Dua event Perhelatan Akbar khusus Insan perfilman baru saja berakhir masing-masing JIFFest 2009 yang diikuti oleh 24 negara dengan berhasil memutar 114 judul film serta FFI 2009.
Mungkin yang pertama saya bahas dulu adalah Hasil JIFFest 2009:
Film 3 Doa 3 Cinta berhasil meraih penghargaan sebagai Film Panjang Terbaik versi Indonesia Feature Film Competition (IFFC). Film ini berhasil mengalahkan 14 nominator lainnya, yang kesemuanya juga terdiri dari film-film panjang Indonesia.
"Film 3 Doa 3 Cinta ini dibuat dengan dana minim tapi dengan semangat yang tinggi," ujar aktor Nicholas Saputra ketika tampil ke atas podium menerima penghargaan tersebut sebagai wakil seluruh kru film 3 Doa 3 Cinta.
IFFC merupakan even kompetisi film panjang (film bioskop) Indonesia dalam JiFFest. Pada JiFFest 2009 ini, selain 3 Doa 3 Cinta, ada 14 film Indonesia lain yang memperebutkan penghargaan Film Terbaik, diantaranya film Bukan Cinta Biasa, Garuda di Dadaku, Get Married 2, Jermal, Keramat, Kado Hari Jadi, dan Merantau.
Penjurian dilakukan oleh 3 juri internasional, yaitu Brynjar Bjerkem (Norwegia, ketua tim juri), Laura Coppens (Jerman), dan Thomas Chia (Singapura). Sebagai Film Terbaik, 3 Doa 3 Cinta memperoleh piagam dan uang senilai Rp. 25 juta dari Elang Perkasa Films.
Selain memberi penghargaan Film Panjang Terbaik, IFFC juga memberi penghargaan Sutradara Baru Terbaik (Best New Director) pada Edwin, untuk film Babi Buta Yang Ingin Terbang. Edwin dipilih karena ia merupakan sutradara baru (sutradara yang baru membuat karya pertama atau ke-2 untuk film panjang) yang berhasil menampilkan cerita yang kompleks serta presentasi visual yang baik dalam filmnya. Sebagai Sutradara Baru Terbaik, Edwin memperoleh piagam dan uang senilai Rp. 15 juta dari Elang Perkasa Films.
Cara penutupan JiFFest 2009 juga diisi dengan pengumuman pemenang Naskah Terbaik di Kompetisi Pengembangan Naskah JiFFest (JiFFest Script Development Competition/JSDC), pemenang Audience Award untuk Film Indonesia Favorit Pilihan Penonton JiFFest, dan pengumuman pemenang Special Mention, yaitu penghargaan khusus untuk film Indonesia yang diproduksi dengan kualitas prima serta mampu menjadi contoh produksi bagi film Indonesia lain untuk bersaing di pasar internasional.
Pemenang seluruh penghargaan tersebut terdiri dari Joe Gievano untuk naskah "I, Viktor" (Naskah Terbaik), film Cin(t)a karya Sammaria Simanjuntak (Film Indonesia Favorit pilihan penonton JiFFest), dan film Pintu Terlarang karya Joko Anwar (Special Mention).
Bagaimana dengan Hasil FFI 2009 ?
Acara malam puncak penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2009, yang disiarkan langsung oleh RCTI semalam.
Acara ini dimeriahkan oleh band dan artis papan atas seperti Ungu, ST12, D'Masiv, The Changcuters, Vierra, Wali Band dan Geisha. Pembawa acara atau host Festival Film Indonesia (FFI) 2009 kali ini adalah Wingky Wiryawan dan Franda.
Sederetan artis terkenal atau selebriti papan atas Indonesia juga tampil menyemarakkan suasana malam puncak FFI 2009 ini seperti Jessica Iskandar, Indra L Bruggman dengan pacar barunya Eva Asmarani, Ayu Pratiwi, Henidar Amroe yang tampil mengenakan jilbab, Andy Soraya, Revalina S Temat, Leony, Acha Septriasa dan masih banyak lagi bertaburan bintang lainnya.
Para pembaca nominasi acara malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2009 kali ini adalah Kinaryosih, Carissa Puteri, Ringgo Agus Rahman, Richard Kevin, Rianti Cartwright, Yama Carlos, Alice Norin, Kholidi Asadil Alam, Fauzi Baadila, Rae Sita, Niniek L Karim dan Wulan Guritno.
Dan inilah daftar hasil lengkap nama-nama pemenang Festival Film Indonesia (FFI) 2009 :
Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2009 adalah :
Titi Sjuman dalam film Mereka Bilang, Saya Monyet
Pemenang Pemeran Pendukung Wanita Terbaik FFI 2009 adalah :
Henidar Amroe dalam film Mereka Bilang, Saya Monyet
Pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2009 adalah :
Tio Pakusadewo dalam film Identitas
Pemenang Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2009 adalah :
Reza Rahadian dalam film Perempuan Berkalung Sorban
Pemenang Sutradara Terbaik FFI 2009 adalah :
Aria Kusumadewa dalam film Identitas
Pemenang Penata Musik Terbaik FFI 2009 adalah :
Aksan Sjuman dan Titi Sjuman dalam film King
Pemenang Penata Suara Terbaik FFI 2009 adalah :
Shaft Daultsyah dan Hikmawan Santoso dalam film Ruma Maida
Pemenang Film Terbaik FFI 2009 adalah :
Identitas
Pemenang Penata Sinematografi Terbaik FFI 2009:
Ipung Rahmat Syaiful dalam film Pintu Terlarang
Penghargaan Khusus Film Anak-anak Terbaik FFI 2009 :
Garuda di Dadaku
Pemenang Penulis Skenario Asli Terbaik FFI 2009 adalah :
Sally Anomsari dan Sammaria Simanjuntak dalam film Cinta
Penghargaan Lifetime Achievement FFI 2009 diberikan kepada :
Sophan Sophiaan (Alm.)
Selain itu, Film Garuda di Dadaku meraih penghargaan khusus sebagai film anak-anak terbaik.
Festival Film Indonesia (FFI) 2009 ini diikuti 118 film, terdiri atas 40 judul film bioskop, 38 judul film dokumenter dan 40 judul film pendek. Dewan Juri untuk Film Bioskop FFI 2009 adalah Alex Kumara, Eduard Pesta Sirait, El Manik, Franky Raden, German Mintapradja, Indra Yudistira, Sekar Ayu Asmara, Jajang C. Noer dan Totot Indrarto.
Sedangkan Dewan Juri untuk Film Dokumenter adalah Fajrian Hamdi, Buntje Harbunangin, Marselli Sumarno, Roy Lolang dan Yudi Datau. Dan Dewan Juri untuk Film Pendek adalah Iwan Wahab, Ainun Ridho, Firman Triyadi, Hadi Artomo dan Hardo Sukoyo.
Komite FFI 2009 diketuai oleh Niniek L. Karim dengan tiga koordinator bidang. Koordinator Bidang Promosi dan Kerjasama Luar Negeri adalah Arya Gunawan, Koordinator Bidang Festival adalah Ilham Bintang dan Koordinator Bidang Umum adalah Labbes Widar. Berbeda dari tahun sebelumnya, FFI 2009 diselenggarakan oleh Komite Festival Film Indonesia (KFFI) yang dibentuk oleh Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata). Komite ini dibentuk untuk barometer pencapaian kualitas film Indonesia yang lebih baik," jelas Niniek L. Karim.
Majulah Film Indonesia.......
Mungkin yang pertama saya bahas dulu adalah Hasil JIFFest 2009:
Film 3 Doa 3 Cinta berhasil meraih penghargaan sebagai Film Panjang Terbaik versi Indonesia Feature Film Competition (IFFC). Film ini berhasil mengalahkan 14 nominator lainnya, yang kesemuanya juga terdiri dari film-film panjang Indonesia.
"Film 3 Doa 3 Cinta ini dibuat dengan dana minim tapi dengan semangat yang tinggi," ujar aktor Nicholas Saputra ketika tampil ke atas podium menerima penghargaan tersebut sebagai wakil seluruh kru film 3 Doa 3 Cinta.
IFFC merupakan even kompetisi film panjang (film bioskop) Indonesia dalam JiFFest. Pada JiFFest 2009 ini, selain 3 Doa 3 Cinta, ada 14 film Indonesia lain yang memperebutkan penghargaan Film Terbaik, diantaranya film Bukan Cinta Biasa, Garuda di Dadaku, Get Married 2, Jermal, Keramat, Kado Hari Jadi, dan Merantau.
Penjurian dilakukan oleh 3 juri internasional, yaitu Brynjar Bjerkem (Norwegia, ketua tim juri), Laura Coppens (Jerman), dan Thomas Chia (Singapura). Sebagai Film Terbaik, 3 Doa 3 Cinta memperoleh piagam dan uang senilai Rp. 25 juta dari Elang Perkasa Films.
Selain memberi penghargaan Film Panjang Terbaik, IFFC juga memberi penghargaan Sutradara Baru Terbaik (Best New Director) pada Edwin, untuk film Babi Buta Yang Ingin Terbang. Edwin dipilih karena ia merupakan sutradara baru (sutradara yang baru membuat karya pertama atau ke-2 untuk film panjang) yang berhasil menampilkan cerita yang kompleks serta presentasi visual yang baik dalam filmnya. Sebagai Sutradara Baru Terbaik, Edwin memperoleh piagam dan uang senilai Rp. 15 juta dari Elang Perkasa Films.
Cara penutupan JiFFest 2009 juga diisi dengan pengumuman pemenang Naskah Terbaik di Kompetisi Pengembangan Naskah JiFFest (JiFFest Script Development Competition/JSDC), pemenang Audience Award untuk Film Indonesia Favorit Pilihan Penonton JiFFest, dan pengumuman pemenang Special Mention, yaitu penghargaan khusus untuk film Indonesia yang diproduksi dengan kualitas prima serta mampu menjadi contoh produksi bagi film Indonesia lain untuk bersaing di pasar internasional.
Pemenang seluruh penghargaan tersebut terdiri dari Joe Gievano untuk naskah "I, Viktor" (Naskah Terbaik), film Cin(t)a karya Sammaria Simanjuntak (Film Indonesia Favorit pilihan penonton JiFFest), dan film Pintu Terlarang karya Joko Anwar (Special Mention).
Bagaimana dengan Hasil FFI 2009 ?
Acara malam puncak penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2009, yang disiarkan langsung oleh RCTI semalam.
RCTI mengemas acara malam penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2009 ini layaknya malam penghargaan piala Oscar di Amerika. RCTI juga berkomitmen menyajikan FFI beda dari yang biasanya. RCTI bukan hanya akan menggelar karpet merah, namun juga mengemas acara menjadi tontonan yang menghibur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan diselenggarakannya acara FFI 2009 di RCTI, stasiun televisi yang bernaung di bawah bendera MNC ini merasa semakin lengkap dalam menunjukkan kepedulian terhadap perfilman Indonesia.
Ini adalah untuk pertama kalinya RCTI menayangkan Festival Film Indonesia (FFI) 2009 yang dipersembahkan untuk para insan perfilman Indonesia yang dinilai berprestasi dalam perfilman nasional. Tema dari acara Festival Film Indonesia (FFI) 2009 kali ini adalah "Film Indonesia Sebuah Kebanggaan" yang akan dikemas secara spektakuler bertabur bintang dan piala penghargaan.Dengan diselenggarakannya acara FFI 2009 di RCTI, stasiun televisi yang bernaung di bawah bendera MNC ini merasa semakin lengkap dalam menunjukkan kepedulian terhadap perfilman Indonesia.
