Home » , , » ANIMAL FACE DAN HUMAN FACE DALAM KEHIDUPAN MANUSIA BERAGAMA

ANIMAL FACE DAN HUMAN FACE DALAM KEHIDUPAN MANUSIA BERAGAMA

Written By FATAMORGANA on Rabu, Mei 27, 2009 | 5/27/2009


Nicollo Machiavelli, mengemukakan bahwa makhluk berakal yang namanya manusia sebenarnya memiliki ‘muka rangkap’, yaitu wajah kemanusiaan dan wajah kebinatangan. Benner nggak yah ? cuman teringat sedikit teori waktu kuliah dulu
Mungkin maksudnya seperti ini , pada saat manusia sadar akan fitrah kemanusiaanya, maka tersorotlah human face yang menyinarkan makna hidup kemasyarakatan yang tentram dan berakal budi yang luhur.

Namun pada saat manusia ingkar dari fitrah kemanusiaannya, maka dominanlah animal face yang menyorotkan nafsu kebinatangan, nafsu angkara murka yang siap menyedot darah manusia, bagaikan vampire dalam film China yang mengintai korbannya di keheningan malam.

Saya teringat sewaktu maen layangan tiba-tiba benangnya putus, layang-layangnya akan terbang terseret kemana sang angin pergi, lantas berantakan sobek menghantam bebatuan yang lancip dan tajam, atau hancur lusuh bila jatuh di lumpu hitam. Mungkin seperti inilah orang-orang yang tak punya pegangan, pengecut yang tak kuasa membedakan yang hak dan yang bathil sebab nilai hak dan bathil dalam citra dirinya telah digalaukan oleh kebimbangan fatal lepas dari kendali kebenaran, lepas dari kendali kosmos beragama.

Mungkin salah satu ciri kalau manusia lepas dari kendali kosmos beragama adalah (ini menurut saya nih) manusia tersebut enggan berpikir tentang Tuhan, lebih-lebih lagi bertafakur dengan ciptaan-ciptaan-Nya. Andai demikian, maka runtuhlah kemanusiaan menjadi kebinatangan, yang tak perlu lagi mengekang nafsu, yang menghalalkan segala cara hidupnya demi melakonkan kebuasan pribadinya.

Ahmad Albar pernah mempopulerkan lagu ’Panggung Sandiwara’,

Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah...........

Manusia berada diatas panggung sandiwara, maka pastilah umumnya pandai bersandiwara. Tipe fisik manusia terkadang menipu tatapan kita seperti buah masak yang pahit rasanya. Tak jarang manusia yang sekilas penampilannya sopan santun, lemah lembut, simpatik, ternyata kalbunya dekil (dodol...........).

Tokoh gangster Al Capone, bila kita perhatikan sekilas sosok dan penampilannya, kita tak kan percaya bahwa ia adalah penjahat besar yang tak henti melawan hukum.

Manusia semacam Al Capone tersebut bertebaran di muka bumi yang semakin bergelimang dosa ini, termasuk di pucuk-pucuk pimpinan suatu lembaga / instansi bahkan suatu negara. Yang berkamuflase lewat petatah-petitih yang luhur sambil mereka sendiri tak mencontohkannya.

Kita semua berharap agar manusia semacam Al Capone ini sirnah dari negeri kita yang tercinta ini.

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun. (Q.S. Al-Anfaal : 22)

Manusia yang berwajah binatang dengan segala nafsunya, atau manusia yang sok berprikemanusiaan namun berjiwa binatang, melangkah dengan penuh ketamakan dan penuh loba. Meskipun menurut Dr. Frans Dahler : antara bintang dan manusia terdapat jurang yang tak terseberangi, paling tidak sejauh menyangkut jiwa manusia itu sendiri.

Namun karena Tuhan memberikan freedom of choice dalam ruang waktu uji kefanaan ini setelah sebelumnya memberikan tuntunan lurus dalam beragama, maka tidak otomatis manusia mesti lebih mulia dari pada binatang. Manusia yang tak berhasil lulus lewat ujian kefanaan bumi, tidak sedikit malah terjerumus ke tahapan yang jauh lebih hina dibanding binatang,. Oleh karena itu, tidak sepantasnya manusia terlampau menyombongkan tingkat fitran kemuliaannya, sebab tingkat kemuliaan itu mesti diperjuangkan terlebih dahulu, dalam arti bahwa kemulian manusia itu bukanlah sekedar hadiah ’gratis’ dari Sang Mahamulia Tuhan Semesta Alam.

Oleh karena itu, Sebagai muslim, marilah kita menatap masa depan dengan penuh optimisme dan keceriaan hidup, marilah kita kembali kepada kesadaran yang hakiki bahwa hidup di bumi ini hanyalah ’proses uji’ guna mencapai kebahagiaan yang lebih hakiki di kualitas ruang waktu yang baqa.

Agar lulus dalam proses uji ini, marilah bersama kita amalkan ajaran Islam secara utuh sebab hanya lewat keutuhan Islamlah (sebagai agama fitrah), nilai manusia yang sejati, akan terwedar mulia, yang akan memupus animal faca manusia maupun tabiat keserigalaam manusia dari permukaan planet Bumi yang amat indah ini.

