Meskipun Film ini sudah lama diputar serempak di bioskop, namun awal November ini kembali jadi sorotan, karena Film "Jamila dan Sang Presiden" besutan Ratna Sarumpaet ini berhasil meraih NETPAC Award pada festival Asiatica Film Mediale yang berlangsung di Roma sejak 29 Oktober.
Dalam wawancaranya pagi tadi di salah satu stasiun TV swasta, Ratna Sarumpaet mengatakan "Jamila dan Sang Presiden" mengalahkan karya film unggulan dari negara-negara Asia lainnya, diantaranya, China, Jepang, Korea, India, Iran, Thailand dan Vietnam.
Selain meraih penghargaan The Network for the Promotion of Asian Cinema (NETPAC) juga terpilih untuk mewakili Indonesia pada kompetisi Piala Oscar pada bulan Februari 2010.
Sebelum berlaga di Oscar, "Jamila & Sang Presiden" akan mengikuti Asia-Pacific Film Festival di Sydney, Australia dalam waktu dekat.
Dikatakannya, NETPAC Award diberikan kepada film-film terbaik Asia saat acara penutupan festival Asiatica Film Mediale di Cinema Capricana, Roma .
NETPAC merupakan organisasi yang mewakili para kritikus, produser, distributor, curator, eksibitor, dan edukator yang bergerak di dunia perfilman.
NETPAC bertujuan untuk memajukan perfilman di kawasan Asia, dan telah dianggap oleh dunia sebagai otoritas yang sangat berkompeten dalam perfilman Asia.
Dewan juri yang diketuai kritikus film sangat disegani di Jepang Tadao Sato menilai keunggulan "Jamila & Sang Presiden" bukan saja terletak pada aspek artistik dan originalitasnya tetapi juga pada ketajaman kritik sosial dalam memotret kondisi sosial dan kemasyarakatan di Indonesia.
Ide cerita JAMILA DAN SANG PRESIDEN berawal dari tiga tahun yang lalu, UNICEF meminta Ratna Sarumpaet, sutradara teater handal yang juga aktivis perempuan, untuk menjalankan sebuah penelitian mengenai woman trafficking di Indonesia.
Ratna berkelana ke Batam, Solo, Indramayu, Surabaya, dan kota-kota di Kalimantan, merekam beragam cerita dari ratusan ribu korban perempuan yang kemudian disatukannya dalam sebuah pementasan teater yang sangat membuka mata. Dua ratus ribu anak di bawah umur diperdagangkan di Indonesia setiap tahunnya untuk alasan yang sangat menyedihkan, kemiskinan dan kurangnya pendidikan.
“Sebuah refleksi yang diharapkan dapat membuka mata masyarakat betapa masalah ini adalah masalah amoral yang datang dari kemiskinan, kebodohan, kemunafikan, keserakahan dan lemahnya penanganan hukum,” ungkap Ratna dalam rilisnya.
Jamila dan Sang Presiden dibintangi oleh beberapa actor antris senior antara lain, Christine Hakim, Ria Irawan, Ade Irawan, Dwi Sasono, Surya Saputra, Fauzi Baadillah, Atiqah Hasiholan, Adji Pangestu serta Melissa Karim.
Jamila dan Sang Presiden berkisah mengenai Jamila, seorang anak perempuan berusia enam tahun yang lahir di tengah kehidupan masyarakat di mana menjual atau menggadaikan anak untuk dijadikan pelacur adalah hal yang biasa. Alhasil Jamila dijual oleh sang ayah di usianya yang masih enam tahun.
Namun ibu Jamila berhasil merebut kembali Jamila dari mucikarin dan menitipkannya di rumah keluarga Wardiman, sebuah keluarga terhormat di Jakarta. Di rumah ini Jamila hidup berkecukupan dan tentram, hingga sampai akhirnya masalah muncul ketika Jamila beranjak dewasa.