Acara ini dimeriahkan oleh band dan artis papan atas seperti Ungu, ST12, D'Masiv, The Changcuters, Vierra, Wali Band dan Geisha. Pembawa acara atau host Festival Film Indonesia (FFI) 2009 kali ini adalah Wingky Wiryawan dan Franda.
Sederetan artis terkenal atau selebriti papan atas Indonesia juga tampil menyemarakkan suasana malam puncak FFI 2009 ini seperti Jessica Iskandar, Indra L Bruggman dengan pacar barunya Eva Asmarani, Ayu Pratiwi, Henidar Amroe yang tampil mengenakan jilbab, Andy Soraya, Revalina S Temat, Leony, Acha Septriasa dan masih banyak lagi bertaburan bintang lainnya.
Para pembaca nominasi acara malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2009 kali ini adalah Kinaryosih, Carissa Puteri, Ringgo Agus Rahman, Richard Kevin, Rianti Cartwright, Yama Carlos, Alice Norin, Kholidi Asadil Alam, Fauzi Baadila, Rae Sita, Niniek L Karim dan Wulan Guritno.
Dan inilah daftar hasil lengkap nama-nama pemenang Festival Film Indonesia (FFI) 2009 :
Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2009 adalah :
Titi Sjuman dalam film Mereka Bilang, Saya Monyet
Pemenang Pemeran Pendukung Wanita Terbaik FFI 2009 adalah :
Henidar Amroe dalam film Mereka Bilang, Saya Monyet
Pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2009 adalah :
Tio Pakusadewo dalam film Identitas
Pemenang Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2009 adalah :
Reza Rahadian dalam film Perempuan Berkalung Sorban
Pemenang Sutradara Terbaik FFI 2009 adalah :
Aria Kusumadewa dalam film Identitas
Pemenang Penata Musik Terbaik FFI 2009 adalah :
Aksan Sjuman dan Titi Sjuman dalam film King
Pemenang Penata Suara Terbaik FFI 2009 adalah :
Shaft Daultsyah dan Hikmawan Santoso dalam film Ruma Maida
Pemenang Film Terbaik FFI 2009 adalah :
Identitas
Pemenang Penata Sinematografi Terbaik FFI 2009:
Ipung Rahmat Syaiful dalam film Pintu Terlarang
Penghargaan Khusus Film Anak-anak Terbaik FFI 2009 :
Garuda di Dadaku
Pemenang Penulis Skenario Asli Terbaik FFI 2009 adalah :
Sally Anomsari dan Sammaria Simanjuntak dalam film Cinta
Penghargaan Lifetime Achievement FFI 2009 diberikan kepada :
Sophan Sophiaan (Alm.)
Selain itu, Film Garuda di Dadaku meraih penghargaan khusus sebagai film anak-anak terbaik.
Festival Film Indonesia (FFI) 2009 ini diikuti 118 film, terdiri atas 40 judul film bioskop, 38 judul film dokumenter dan 40 judul film pendek. Dewan Juri untuk Film Bioskop FFI 2009 adalah Alex Kumara, Eduard Pesta Sirait, El Manik, Franky Raden, German Mintapradja, Indra Yudistira, Sekar Ayu Asmara, Jajang C. Noer dan Totot Indrarto.
Sedangkan Dewan Juri untuk Film Dokumenter adalah Fajrian Hamdi, Buntje Harbunangin, Marselli Sumarno, Roy Lolang dan Yudi Datau. Dan Dewan Juri untuk Film Pendek adalah Iwan Wahab, Ainun Ridho, Firman Triyadi, Hadi Artomo dan Hardo Sukoyo.
Komite FFI 2009 diketuai oleh Niniek L. Karim dengan tiga koordinator bidang. Koordinator Bidang Promosi dan Kerjasama Luar Negeri adalah Arya Gunawan, Koordinator Bidang Festival adalah Ilham Bintang dan Koordinator Bidang Umum adalah Labbes Widar. Berbeda dari tahun sebelumnya, FFI 2009 diselenggarakan oleh Komite Festival Film Indonesia (KFFI) yang dibentuk oleh Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata). Komite ini dibentuk untuk barometer pencapaian kualitas film Indonesia yang lebih baik," jelas Niniek L. Karim.
