Pada postingan saya beberapa hari yang lalu disini, pada akhir tulisan saya bahas sepintas tentang Experiential Learning. Untuk kali ini, saya akan berupaya membahas lebih jauh tentang hasil penulusuran saya dan apa yang pernah saya baca dan alami.
Experiential Learning adalah daur belajar yang menggunakan pengalaman sebagai bahan dasar belajar. Pengalaman-pengalaman pembelajar distrukturkan dengan cara melihat secara kritis dan reflektif sehingga menghasilkan hikmah yang akan dijadikan rencana tindakan selanjutnya.
Setiap hari kita mengalami ribuan kejadian, baik kejadian yang sesuai harapan ataupun sebaliknya. Ada pepatah yang mengatakan "Hanya keledai yang masuk lubang hingga dua kali".Pengalaman-pengalaman itu dapat kita jadikan sebagai bahan pembelajaran yang bermakna untuk berbuat lebih baik.
Namun terkadang diantara kita tidak bisa mengambil pelajaran dari pengalaman karena keterbatasan pemahaman dan kurangnya kepekaan terhadap kejadian yang ada. Oleh karena itu, agar proses belajar dari pengalaman lebih efektif, maka diperlukan kiat-kiat praktis dalam pola belajar kita.
Kita sering mengalami kejadian yang kita rasakan dimana panca indera terlibat secara langsung, namun kita juga sering mendapatkan pengalaman dari informasi tentang peristiwa yang terjadi pada orang lain. Pengalaman jenis ini harus BAL (Benar, Akurat, Lengkap) sehingga tidak ada bias dalam proses berikutnya.
Dari pengalaman yang kita dapatkan secara obyektif, sebaiknya kita refleksikan secara jujur, hati-hati dan terbuka. Semakin bagus proses refleksi yang kita lakukan, maka semakin mudah hikmah kita dapatkan. namun jika sebaliknya,.... malah dapat menyebabkan penarikan hikmah yang bias.
In sight atau aha experience atau hikmah dari kejadian, diharapkan memiliki beberapa kriteria antara lain ; Obyektif tidak menambah-nambah, Solutif, bersifat umum (general) agar bisa dimanfaatkan oleh siapa saja dan dimana saja, serta dapat menggerakkan kita untuk melakukan perubahan.
Tahap pengambilan hikmah ini harus melibatkan hati nurani agar Allah SWT senantiasa membimbing kita mendapatkan hikmah yang terbaik menurut-Nya.
Selanjutnya perlu kita pahami bahwa hikmah akan bermanfaat dan menjadikan perubahan jika kita mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Karena tanpa pengaplikasian, maka usaha kita sebelumnya tidaklah berarti. Untuk itu dalam mengambil hikmah dari kehidupan, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, antara lain :
Semoga bermanfaat,..... terutama untuk diri saya tentunya. Amin....!
Experiential Learning adalah daur belajar yang menggunakan pengalaman sebagai bahan dasar belajar. Pengalaman-pengalaman pembelajar distrukturkan dengan cara melihat secara kritis dan reflektif sehingga menghasilkan hikmah yang akan dijadikan rencana tindakan selanjutnya.
Setiap hari kita mengalami ribuan kejadian, baik kejadian yang sesuai harapan ataupun sebaliknya. Ada pepatah yang mengatakan "Hanya keledai yang masuk lubang hingga dua kali".Pengalaman-pengalaman itu dapat kita jadikan sebagai bahan pembelajaran yang bermakna untuk berbuat lebih baik.
Namun terkadang diantara kita tidak bisa mengambil pelajaran dari pengalaman karena keterbatasan pemahaman dan kurangnya kepekaan terhadap kejadian yang ada. Oleh karena itu, agar proses belajar dari pengalaman lebih efektif, maka diperlukan kiat-kiat praktis dalam pola belajar kita.
Kita sering mengalami kejadian yang kita rasakan dimana panca indera terlibat secara langsung, namun kita juga sering mendapatkan pengalaman dari informasi tentang peristiwa yang terjadi pada orang lain. Pengalaman jenis ini harus BAL (Benar, Akurat, Lengkap) sehingga tidak ada bias dalam proses berikutnya.
Dari pengalaman yang kita dapatkan secara obyektif, sebaiknya kita refleksikan secara jujur, hati-hati dan terbuka. Semakin bagus proses refleksi yang kita lakukan, maka semakin mudah hikmah kita dapatkan. namun jika sebaliknya,.... malah dapat menyebabkan penarikan hikmah yang bias.
In sight atau aha experience atau hikmah dari kejadian, diharapkan memiliki beberapa kriteria antara lain ; Obyektif tidak menambah-nambah, Solutif, bersifat umum (general) agar bisa dimanfaatkan oleh siapa saja dan dimana saja, serta dapat menggerakkan kita untuk melakukan perubahan.
Tahap pengambilan hikmah ini harus melibatkan hati nurani agar Allah SWT senantiasa membimbing kita mendapatkan hikmah yang terbaik menurut-Nya.
Selanjutnya perlu kita pahami bahwa hikmah akan bermanfaat dan menjadikan perubahan jika kita mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Karena tanpa pengaplikasian, maka usaha kita sebelumnya tidaklah berarti. Untuk itu dalam mengambil hikmah dari kehidupan, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, antara lain :
- Luruskan niat untuk selalu belajar dan mengembangkan diri agar setiap hari semakin baik dan niatkan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah.
- Tidak melewatkan setiap kejadian yang dialami
- Jujur kepada diri sendiri ketika mengalami kejadian.
- Melakukan perenungan secara objektif mengenai sebab akibat yang terjadi.
- Biasakan melakukan tafakur.
- Senantiasa membuka diri untuk menerima feedback dari orang lain ketika mengambil hikmah.
