Jutaan umat muslim, hari-hari ini telah berkumpul di wilayah kota suci Mekkah. Mereka datang ke sana sebagai memenuhi panggilan Allah SWT. untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka berpakaian seragam putih-putih, datang dari segenap pelosok dunia, berbeda-beda warna kulitnya, bahasanya, kebangsaannya dan status sosialnya (QS. Al-Haj,22:27).
Sejak mereka meninggalkan tanah air menuju Mekkah, segala atribut keduniaan telah mereka tinggalkan. Apakah itu atribut yang berupa pakaian kedinasan, bintang kehormatan, gelar kesarjanaan dan lain sebagainya.
Di sana tak ada lagi diskripsi kerena perbedaan golongan, jenis, pangkat, suku ataupun status sosial. Yang ada hanyalah pertujukan secara komunal kebersamaan dan yang memegang peranan dalam pertunjukan ini adalah masing-masing pelaksana ibadah haji tersebut. Setiap orang diantara mereka dipandang sama.
Suasana klimaks dan puncak pelaksanaan ritual dan seremonial ibadah haji ini, adalah pada tanggal 9 Dzul-Hijjah yang bertepatan pada hari ini, ketika mereka melakukan wukuf di padang Arafah.
Sementara kita yang berada di tanah air yang tidak berkesempatan untuk melaksanakan ibadah Haji, juga diberikan peluang untuk memperbanyak ibadah yakni pada hari ini disunatkan berpuasa, yang disebut Puasa Arafah.
Ummul Mu’minin Aisyah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berbangga dihadapan para malaikatNya seraya berkata, “Apa yang mereka inginkan? ( tentu Aku kabulkan) (HR Muslim 1348).
Agama mengajarkan bahwa semua ibadah hendaknya dilakukan semata-mata ikhlas karena Allah (QS Al-An’am, 6:162-163). Tak terkecuali ibadah haji dan ibadah Qurban yang akan kita laksanakan pada tanggal 10 Zulhijjah besok. Karena hanya dengan niat yang terikhlaslah, akan terjamin kemurnian ibadah yang akan membawa pelaksanaannya dekat kepada Allah. Tanpa adanya keikhalsan hati, mustahil ibadah akan diterima Allah (QS Al-Bayyinah, 98:5)
Dalam kaitan dengan ibadah qurban, Allah menegaskan bahwa daging hewan yang diqurbankan itu tidak akan sampai kepada-Nya hanyalah ketaqwaan pelaksana qurban itu (QS Al-Haj, 22:37). Jadi Allah tidak mengharapkan daging dan darah hewan qurban itu, tetapi mental ketaqwaan ini tidak akan tumbuh di hati yang bersih dan ikhlas.
Ibadah qurban mempunyai hikmah untuk membersihkan hati agar menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya iman dan taqwa. Dengan demikian, dimensi keikhlasan sudah seharusnya menjadi landasan setiap amal perbuatan manusia, agar manusia mengorientasikan kehidupannya semata-mata untuk mencapai ridha Allah SWT. Dengan ikhlas beramal, berarti seseorang membebaskan dirinya dari segala bentuk rasa pamrih, agar amal yang diperbuat tidak bernilai semu dan bersifat palsu. Dengan keikhlasan, seseorang dapat mewujudkan amal sejati.
Kesejatian setiap amal diukur dari sikap keikhlasan yang melandasinya. Dan kesediaan berqurban yang dilandasi rasa keikhlasan semata-mata, dapat mengurangi atau mengekang sifat keserakahan dan ketamakan manusia untuk berlaku serakah dan tamak, namun kecenderungan itu dapat dieliminir dengan membangkitkan kesadarannya agar bersedia berqurban untuk sesamanya.
Kesediaan berqurban mencerminkan adanya pengakuan akan hak-hak orang lain, yang seterusnya dapat menumbuhkan rasa solidaritas sosial yang tinggi.
Semoga amalan kita bertambah dari tahun yang telah lalu dan dosa kita diampunkan oleh Allah SWT. Mari kita gunakan segala peluang yang ada demi menambah bekal akhirat kita sebelum bertemu dengan-Nya di hari yang tidak ada pertolongan lain selain mereka yang menemui-Nya dalam keadaan hati yang bersih dan selamat daripada kekotoran dosa dan noda.
Selamat Hari Raya Idul Adha, Mohon Maaf atas segala kekhilafan.
Nggak terasa ya kang, dah mau idul adha lagi. Mudah-mudahan kita semua diberi kesempatan untuk menunaikan rukun islam ke 5 ini ya,kang...Amien...Amien...Ya Rabbal Alamin.
BalasHapusUntuk doa di akhir paragraf, saya yg hina ini berkata:
BalasHapusAMINNNNNNN YA RABB. IJABAHLAH DOA YG TULUS IKHLAS INI.
^___^
nice post,,http://zodiaks.blogspot.com/2010/11/puisi-patah-hati-karena-cinta.html
BalasHapusnice post,,http://zodiaks.blogspot.com/2010/11/puisi-patah-hati-karena-cinta.html
BalasHapusmet idul adha!!! aduh, akhirnya mampir ke sini jugag
BalasHapusYang penting hatinya sob. Biar amalnya lancar . . .
BalasHapusSalam.
selamat hari raya juga mas,,,,
BalasHapusalahamdulillah..
BalasHapusakirnya bsk qt mrayakan ari raya ied adha y mas..
Selamat Hari Raya Idul Adha Bang
BalasHapusSemoga hari raya kali ini bisa memberikan kita berkah yang lebih dari Allah SWT. amin yang berkurban berkurbanlah sesuai kemampuan dan keikhlasan saudara. semoga bisa menjadikan kita lebih baik kedepannya amin. Yang liburan coba kunjungi blog kami di http://7og4nk.blogspot.com siapa tau tempat kami bisa menjadi agenda liburan anda.
BalasHapusminal aidin wal faidzin pak
BalasHapusselamat hari raya juga... :)
BalasHapusAmi....n Ya Allah !
BalasHapusSukses selalu.
Salam ~~~ "ejawantah's Blog"
Selamat hari Raya Idul Adha
BalasHapusBerkoban yg ihklas...serahkan ke panitia...bagikan daging kekpada yg berhak...pembagian jg harus proffesional...klo tidak akan terjadi rebutan yg malah menimbulkan korban manuasia
BalasHapusnice share :)
BalasHapussemoga Idul Adha tahun ini membawa keberkahan bagi kita semua.
BalasHapusmet hari raya idul adha.. :)
BalasHapusnice post..
amien..amien..
selamat hari raye Aidil adha yer bang Iwan:)
BalasHapusAlangkah bahagianya mereka yang sudah bisa melaksanakan Ibadah Haji... kapan a bisa seperti mereka?
BalasHapushick2.. :((
semoga Idul Adha tahun ini membawa keberkahan bagi kita semua. amiin...
BalasHapusSemoga kita jumpa dengan hari Raya berikutnya
BalasHapusterima kasih atas penjelasannya, semoga yang dapat melaksanakan qurban ibadahnya diterima oleh Allah SWT
BalasHapus