Majulah Film Indonesia.......
ha..ternyata bapak juga ikuti perkembangan perfilman indonesia...sukses selalu.......
BalasHapuskalo pelem perempuan berkalung perban dapet ga bang???
BalasHapusKe tanah abang beli mangga
BalasHapusHarganya 7 juta
Lama tak bersua
Bagaimana kabar saudara?
(Pantun: mode LEBAY)
Salam ‘Blog’!!
Wah rasanya sudah lama sekali saya tidak berkunjung ke oase Fatamorgananya Bang Dirgantara!! MASIH INGATKAH DENGAN SAYA??? T_T
Wah, tampaknya semakin berbobot aja nih…capcus banget artikel-artikelnya…. Two thumbs up!!
Ngemeng2 ttg postingan di atas:
moga2 aja, dg penghargaan2 itu semakin meningkatkam produksi film indonesia...
3 doa 3 cinta emg yahud, walau saya blm lihat sampai ending, tp memang bgus....
Oh y, film lainny sy blm pnh nnnton nih...Hiks...
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary Kembali-_-_-_-_-_-_-
-_-_-_-_-_-_-Membawa Sensasi-_-_-_-_-_-_-
-_-_-_-_-_-_-Semarakan Blogawi-_-_-_-_-_-_-
-_-_-_-_-_-_-Penuh Warna-warni-_-_-_-_-_-_-
**oh ya, bang main ke blog saya yuk... Ada SPECIAL GIFT abang...** ^_^
Jaga badan selalu, setiap hari, biar tetap sehat, supaya tetap bisa bloging, writing, posting, walking, praying, eating, singing, and ngisssssing, ops…sory…
cosmorary.coM
wahhhh kebetulan aku ga nonton kemaren
BalasHapusbaru tau Tio menang
Bang Iwan, sudah waktunya buat Tabloid! Ulasannya keren!
BalasHapussaya scroll kok nama saya gag ada ya... yaa blom waktunya saya menang wkwkwkwk...
BalasHapusbang iwan, met taon baru 1431 H met liburan ya...
KFFI agak lebih objektif penilaiannya tahun ini.
BalasHapusSelamat Tahun Baru Islam 1431 Hijriah
orang2 rame nonton bareng juga tuh di kedai kopi.
BalasHapusidentitas...?? penasaran ama filemnya....
BalasHapuspenggemar ffi yah pak??
BalasHapusInfo yg bgus sob... lanjutkan
BalasHapuswaahhh.. semalem aku ga nonton!! bahkan ga tau! ini neh kal udah kelamaan ga buka tipi,, ketinggalan deh jadinya...
BalasHapusyaahh,, pokoknya maju terus perfilman Indonesia,, semoga menghasilkan karya yang berkualitas...
walau ketinggalan info tapi dapat info dari sini. makasi.
BalasHapusasal film Indonesia gak melulu tentang hantu, pasti dech bagus2 filmnya.... ^^
BalasHapuskeciwing ka bos! nda ada pilem "mengejar daeng-daeng" padahal bagus na itu pilem,pemeran utamanya sambaluku klo mo ka ke kantor
BalasHapussalam sejahtera
BalasHapusblog ini memang selalu memberikan informasi
yang up to date
sukses selalu
salam sejahtera
salam sejahtera
BalasHapuslupa satu hal
garuda di dada ku
juga mendapat penghargaan
bikiin saya senang
met sore, pak..liburan kemana aja?
BalasHapuspengin nntn babi buta ingin terbang T^T
BalasHapusgimana caranya ya, nggak diputer di indo kan?
salam sobat
BalasHapuswah seru ya,,perhelatannya,,
sayang acara malam puncak FFI tadi malam di RCTI,,saya ngga bisa nonton di internet, ada gangguan,
aku ga' nonton smpe habis...