Share this article :

25 comments:

  1. wadaw,,serem banget tuh wajahnya d foto
    hehehehehehehe

    BalasHapus
  2. Betul Mas.
    Dan Yang lebih memprihatinkan dan miris, bahwa ketika manusia berjiwa binatang ini muncul kita tak tahu bedanya. Kadang mereka berwajah tampan rupawan, namun hatinya bahkan lebih kejam dari Srigala.

    Berwajah santun, tutur kata sopan namun sesungguhnya Korup dengan tangannya ia Mejerajah hak Orang, lalu dengan kakinya ia mengais hak yang lain.

    Wajah mereka baru kelihatan, yang mana monyet, yang mana Srigala setelah ditanggalkan Jubahnya dan dikerangkeng terali besi. Tapi lebih miris lagi bila Sang Pengadil tak lebih dari Hakim Babi asal Sruduk, atau Jaksa Keledai yang bisa dicongok.

    Hanya Azab Allah yang bisa sadarkan mereka. Semoga kita bukan bagian dari mereka. Amin

    BalasHapus
  3. hmm...
    pantes aja kadang manusia punya sifat seperti binatang yah...
    artiklenya bagus, Maz...

    BalasHapus
  4. Manusia sering lupa diri, menyalahgunakan kebebasan yg ia terima dr Sang Pencipta. Hewan malah kadang2 lbh punya hati drpada manusia...

    BalasHapus
  5. Saya setuju....artikel yang bagus! Minta cikgu beri pandangan di blog saya.."Disebalik kata-kata.."
    Memang keji apabila manusia bersikap tidak berperikemanusiaan.

    BalasHapus
  6. membaca il principe nya machiavelli, seperti membaca curhatannya machiavelli loh.. hauhauau.. wow.. blognya jadi besar..!!

    itu kalimat di bannernya perasaan pernah denger deh.. di kungfu panda..tapi kalo di kungfu panda "yesterday is history, tomorrow is miracle, today is a gift" kalo ga salah seperti itu :)

    BalasHapus
  7. kan ada teori yg mnyebutkn bhw manusia tu sma spt srigala.
    Btw postingan ini bagus...

    BalasHapus
  8. Semoga aku dijauhkan dari sifat 'kebinatangan'

    BalasHapus
  9. Manusiakan memang binatang yg berakal mas? Tapi bagaimana kita memanage nafsu kita agar 'tidak sama' dg binatang saja yg membedakan kita dg binatang. Gitu ya mas?

    BalasHapus
  10. Very nice sharing bro ..sangat mencerahkan.
    BTW ...kira -kira apa ya kata binatang andai kata mereka bisa baca postingan ini.
    Sepertinya menurut aku mereka akan protes habis kita selalu menempatkan mereka sebagai sisi burk kita " wajah kebinatangan " ... pada hal kalau kita mau membaca ayat-ayat Tuhan yang tidak tertulis ambil contoh kehidupan para binatang misalnya ..ternyata mereka jauh lebih manut dengan yang namanya "hukum semesta".

    any way ..terima kasih untuk pencerahannya.
    Tabik bro.

    BalasHapus
  11. Seringkali, manusia ada pada level yang sama dengan binatang bahkan lebih rendah lagi (al-A'raf, 179).
    Tinggal bagaimana upaya kita untuk menikkan level itu ke taraf layak...

    BalasHapus
  12. wah saya gak mau ah, jadi kayak binatang ...

    BalasHapus
  13. animal face malah bisa mengalahkan vampire dan werewolfe, karena animal face bisa menghisap darah rakyat 200juta org sekaligus.

    BalasHapus
  14. Saya senang dengan postingan ini, memang kadang kita manusia tidak sadar akan sifat perilaku kita sendiri apalagi kalau 37:39, semoga kita selalu ditunjuki oleh Allah jalan yang benar.

    BalasHapus
  15. manusia yg termakan nafsu kek koruptor2 itulah manusia berwujud binatang :11

    bagus mas postingannya :33

    BalasHapus
  16. Manusia adalah pelaku-pelaku utama di panggung sandiwara ya ??
    Semoga postingan ini bisa membantu aku untuk "lulus" dalam proses uji.

    BalasHapus
  17. malam mas amri.... iya ini mengenai derajat n sifat manusia yah.. ;P ada award buat mas amri yg selalu menjalin persahabatan. mampir ya.

    BalasHapus
  18. manusia tanpa hati nurani akan sama dengan binatang :21

    BalasHapus
  19. waw aku tacut bngt serem sehingga jadi merinding bulukuduku

    BalasHapus
  20. Postingan yang siip. Mari wujudkan human face kita di dunia yang cuma sementara ini.

    BalasHapus
  21. Ya, benar sekali. Kadangkala sifat kebinatangan manusia muncul, dan kalau tidak memiliki self control yang kuat, niscaya ia akan menjadi biatang seutuhnya, bahkan bisa lebih rendah dari itu.
    namun yang lebih membahayakan bagi orang lain adalah sosok seperti Al Capone tadi...
    Syukran

    BalasHapus
  22. semoga kita bisa menjadi orang yg terbaik,,
    tdk menyia-nyiakan kemampuan yg telah diberikan Allah SWT kepada kita,,
    amin,,,,

    kunjungan balik sangat d harapkan,,

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger