Para tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Peduli Pluralisme mengecam rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia memperingati sembilan tahun robohnya World Trade Center pada 11 September 2001.
"Kami mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia," kata Ketua Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia(MUI) Slamet Effendi Yusuf dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (9/8). Rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia dilakukan oleh kelompok yang menamakannya dirinya Dove World Outreach Center berkantor di Florida, Amerika Serikat.
Menurut Slamet, rencana pembakaran Al-Quran sedunia tidak mencerminkan niat mayoritas umat kristen karena merupakan niat dari kelompok kecil masyarakat saja. Slamet mengungkapkan, umat Islam di seluruh negara agar tidak terprovokasi dan berdoa agar rencana aksi ini tidak terjadi.
"Jika aksi pembakaran Al-Quran benar-benar terjadi akan terjadi konflik yang luar biasa diseluruh negara," ungkap Slamet. Selanjutnya, kata Slamet, seluruh umat manusia di dunia agar menyikapi rencana aksi ini dengan membuat langkah-langkah yang konstruktif.
"Harus ada dialog antar peradaban untuk menghilangkan sikap eksklusif atau tidak peduli terhadap kebersamaan," ungkap Slamet. Menurut Slamet, pemerintah dan pers di Amerika menanggapi pernyataan dari para tokoh agama di Indonesia yang mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran.
Ketua Gerakan Peduli Pluralisme Damien Dematra dalam kesempatan yang sama mengatakan, jika rencana aksi pembakaran Al-Quran benar terjadi bisa memicu terjadinya perang antar umat beragama.
"Jika rencana aksi ini benar terjadi dampaknya akan sangat serius terhadap masyarakat di seluruh negara," ungkap Damien. Menurut Damien, saat ini di dunia maya melalui jejaring youtube dan facebook sekitar ratusan ribu orang telah menyatakan mendukung rencana aksi tersebut dan ini sangat berbahaya.
"Saat ini tugas para pemimpin umat beragama di seluruh negara agar menenangkan situasi masyarakat," ungkap Damien, Menurut Damien, demi kebebasan hak asasi manusia(HAM) maka seluruh umat manusia di dunia harus melakukan sesuatu.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan mengatakan, hendaknya masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dengan rencana Hari Pembakaran Al Qur`an Sedunia yang akan diadakan pada 11 September 2010. MUI tidak akan mengeluarkan fatwa atau kecaman terhadap hal tersebut karena bukan bahasa kami, melainkan melawan dengan sikap damai," katanya saat acara pertemuan Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) dengan MUI, di kantor MUI, Jakarta, Kamis.
Amidhan juga mengatakan, belajar dari permasalahan yang sudah lalu, sebaiknya jangan terpancing karena nantinya akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang tidak perlu. "Yang merusak itu tidak menyelesaikan masalah," tandasnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jendral MUI, Ichwan Syam juga mengatakan, MUI tidak merespon hal tersebut karena menurutnya tindakan tersebut hanyalah refleksi dari kemarahan sebagian kecil kelompok saja. "Jika umat beragama dalam keadaan sehat batin dan rohani, maka pasti tidak akan melakukan hal tersebut," ujarnya.
Selain itu, pembicara lainnya, Koordinator FABB (Forum Anti Buddha Bar), Kevin Wu juga menghimbau masyarakat agar tidak melupakan identitas bangsa yang berlandaskan "bhinneka tunggal ika". Kevin juga menyayangkan keresahan umat beberapa waktu lalu mengenai peletakan simbol-simbol dan lambang agama di tempat yang salah.
"Jadi, provokasi pembakaran Al Qur`an tersebut jangan sampai meresahkan umat di Indonesia," katanya. Selain Kevin, juga hadir wakil dari tiap-tiap agama di Indonesia, diantaranya Koordinator GPP, Damien Dematra, Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Sekretaris Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, dan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana Sangging.
Sementara itu Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengharapkan umat Islam tidak terpancing dengan aksi tersebut. Bila umat Islam bereaksi dengan cara yang radikal, maka tidak jauh beda dengan komunitas komunitas tersebut. Dari itu, Haedar menyarankan umat Islam sebaiknya menyikapinya dengan cara yang elegan.
"Kita harus melawannya dengan cara elegan. Misalnya, dengan cara menyuarakan aspirasi lewat tulisan atau dialog. Jangan menggunakan kekerasan. Karena cara-cara seperti itu tidak hanya akan dilawan umat Islam, tapi juga komunitas agama lainnya," pungkasnya.