BalasHapusUdah lama banget ga dengar Tio Pakusadewo. Semoga film Indonesia makin maju deh...
BalasHapussopan sopian pasti selalu dikenang...
BalasHapusMajulah Film Indonesia selalu Bang
BalasHapusselalu menuju ke arah perbaikan
Masih teringat pada pemutaran perdana AADC yang membuat perfilm-an Indonesia yang mulai bangkit.. :)
BalasHapusMakasi info lengkap nan jelasnya, Mas.. :)
selamat dech buat para pemenang semoga dengan penghargaan yuang d dapoatkan menambah semangat dalam berkarya
BalasHapuswaduh...aq ga pernah nonton TV nih bang...cuma kadang2 aja klo pas ada berita gitu deh......listrik di rumah cuma buat komputer n ngeblog gitu hehe....FFi? baratayuda di ikutkan ga ya?klo ga...kapan baratayuda bisa jadi film n ikut nominasi FFI?
BalasHapuskeren... keren oom... sayang aku ngga sempet nonton garuda di dadaku katanya bagus...
BalasHapustapi aku sempet nonton King... bagus banget. terharu. merasa patriotisme kita ikut terdongkrak pas nonton dan denger lagu Indonesia rayanya
lihat tittle blog ini bikin puyeng.
BalasHapusbelum liat semua filmnya seh
jadi mau beri penilaian gak bisa
cuman bisa nonton penghargaannya.
tapi saya kecewa juga
ama pemenang yang kemarin
yang jadi guru penuh pengorbanan
di filmnya
ternyata di dunia nyata
cuman orang matre.
itulah film.
saya kagum sama Titi Syuman ama suaminya kedua-duanya mendapat penghargaan
BalasHapusseneng dech bacanya, semoga makin maju ya industri perfilm an kita..
BalasHapusada award bt abang, jika berkenan ambil yaa
ahayah bang iwan hihih turut hadir yah kemaren :D lengkaap euyy
BalasHapusInfo mantap tentang jiffest dan ffi nih bang. Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1431 H. Semoga hari esok yang sukses dan barokah menjadi milik kita semua.
BalasHapustrims bang....oh iya saya lupa.....oke deh tar saya konfirmasi ulang.....
BalasHapuskapan juga di' saya main filem????
BalasHapusoh iya om, maaf.. maaf... PR award numpuk sampe bingung... nanti dipasang kok pengen ngulas soal pisang lagi tapi masih mikir-mikir.. atau diposting selain soal pisang ya? ah pokoknya nanti dipasang :)
BalasHapuswaaaah, makam kamis kemarin buwel nonton neh acara ini......
BalasHapusmakasih bang infonya, kemarin di teve nggak begitu genah.... sekarang tambah genah....
Oiya...
BalasHapusSelamat TAHUN BARU BANG....Moga berkah selalu....
acaranya keren.. wah.. ada nama2 pemenangnya, jd bisa tau sapa aja nih yg menang. hehehe
BalasHapussukses buat perfilman Indonesia.
sukses buat anda kawan..!!
Film yang mendidik yang aku suka.
BalasHapusFFI masih jauh berkembang jika di bandingkan festival film hollywood.
Film yang memamerkan paha...
BalasHapuskurang mendidik...
sangat aku benci.
Semoga FFI bisa juga menyusul Perfilman India.
Cuma sayang kak,
BalasHapusdi daerah saya kabupaten Grobogan jawa tengah,
dari aku lahir ada dua gedung bioskop.
tahun 2006 masehi dua gedung bioskop itu sekarang berubah jadi Gedung Gereja.
Salam Ukhuwah.
Karena sangat lesunya perfilman indonesia,
BalasHapusmasih ingat masa jayanya film indonesia di kala perfilman H roma irama,
barry prima, rano karno, ikang fauzi dan lain lain yang sampai saat ini masih tidak atau belum bisa di tiru pada jaman ke-emasan perfilman Indonesia.
makasih buat infonya, semoga FFI selalu berkarya
BalasHapus