penemuan itu diumumkan oleh Anthony Colaprete ilmuwan proyek tersebut sambil memegang wadah plastik putih "Kami telah menemukan air dalam jumlah yang besar"

Dennis Hwang (Hwang Jeong-mok), desainer dibalik berubahnya logo google setiap ada event penting, langsung membuat Logo khusus Google untuk penemuan ini yang dapat anda lihat hari ini.

Temuan ini didasarkan pada data awal dikumpulkan bermula ketika Lunar Crater Observation dan Sensing Satellite, atau LCROSS, memasuki wilayah bayang-bayang secara permanen Cabeus kawah dekat kutub selatan bulan, sebuah roket terbang melewati puing-puing awan, mengukur jumlah air dan memberikan sejumlah data lain, kata Colaprete

Tim proyek terkonsentrasi pada data dari satelit spektrometer, yang memberikan informasi terbaik tentang keberadaan air, kata Colaprete. Suatu spektrometer membantu mengidentifikasi komposisi bahan dengan meneliti cahaya mereka memancarkan atau menyerap cahaya tersebut.

Meskipun proyek yang bernilai $ 79 million adalah untuk menentukan apakah ada air di bulan, penemuan-penemuan di bidang lain juga diharapkan sebagai pengembangan beberapa misi penelitian dari NASA's Ames Research Center di Moffett Field dekat San Francisco, California .

Michael Wargo, kepala ilmuwan di NASA lunar kantor pusat di Washington, mengatakan ."Penemuan ini akan membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang bulan, dan misteri tata surya"

Bulan sudah dapat di golongkan sebagai sumber air, termasuk angin, surya, komet, awan molekul raksasa atau bahkan bulan itu sendiri melalui beberapa jenis aktivitas internal. Bumi juga mungkin memiliki peran, kata Wargo.

"Jika air yang dibentuk atau diendapkan sudah berumur milyaran tahun, perangkap dingin kutub merupakan tombol untuk membuka sejarah dan evolusi tata surya, seperti sebuah sampel inti es yang diambil di Bumi mengungkapkan data kuno," kata ilmuwan NASA tersebut

"Selain itu, air dan senyawa lain merupakan sumber daya potensial yang dapat mempertahankan eksplorasi bulan ke depan."