- Senantiasa berdo'a ketika melaksanakan proses daur pengalaman berstruktur agar Allah memberikan hikmah yang terbaik.
Semoga bermanfaat,..... terutama untuk diri saya tentunya. Amin....!
Experiential Learning ini juga pernah saya dengar tapi di sini kayaknya baru aku tahu yg komplit.
BalasHapuswah pertamanya ya. selamat buat saya he he
BalasHapusterimakasih atas tip,dan motifasinya
BalasHapusMakasih bang atas masukkannya...belajar dari pengalaman memang butuh kiat-kiat khusus seperti diatas...
BalasHapusAMANKAN KELIMA
BalasHapusTausiah sore yang mencerahkan Kang...
BalasHapusNice sharing
met sore bang,utk rss feed dalam top komen masih blm ada yg cocok,saya liat source page nya,punya bang setyawan masih lebih bagus dari temuan sy,apa lg tuntutan kontes mengharuskan utk posted out of tutor,maap nyepam bang,hehehe
BalasHapusamiiinn..
BalasHapusbermanfaat kok om, untuk perenungan kita semua :)
Trims kang Info yg sdah mengembalikan smagat saya lagi...
BalasHapusnice post,,,,,
BalasHapussangat bermanfaat mas,terima kasih...aku baca berulang kali hal yg perlu kita perhatikan di atas.
BalasHapusaku masih harus banyak belajar dalam hidup ini.
kok saya belum pernah mendengarnya ya om....
BalasHapusyupz setuju. open both your mind and your eyes widely :)
BalasHapusnice post !
Wah postingan yang mengingatkan saya skaligus memotivasi juga. nice post...
BalasHapusehm... mungkin sama dengan pengalaman adalah guru terbaik ya om....???
BalasHapusnimba pengalaman dari senior
BalasHapusada orang bilang,pengalaman adalah guru yang baik,belajar dari pengalaman itu memang diperlukan
BalasHapusIjin saya print, sangat bermanfaat buat saya.
BalasHapus"Jujur kepada diri sendiri ketika mengalami kejadian", kadang kejujuran saya sangat subyektif, susah untuk menilai diri sendiri
jam setengah satu malam,waktu yg tepat untuk cari inspirasi!
BalasHapusmemang pengalaman yg bicara :)
BalasHapuspengalaman memang inti dari sebuah kehidupan...
BalasHapusMantap. Itulah sebabnya mungkin pada pembelajaran orang dewasa (andragogy), pengalaman peserta didik selalu dihargai, diberi kesempatan untuk dihargai dan digali. Nice posting bang.
BalasHapussetuju!
BalasHapusPengalaman adalah guru yang trbaik...
Luruskan niat untuk selalu belajar dan mengembangkan diri agar setiap hari semakin baik dan niatkan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah.
BalasHapusbaiklah..laksanakan pak!!!
met wiken, pak
BalasHapuspengalaman memang guru yg paling berharga...
BalasHapuskmaren kog abang bilang "mampir dri blog yayangnya ina??" siapa bang??? :-/
oooo...
BalasHapusternyata gitu toh yg d biLang Experiential Learning
experience is the bet teacher, tpi kadnag manusia lebih dudud dari keledai yg jatuh berkali kali dalam lubang yg sama.tergantung karakternya kukira
BalasHapusnice postingg mantappp
BalasHapusteman, sekarang Yunna pindah rumah di http://yunna-mylifediary.blogspot.com
BalasHapusKunjungi aku ya...
salam sejahtera
BalasHapusbanyak informasi dan ilmu yang saya peroleh dari blog ini
thanks
salam sejahtera
RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
BalasHapusMENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
BalasHapusI Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
Benar adanya.. GURU yang TERBAIK adalah BELAJAR dari PENGALAMAN.. mengambil hikmah dari perjalanan sayang sekali hanya sedikit manusia yang mau belajar
BalasHapusMari kita renungkan bersama sama Apalah Arti Manusia Tanpa Memiliki Kesadaran !!.. sungguh tiadalah artinya jika manusia tidak memiliki kesadaran.. manusia manusia keledai yang selalu terpuruk untuk masuk dalam lubang lubang jerat keduniawian dengan senang dan gagahnya tanpa pernah memikirkan ariti hidup dan kehidupan yang sebenarnya dan sesungguhnya.. manusia manusia dengan kesadaran rendah yang merusak keseimbangan alam semesta.. sungguh menyesal diri jika kita tidak melangkah untuk meraih KESADARAN itu.. hanya dengan Kesadaran kita akan belajar dengan baik
BalasHapusHalo pak amriawan...
BalasHapusJika berminat untuk bergabung dengan komunitas blogger di FB, bolehlah klik http://www.facebook.com/topic.php?topic=13920&post=71600&uid=222279167081#/group.php?v=wall&gid=222279167081
Bisa tuker pendapat ttg blog, website, dll...
trima kasih kawan, bagus bgt artikelnya, izin rizky save u/ rizky baca d rumah
BalasHapusmantab banget mas; cermin, pengalaman dan suara hati adalah guru yang terbaik...
BalasHapusthanks 4 sharing :)
Pengalaman memang guru yang baik. Dari apa yang terjadi di diri sendiri maupun orang lain diharapkan dapat membentuk pribadi yang lebih baik ke depannya.
BalasHapusCara Membuat Web
Salam Ukhuwah,
BalasHapusSelamat tahun baru...
Pada dasarnya mengambil pelajaran dari pengalaman karena keterbatasan pemahaman dan kurangnya kepekaan memang masih menjadi kendala pada masyarakat pada umumnya.
Jika adanya info yang lebih canggih dan gladi terjun ke tingkat bawah pasti semuanya bisa di netralisir.
(halah malah gak nyambung)....