Tak mungkin dibandingkan dengan besarnya kuasar
Tak mungkin dibandingkan dengan besarnya galaksi kembar
Dialah yang punya Arsyi tak bertepi
Dialah yang punya segala cakrawala
Segala segara Segala cemerlang mega yang tak berlentera
Segala lintang yang tak bertiang
Segala nebula yang tak berjendela
Bahkan segala langit yang sulit diintip
Puasa usailah sebulan sudah
Tarawih lengkap, I’tikaf pun tak khilaf
Namun, muslim bersimbah asa dan tanya “Apakah puasa saya diterima?”
Takbir mencibir gaun baru warna biru yang mengetat di atas dengkul gadis bahenol. Zakat fitrah menceria sang fakir yang ketir di syawal pagi yang membahagia nurani Ketupat bertumpuk di segala ufuk
Sambal goreng berselera-selera di segala cakrawala
Bolu kukus berdus-dus mencengangkan para tikus
Nasi kuning tak membikin jiwa bening
Sebab jiwa kufur masih bertengger di sanubari.
Horseeeiii! Lebaran kebacut !
Menjadi pesta poranya pikiran kusut
Para setanpun bersorak menjegal silaturrahmi
Yang lupa waktu dan tak tahu diri.
Zhuhur terlewat berkat kunjungan panjang ke rumah sobat
Azar nyasar ke magrib... berkat bertandang si dindun yang semakin heidun
Lantas isya diperkosa di malamnya pesta pora
Dan tegaknya shalat subuh menjadi runtuh ketiban tubuh yang lusuh.
Mumpung Lebaran, aji mumpung kembali disanjung
Mumpung baju baru sepatu baru
Kue keju berselisih saling gurih di lidah yang semakin pedih
Mumpung kue nampang di setiap kandang
Dan si fakir yang ketiban zakat di hari lebaran kembali fakir
Melodi lama berkumandang riang
Melagukan ’sengsara badan’ dalam tone bariton
Si miskin dan si kaya kembali saling bertolak belakang
Puasa yang diharapkan mewujudkan kesederhanaan jiwa manusia, telah diartikan lain oleh segelintir makhluk yang bermental binal sehingga dampaknya jadi konsumtif.
Lebaran yang diharapkan mencanangkan manusia kembali kepada fitrahnya kembali kepada kejujurannya kembali kepada kesuciannya malah menjadi cikalnya mubazir.
Akhirnya sang setanpun berteriak senang dalam kemenangan yang gemilang. Setan yang dikerangkeng oleh mental baja kita selama Ramadhan Yang dilandasi iman yang tangguh dan ketaqwaan tiada tara Yang diborgol oleh pengabdian tulus terhadap Allah SWT.
Akhirnya sang setanpun berteriak senang dalam kemenangan yang gemilang. Setan yang dikerangkeng oleh mental baja kita selama Ramadhan Yang dilandasi iman yang tangguh dan ketaqwaan tiada tara Yang diborgol oleh pengabdian tulus terhadap Allah SWT.
Semoga kita ini termasuk yang mampu mengkrangkeng setan Berkat puasa kita yang khusu’ Yang mewangun mental baja dalam melaksanakan amal shaleh hingga akhir hayat Perlu dicamkan ” Lebaran bukanlah bubarnya kebajikan”
Puasa adalah wajib, Bersilaturahmi adalah baik kendati tak usahlah terpatok cuma setahun sekali Kapan dan dimanapun silaturahmi karena Allah itu mulia terlebih lagi pada hari Idul Fitri.
Saya sekeluarga mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H
TaqobbaLallaHu minNa wA MinKuM
Minal AidziN WaL FaidziN
Mohon MaaF LahiR & BaThiN
mohon maaf lahir dan batin juga pak admin :D semoga benar, bulan puasa yang berkah ini tidak ternodai oleh lebaran yang menggiurkan.
BalasHapusKami sebagai admin Blog Aura Ide, mengucapkan:
BalasHapusSelamat Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Taqabbalallahu minna wa minkum
(Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian)
Aamiin!
(Edi – Aura Ide)
Selamat Hari Raya. Maaf Zahir dan Batin.
BalasHapusSelamat Hari Raya Idul Fitri Mohon maaf lahir dan batin
BalasHapusSemoga amalan ibadah puasa kita diterima Allah Ta'ala aamiin.
Mohon maaf bila selama ini banyak kata yang kurang berkenan di hati bang Iwan saya mohon maaf dan mohon diikhlaskan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H
BalasHapusTaqabbalallahu minna wa minkum
Maafkan lahir dan batin dari kami sekeluarga
Selamat hr raya idul fitri gan...
BalasHapusSelamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H
BalasHapusTaqabbalallahu minna wa minkum, sa;am lenal
sama-sama pakkk
BalasHapusmemang sudah rada telat pak,,tapi masih ada rasanya,,,,:)
BalasHapusminal aidzin...
Selamat hari raya Idul Fitri maaz lahir batin dari kami sekeluarga
BalasHapus