Dalam menyikapi hal ini, mari kita semua kembali kepada ajaran Rasulullah, dalam bulan suci ini janganlah kita memupuk prasangka dan memupuk dendam amarah.. Dalam puasa kita di-uji kesabaran Walau mereka melakukan teror dengan isue-isue spt ini, jangan sekali-kali kita melakukan balas dendam apa lagi dengan kekerasan atau perusakan yang semua tidak tercermin dalam inti ajaran Qur’an yang menuju kebajikan, kemuliaan, kedamaian..
Source :
http://nasional.tvone.co.id/
"Kami mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia," kata Ketua Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia(MUI) Slamet Effendi Yusuf dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (9/8). Rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia dilakukan oleh kelompok yang menamakannya dirinya Dove World Outreach Center berkantor di Florida, Amerika Serikat.
Menurut Slamet, rencana pembakaran Al-Quran sedunia tidak mencerminkan niat mayoritas umat kristen karena merupakan niat dari kelompok kecil masyarakat saja. Slamet mengungkapkan, umat Islam di seluruh negara agar tidak terprovokasi dan berdoa agar rencana aksi ini tidak terjadi.
"Jika aksi pembakaran Al-Quran benar-benar terjadi akan terjadi konflik yang luar biasa diseluruh negara," ungkap Slamet. Selanjutnya, kata Slamet, seluruh umat manusia di dunia agar menyikapi rencana aksi ini dengan membuat langkah-langkah yang konstruktif.
"Harus ada dialog antar peradaban untuk menghilangkan sikap eksklusif atau tidak peduli terhadap kebersamaan," ungkap Slamet. Menurut Slamet, pemerintah dan pers di Amerika menanggapi pernyataan dari para tokoh agama di Indonesia yang mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran.
Ketua Gerakan Peduli Pluralisme Damien Dematra dalam kesempatan yang sama mengatakan, jika rencana aksi pembakaran Al-Quran benar terjadi bisa memicu terjadinya perang antar umat beragama.
"Jika rencana aksi ini benar terjadi dampaknya akan sangat serius terhadap masyarakat di seluruh negara," ungkap Damien. Menurut Damien, saat ini di dunia maya melalui jejaring youtube dan facebook sekitar ratusan ribu orang telah menyatakan mendukung rencana aksi tersebut dan ini sangat berbahaya.
"Saat ini tugas para pemimpin umat beragama di seluruh negara agar menenangkan situasi masyarakat," ungkap Damien, Menurut Damien, demi kebebasan hak asasi manusia(HAM) maka seluruh umat manusia di dunia harus melakukan sesuatu.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan mengatakan, hendaknya masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dengan rencana Hari Pembakaran Al Qur`an Sedunia yang akan diadakan pada 11 September 2010. MUI tidak akan mengeluarkan fatwa atau kecaman terhadap hal tersebut karena bukan bahasa kami, melainkan melawan dengan sikap damai," katanya saat acara pertemuan Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) dengan MUI, di kantor MUI, Jakarta, Kamis.
Amidhan juga mengatakan, belajar dari permasalahan yang sudah lalu, sebaiknya jangan terpancing karena nantinya akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang tidak perlu. "Yang merusak itu tidak menyelesaikan masalah," tandasnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jendral MUI, Ichwan Syam juga mengatakan, MUI tidak merespon hal tersebut karena menurutnya tindakan tersebut hanyalah refleksi dari kemarahan sebagian kecil kelompok saja. "Jika umat beragama dalam keadaan sehat batin dan rohani, maka pasti tidak akan melakukan hal tersebut," ujarnya.
Selain itu, pembicara lainnya, Koordinator FABB (Forum Anti Buddha Bar), Kevin Wu juga menghimbau masyarakat agar tidak melupakan identitas bangsa yang berlandaskan "bhinneka tunggal ika". Kevin juga menyayangkan keresahan umat beberapa waktu lalu mengenai peletakan simbol-simbol dan lambang agama di tempat yang salah.
"Jadi, provokasi pembakaran Al Qur`an tersebut jangan sampai meresahkan umat di Indonesia," katanya. Selain Kevin, juga hadir wakil dari tiap-tiap agama di Indonesia, diantaranya Koordinator GPP, Damien Dematra, Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Sekretaris Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, dan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana Sangging.
Sementara itu Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengharapkan umat Islam tidak terpancing dengan aksi tersebut. Bila umat Islam bereaksi dengan cara yang radikal, maka tidak jauh beda dengan komunitas komunitas tersebut. Dari itu, Haedar menyarankan umat Islam sebaiknya menyikapinya dengan cara yang elegan.