Tanpa setahu Bu Wardiman, setiap malam Jamila telah menjadi budak seks yang dipakai secara bergiliran oleh Pak Wardiman dan Hendra, putra mereka hingga hamil. Akhirnya dia membunuh lelaki-lelaki tersebut dan melarikan diri.
Dalam pelariannya, dia tak lepas dari pria-pria yang tertarik hanya pada tubuhnya. Hingga akhirnya dia melarikan diri lagi. Apesnya saat melarikan diri berbarengan dengan adanya razia WTS. Karena dia pun sedang berlari-lari, akhirnya dia ikut dibekuk. Peristiwa inilah yang membuahkan perkenalannya dengan Susi (Ria Irawan).
Setelah ditahan, Jamilah juga dikaitkan dengan terbunuhnya seseorang dari gembong perdagangan wanita di Kalimantan. Ternyata pembunuhan ini memang terkait dengan Jamila, saat dia melakukan pelacakan keberadaan adiknya, Fatimah yang menjadi korban perdagangan anak perempuan. Fatimah dijadikan pelacur kecil yang merangkap menjadi pengedar narkoba ke pelanggannya.
Jamila memang dengan mudah membunuh sejak dirinya dinodai, maka dari itulah ketika dijatuhi hukuman mati dia tidak ingin minta grasi karena dia tidak ingin jika dirinya bebas dia dengan mudah membunuh lagi.
Padahal sang pengacara yang yang disewa oleh Ibrahim sudah menjelaskan jika tidak mengajukan grasi, Jamilah akan dijatuhi hukuman mati kecuali jika presiden berinisiatif memberikan grasi. Namun di luar sana juga banyak demonstrasi, entah itu demonstrasi yang dipolitisir oleh suatu front yang mengatasnamakan agama. Front tersebut menuntut hukuman mati bagi Jamilah, karena Jamilah dianggap telah melakukan dosa besar dengan melakukan pembunuhan dan menjadi pelacur. Tak ada yang peduli alasan yang menjadikan Jamila menjadi sosok tersebut.
Ria, sipir penjara Jamilah yang semula juga bertindak keras terhadap Jamila lama kelamaan pun menjadi lunak setelah membaca catatan harian Jamilah dan melihat keteguhan hati Jamila yang sama sekali tak peduli akan dihukum mati dengan tidak meminta pengampunan.
Menjelang ending penonton baru disuguhi bagaimana praktek perdagangan manusia itu dilakukan. Sayang justru isu yang cukup berbobot ini hanya mendapat porsi sangat kecil. Selama film berlangsung, rasa penasaran yang digarap hanyalah penyebab kenapa Jamila sampai membunuh menteri dan siapa itu Ibrahim.
Walaupun ternyata pembunuhan terhadap menteri hanyalah persoalan klise seorang wanita yang dikhianati, itu pun pembunuhan bela diri karena sang menteri sendiri yang tadinya mengarahkan pistol ke Jamila.
Film Indonesia yang juga pernah menerima NETPAC Award adalah "Bird Man Tale" karya Garin Nugroho pada Berlin International Film Festival tahun 2003,
wah bagus tuh film-film kita semakin hari semakin bagus yah mudah-mudahan para sineas muda bisa membuat film lebih baik lagi
BalasHapuswah Indonesia memang MANTAP
BalasHapusfilmnya mampu mengalahkan negara2 lain
tapi sayang kok di Indonesia sendiri apresiasi kepada film ini kurang ya? khususnya masyarakat Indonesia yang lebih wah jika nonton film luar, aneh ya?
salam sobat
BalasHapuswah saya belum nonton nich filmnya,,,
hebat ya,, film INDONESIA pernah menerima NETPAC,
di FF Internasional 2003 di Berlin.
Belum pernah nonton filmnya....
BalasHapusThanks info cuplikan cerita walau lewat teks tp sangat bermanfaat
sebenarnya sineas kita punya peluang untuk mendunia! kita semua harus mendukungnya penuh!
BalasHapussip artikelnaya sahabat ^_^
BalasHapusResensi yang mantap. Jamila dan sang Presiden, kata orang2 film yang gencar dipromosikan bu Ratna (Apalagi Atiqah juga anaknya sendiri). Saya belum nonton filmnya. Jadi pengen nonton neh.
BalasHapusheloh,,jamila?? bukan mulan jamela kan kang ini?
BalasHapushehehehe
pisss..
ntar dah aku liat filmnya..hehehe
wah,ketinggalan aku mas.
BalasHapuskayanya bagus jg filmnya ya mas,jadi pengen nonton jg nih... kemarin malah nonton this is it nya om michael jackson hehe..
Film indo di hargai di asia , moga jadi penyemangat buat dunia perfilman di indonesia utk mengeluarkan karya2 terbaik mereka..
BalasHapusSalam persahabatan bang..
Sineas muda tanah air, kamu bisa!
BalasHapuswah, saya belum sempat nonton ini pilem.. hehehe
BalasHapuswoww... repiyu pilemnya ok banget nih bang.
BalasHapusemang film2 yang bagus gini malah kurang gaungnya ya di sini, dibandingkan film2 horor ga jelas itu. hehehehe
Semoga pilemnya menang di oscar ntar deh..
film Jamilah dan sang presiden sdh lama menggema. Penasaran jg, blm nonton!
BalasHapusSukses film Indonesia!
Waaaaaaah kayanya filmnya bagus banget yaaak
BalasHapussayangnya saya dah lama banget enda nonton haiyaaaaaaah
BalasHapussoal bikin resensi film memang bang iwan TOP bgt
BalasHapusRAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
BalasHapusMENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
jadi inget lagu..Jamila oo.Jamila....
BalasHapusDengan film ini perfilman indonesia mendapatkan NETPAC ..wah hebat.semoga film ini memcu untuk film yg akan datang dengan film yg lebih baik...
BalasHapuswew... thx infonya sob... saya udh denger sich.. termasuk film abad ini...
BalasHapusBtw, mohon join folowerku ya... baru pasang thx..
dukung slalu film indonesia.. :)
BalasHapusini mengajari kita melihat persoalan dari akarnya. nice review pak.. :)
BalasHapusSatu lagi bukti bahwa sineas2 kita tidak cuma piawai bikin film2 yang mengedepankan sensualitas. Saluuuut !!!!
BalasHapusaku sudah nonton filmnya deng..bagus memang...sarat pesan moral bagi pemerintah dan masyarakat akan nasib perempuan dinegeri ini.
BalasHapusbdw, maaf deng...baru muncul lagi, speedy lagi bermasalah...2 hari ini gak konek,,,ada kegiatan juga kmarin....tapi aku hadir lagi kok..he,he,he
awardnya juga sdh di cek yang sudah pasang.
makasih maega-maega deng atas perhatiannya... :)
Aduuuu, saya belum nonton!
BalasHapusSemoga Januari depan sudah ada DVD nya!
Makasih sharingnya ya Mas!
(Aku lupa follow! hehe.. sekarang di follow deh..)
Ratna Sarumpaet..
Saya pernah ketemu beliau, wanita besi Indonesia!
Jayalah Indonesiaku! :)
wah...bangga dengan film Indonesia yang bisa membawa nama harum bangsa ini..
BalasHapusemang harusnya film2 Indonesia yang seperti ini. bukan cuma horor dan pronografi... :D
pasti deh selalu telat koment disini
BalasHapusresensi film yang selalu no 1
BalasHapusWah...good news bro.saya kira dah lenyap lho,film-film Indonesi.Maju terus Indonesia.
BalasHapuskok kayaknya mirip judul film barat
BalasHapusmohon maaf sebelumnya bang klo out of topic,saya mohon bantuanya untuk memberikan saran....bagaimana caranya memasukan iklan melalui klik komentar seperti yang saya lihat di blog ini.......karena saya ingin memonetisasi blog menggunakan cara tersebut...trims.....
BalasHapusuntung gag pake nama saya,,, ducky for presdir.. waaakkk ke-Ge-Er-an dah..
BalasHapuskayaknya seru..nyentuh nilai humanis ya kang..
BalasHapusbtw, semoga om wiwin diterima ya bang, aku baru tahun ini pemberkasan, mudah2an bisa bareng.. kirain om win itu udah pns...
BalasHapusWAh,, baru denger judul film nya padahal udah lama keluar,,, aduh berarti aku gaptek x tentang ini...
BalasHapusHidup Indonesia Atas Prestasi yang Di peroleh dunia perfilman kita...
Wuaaaah., Mantab. Bagus banget film ini, saya saya ndak pernah bs nonton
BalasHapuswah, pilem keren gini kok ak belum pernah denger ya??? canggih bang!!
BalasHapussemoga pilemnya bisa menang ya!!
maap bang, ga bisa banyak2 nih koment nyaaahhh
BalasHapusflasshhh lemoooottt.. hahahhaaa
yg bikin miris si ternyata human trafficking ntu masih terjadi ya........bahkan di indonesia
BalasHapusnice info mas!!!!
majulah perfilman indonesia...
BalasHapussecara tak langsung insan perfilman indonesia memperkaya khazanah budaya bangsa...
salam
Mantap perfilman indonesia.........
BalasHapuskunjungan malam bos, apa kabar
BalasHapusmaaf om baru bisa komen skrang ne..
BalasHapussebuah movie yang bagus ne keknya..
makasih infonya,
klo ke rental film.. coba pinjem ah..
singkat saja; "sukses film Indonesia..."
BalasHapuswaaa ada mbak cantik atiqah yak
BalasHapusjamila bukan jamidong hehehe
udah ada lom yah dividinyah!
kunjungan di pagi hari menyapa sahabat
BalasHapusMembuat film itu memang sulit mas! Kalo sarat dgn isu sosial, orang malas nonton dan ga ada produser yg mau menggarap krn takut rugi. Akhirnya nilai yg ditawarkan tak banyak sampai ke masyarakat. Kalo agak dibumbui, para pemerhati sosial akan bilang sisi sosialnya kurang dan sisi komersialnya terlalu banyak. Jadi kayaknya memang hrs mengambil jalan tengah. Sisi komersiil yg disukai penonton tetap ada, sementara nilai yg mau dibidik disisipkan juga.
BalasHapusSemoga Indoensia mampu menghadirkan film berkualitas lebih banyak lagi
BalasHapusTema film semacam ini memang identik dengan Ratna Sarumpaet atau Teater Koma. Pemainnya juga nampaknya jaminan mutu. Sayang film-film begini sulit meraup banyak pennonton.
BalasHapusSaya sendiri belum nonton tuh, Bang, hehe ...
Terima kasih infonya, ya
Waduh kang ..
BalasHapusAku justru baru tahu ada ini film.
pengen nyari vcd-nya akh..
yah..aku malah belum nonton film ini...padahal dah dapet award segala
BalasHapustunggu cd nya aja deh pak...pinjem di rental, hehe
hai... apa kabar... baru sempat jalan-jalan lagi nih...
BalasHapuswalah.... ina blum nonton nie bang...
BalasHapushikz...
perlu ditonton nih klo udah diputer,... pasti seru. potingan yg menarik kawan
BalasHapusaku sih belum nonton memang,tpi dari plot diatas, sepertinya nonton sambil berlinangan air mata. sedih bgtt
BalasHapusemang pantes tuch film dapat penghargaan..... lah wong bagus gitu kok...... :D
BalasHapussiang. inet lelet. blm berhasil buka postingan bapak yg terbaru.
BalasHapusa very happy day to meet you ... and I am very happy to give you a sweet smile
BalasHapus