Curhat Alanda Kariza jadi Trending Topic

Alanda Kariza - Putri sulung Arga Tirta Kirana, mantan kepala Divisi Legal Bank Century, menyedot perhatian publik dan jadi Trending Topic di Twitter kemarin. Sang Ibu dituntut 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar atas perbuatannya, yang menurut Alanda dilakukan atas dasar 'jalur komando'.

Ungkapan polos Alanda disampaikan dalam blognya http://alandakariza.com. Alanda 'menggugat' keadilan hukum bagi Ibunya. Alanda merasa perlakuan tidak adil lantaran dalam kasus yang sama, pemilik Bank Century dituntut lebih ringan, yakni 8 tahun penjara. Tuntutan untuk ibunya juga dirasa jauh lebih berat dibanding vonis yang telah dijatuhkan hakim kepada Gayus Tambunan yakni tujuh tahun penjara.

Siapakah sebenarnya Alanda Kariza ?, berikut ini beberapa profil mengenai Alanda Kariza : lahir di Jakarta, 23 Februari 1991. Cita-citanya sebagai penulis membawanya untuk menerbitkan novel debutnya, Mint Chocolate Chips, ketika dia berusia 14 tahun. Dan saat ini Alanda kuliah di Binus International University, jurusan Bisnis Internasional. Selain aktif sebagai penulis, Alanda juga salah satu pendiri komunitas sosial The Cure For Tomorrow (TFCT).



Disamping itu Alanda Kariza juga mempunyai segudang Prestasi, antara lain :

• finalis termuda CosmoGIRL! Tahun 2006
• sebagai seorang freelancer untuk majalah remaja, termasuk Hai, Gogirl!, Kawanku, dan Provoke! Magazine.
• mewakili Indonesia di Changemakers Global, jaringan di seluruh dunia aktivis muda yang berbasis di Bern, Swiss
• menerima Ashoka Young Changemakers Awards 2010: Inovasi di Air Bersih & Sanitasi dalam kategori Advanced dan menjadi muda diantara 40 orang yang ditampilkan dalam HUT ke-40 Isu Media Indonesia.
• sebagai salah satu siswa yang mewakili Indonesia dalam Studi Institut AS untuk Mahasiswa Pemimpin Isu Lingkungan Global - The University of Montana.
• baru-baru ini menerbitkan dua buku, Vice Versa (Terrant Books, Mei 2010) dan Pertama Kalinya! (Oktober Gramedia Pustaka Utama, 2010)

Selain menonjol di bidang akademik, Alanda juga kerap mengikuti berbagai forum internasional dan mendapat kursus singkat dari Kedutaan Amerika dan Inggris. "Prestasinya bagus, bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lainnya, dia juga punya jiwa kepemimpinan yang kuat," kata Minaldi Loeis Dean of Programs Universitas Bina Nusantara Internasional saat dihubungi, Rabu (9/2).

Karena prestasinya yang menonjol itu, menurut Minaldi, Alanda diundang oleh Kedutaan Amerika Serikat untuk datang ke kuliah umum Presiden Barack Obama di Universitas Indonesia tahun lalu. "Ia duduk di bagian depan, dekat Obama," kata Minaldi.

Menanggapi isi curhat Alanda Kariza tersebut, Akbar Faizal, politikus Partai Hati Nurani Rakyat, berjanji akan menanyakan soal kepedihan Alanda Kariza kepada Jaksa Agung dan Kepala Kepolisian. Pertanyaan soal tuntutan kepada Ibu Alanda, Arga Tirta Kirana, yang lebih rendah daripada tuntutan kepada bosnya akan ditanyakan dalam rapat dengar pendapat soal kasus Bank Century pekan depan.

Akbar sendiri berharap, Alanda Kariza bisa hadir pada rapat yang diagendakan pada Rabu 16 Februari 2011 itu. "Alanda Kariza, saya janjikan kepada Anda untuk menanyakan kepada Jaksa Agung dan Kapolri soal kepedihan Anda ini saat RDP Century mendatang," kata Akbar yang dulu jadi inisiator pembentukan Panitia Khusus Kasus Bank Century itu, Rabu 9 Februari 2011.

Sementara itu, Hendrawan Supratikno, politikus PDIP, melihat tuntutan kepada Arga yang dulu menjabat Kepala Divisi Corporate Legal Bank Century itu tidak logis. Selain Arga, Linda Wangsa Dinata yang hanya kepala cabang juga dituntut 10 tahun.

"Lebih tinggi dari bos-bosnya yang hanya 8 tahun atau 6 tahun," kata Hendrawan yang juga dulu duduk di Panitia Khusus Kasus Bank Century itu. "Jadi, Kasus Century ini memperjelas ungkapan selama ini bahwa hukum bak pisau bermata dua, tumpul ke atas, sangat tajam ke bawah," kata dia.

Menanggapi kontroversi tersebut, Kejaksaan Agung membantah institusinya bersikap tidak adil pada ibunya, Arga Tirta Kirana. "Tuntutan jaksa sudah sesuai dengan fakta perbuatan terdakwa yang terungkap di persidangan," kata Juru Bicara Kejagung, Noor Rochmad, melalui pesan pendek kepada pada wartawan, Rabu (9/2).

Rochmat mengaku sudah menghubungi langsung Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, yang mengurus dakwaan dan tuntutan Arga. Namun pihak Kejaksaan Jakarta Pusat mengklaim, sudah menuntut sesuai fakta sidang.

"Sesuai pasal dakwaan yang terbukti di persidangan, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal lima belas tahun," kata Noor Rochmad.