"Kita harus melawannya dengan cara elegan. Misalnya, dengan cara menyuarakan aspirasi lewat tulisan atau dialog. Jangan menggunakan kekerasan. Karena cara-cara seperti itu tidak hanya akan dilawan umat Islam, tapi juga komunitas agama lainnya," pungkasnya.
Dalam menyikapi hal ini, mari kita semua kembali kepada ajaran Rasulullah, dalam bulan suci ini janganlah kita memupuk prasangka dan memupuk dendam amarah.. Dalam puasa kita di-uji kesabaran Walau mereka melakukan teror dengan isue-isue spt ini, jangan sekali-kali kita melakukan balas dendam apa lagi dengan kekerasan atau perusakan yang semua tidak tercermin dalam inti ajaran Qur’an yang menuju kebajikan, kemuliaan, kedamaian..
Semoga saja hal ini tidak akan pernah terjadi
Semoga Allah memberikan hidayah........kepada orang yang berfikiran sesat tersebut. Amin...
Marilah bersama kita senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama dengan senantiasa saling menghargai.
Semoga dengan momentum Lebaran ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama. Apalagi di Indonesia, dalam satu keluarga, anggotanya menganut agama yang berlainan, merupakan hal yang lumrah.
Bagi kita umat Muslim, pluralisme budaya dan agama merupakan realitas sosiologis dan historis. Ketika Lebaran, kita bertemu dan saling menyapa serta melakukan silaturahim dalam suasana yang indah dan damai.
Source :
http://nasional.tvone.co.id/
Ya.. .
BalasHapusSemoga saja mereka2 yang terkutuk itu diberikan hidayah dan dibuka kan mata hatinya oleh Allah SWT, dan semoga saja kita umat islam tidak terpancing oleh provokasi2 itu.
Salam saya bang..
sy setuju,
BalasHapusmohon maaf lahir batin
waduh, sampai bakar Qur'an? btw, met lebaran ya, pak. Mohon maaf lahir dan batin
BalasHapusSaya setuju saja.
BalasHapusDalam kerendahan hati ada ketinggian budi,
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa,
Dalam kelembutan lidah ada juga keterlanjuran kata,
Dalam gurau tentu ada ikhlaf dan dosa,
Segenap Keluarga Besar Indra Kusuma Sejati dan “Ejawantah’s Blog”
Mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H / 2010 M
Taqobbalallahu minna wa minkumMohon
Maaf Lahir Dan Batin
Aku yakin walau orang-orang itu ingin menghancurkan Al"Qur'an , Allah akan melindungi kitab suci itu. Selamat hari raya Idhul fitri Mohon maaf lahir dan bathin juga
BalasHapus*kita gantian bakar apa nanti... ?
BalasHapussetelah kejadian twin tower 11 sept 2001, banyak warga AS yang justru masuk islam karena mau tau lebih dalam tentang islam dan kitab sucinya.
BalasHapusdengan adanya kejadian ini bisa saja makin banyak warga AS yang berbondong bondong masuk islam..
walau bagaimanapun juga umat muslim jangan terprovokasi.
Selamat Hari Raya Idul Fitri
BalasHapusMinal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Batin
serem nih
BalasHapusTapi Allah tak kan membiarkan agamanya begitu saja
Islam will never die
salam human. hahaha
berharap kunjungan balik
sebuah kegiatan yang sangat melecehkan umat islam
BalasHapussemoga Allah memberikan hidayahnya kepada merekan yang telah sesat
salam dari pamekasan madura
Saya sebagai umat islam sangat menyayangkan dengan Kampanye 'international day of a burning Quran' oleh pendeta Terry Jones, pemimpin sekte Dove World Outreach Centre. Kalaulah mereka mau ayo di adakan DEBAT INTERNASIONAL mengenai kemurnian AL-QUR'AN.
BalasHapusKalau hal ini benar terjadi, berarti mereka (pelaku pembakaran) sudah halal untuk diperangi...
BalasHapusPemerintah AS dan PBB harus berani menindak tegas dengan menghukum para pihat yang terlibat aksi tersebut !!!
BalasHapussemoga aja nggak dibakar dan nggak terjadi, amin ya robbal alamin!!
BalasHapusSelamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin
>>> Return to My Blogg http://re2myblogg.blogspot.com <<<
Semoga mereka semua sadar dengan yang dilakukannya.
BalasHapusastagfirullohal adzim....
BalasHapussmoga mreka sadar dan memilih jalan dan agama yg benar..
islam.