Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) telah resmi mengganti nama menjadi Media Nusantara Citra (MNC). Menyusul pergantian nama itu maka label TPI di layar kaca berubah menjadi MNC TV mulai Rabu (20/10) malam. Media Nusantara Citra adalah konglomerasi media milik Hary Tanoesoedibjo.
Pergantian nama itu buntut dari sengketa bisnis antara Hary Tanoe dengan pemilik lama TPI, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut. Aksi Media Nusantara itu semakin memanaskan perang antara Hary Tanoe dan Tutut.
TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat.
Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.
Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.
TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.
Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama.
Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner .
Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini.
Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak Tutut.
Pergantian nama itu buntut dari sengketa bisnis antara Hary Tanoe dengan pemilik lama TPI, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut. Aksi Media Nusantara itu semakin memanaskan perang antara Hary Tanoe dan Tutut.
TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat.
Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.
Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.
TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.
Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama.
Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner .
Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini.
Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak Tutut.
Tanggal 20 Oktober 2010 atau 20.10.2010 tepat pukul 20.10 WIB menjadi momen bersejarah pergantian nama Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Logo dan merek baru MNCTV resmi menggantikan TPI.
Menyambut peristiwa bersejarah itu, digelar acara musik spesial bertajuk “20.10.2010 Selalu di Hati” di Central Park, Jakarta, tadi malam. Acara yang disiarkan langsung oleh MNCTV itu dimeriahkan oleh penyanyi-penyanyi dan grup musik beken di Tanah Air di antaranya penyanyi Afgan, Sherina, Vidi Aldiano, grup musik seperti The Changcuters, J-Rocks, dan Zigaz.
Pada proses pergantian logo juga dilakukan oleh magician dengan apik. Diawali seolah-olah magician bermain sinar pada layar televisi dan kemudian mengambil, lalu menyimpan di telapak tangan. Kemudian membawanya ke sebuah kotak besar. Bersamaan dengan itu, muncullah logo dan nama baru pengganti TPI yakni MNCTV.
Sementara itu, Managing Director and Programming MNCTV Nana Putera mengatakan, perubahan nama dan logo tersebut akan meningkatkan kinerja perusahaan di antaranya dengan menayangkan tayangan berkualitas. ”Kalau diperhatikan sebenarnya sejak beberapa bulan terakhir, TPI sudah mulai menayangkan tayangan berkualitas misalkan secara rutin menayangkan pertandingan sepak bola Liga Inggris,” ujarnya. Kendati begitu, dia mengaku MNCTV tidak akan mengubah semua jenis tayangan yang telah ada.
Selama ini cukup banyak program yang ditayangkan di TPI mendapatkan perhatian dari masyarakat antara lain program sinetron yang mengangkat budaya nasional. Karena ingin memperluas target audiens, MNCTV juga akan terus meningkatkan beberapa tayangan seperti olahraga dan anak-anak.
Manajemen Media Nusantara menyebutkan perubahan nama dilakukan atas alasan komersial. Menurut kuasa hukum Hary Tanoe, Andi F. Simangunsong, aksi korporasi itu bisa dilakukan lantaran Media Nusantara memiliki 75 persen saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia.
"Media Nusantara berhak mengubah nama TPI karena tak ada satu putusan pengadilan yang melarangnya," kata dia di Jakarta, Kamis pekan lalu. Saat ini Hary dan Tutut sedang bersengketa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memperebutkan pengelolaan TPI.
Dengan perubahan nama ini semoga saja tidak lebih menambah kisruh yang selama ini berlangsung. Harry Ponto, kuasa hukum Tutut, mengatakan bahwa pengelolaan TPI oleh Media Nusantara tidak sah karena cacat prosedur. Tutut sebagai salah satu pemegang saham juga tak dilibatkan dalam penggantian nama televisi yang didirikannya itu. "Tindakan mereka melanggar hukum," ujarnya.
Kita tunggu saja kelanjutannya....... Mending pindah channel dulu.
Source :
http://news.okezone.com/
http://www.tempointeraktif.com/
iya, kemaren gw dah denger berita ini, jadi penasaran, apa akan lebih informatif?
BalasHapusWah abang kita kok lengkap sekali yaa....
BalasHapusLihat fenomena itu kok saya jadi miris. Ada saling caplok mencaplok ya...
tapi kalau lihat awalnya yaa seperti nggak fair juga, dulu orang2 TVRI seperti terusir dari rumahnya sendiri krn mau dipakai oleh TPI
dunia ini memang berputar dengan berbagai dinamikanya
Moga MNC akan jadi lebih baik . . .
BalasHapusSalam.
yang jelas semoga lebih bermutu !
BalasHapusSemoga dengan ganti nama tsb performanya tambah meningkat...
BalasHapusSelamat untuk MNC TV
Salam untuk Bang Iwan
MNC TV selalu dihati, semoga tambah sukses deh
BalasHapusHalo.. salam kenal.. saya merupakan pemula dalam dunia blog dan butuh bimbingan dari senior-senior sekalian. mudah-mudahan kita bisa saling share dan silaturahmi dengan baik. saya akan sangat senang apabila saya di follow balik oleh senior saya ini. terimakasih :)
BalasHapusselamat malam mas iwan....semoga kali ini TPI yg sdh berganti nama menjadi MNC lebih maju ya :)
BalasHapuskatanya buat merubah "image" juga ya..dari pendidikan ke hiburan..
BalasHapushaha channel baru deh gan...
BalasHapusmoga aja acaranya lebih mendidik
amin
mampir sini ya gann :D
aku semapt juga lihat acaranya kemarin meriah banget
BalasHapussaya kira ada peluncuran tv baru..ternyata ganti nama tuh..
BalasHapusbagus tuh,,, saya kira t\pi bukan lagi tipi pendidikan. Dilihta dari seluruh acaranya, hanyar hiburan semua yang ada.
sempat juga denger kalo TPI itu singkatan dari Televisi Pedangdut Indonesia..
kalau begitu sudah tidak ada lagi TPI ya
BalasHapusselamat datang mnc tv di tanah air indonesia
BalasHapussmoga lebih bermutu lagi
BalasHapusMeskipun tv baru ini tidak ada kata 'pendidikan', semoga saja tetap mengedepankan unsur pendidikan. Selamat buat MNC TV
BalasHapussemoga saja bisa lebih berkibar dengan nama baru ........
BalasHapusSelamat atas di diluncurkannya MNC TV semoga tambah sukses dan acara-acara semakin bagus dan tambah menarik..,aja
BalasHapuswah baru tau neh...dirumah ga ada tv... bus way. thx
BalasHapusTV baru harusnya acaranya harus lebih fresh n mendidik...
BalasHapusGood luck MNC TV moga menjadi televisi yang digemari..
moga lebih baik..siarannya juga lebih bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat
BalasHapus