Home » , , » Mudik Lebaran

Mudik Lebaran

Written By FATAMORGANA on Jumat, Agustus 19, 2011 | 8/19/2011


MUDIK menjadi fenomena yang jarang ditemui di negeri lain kecuali Indonesia. Mudik atau kembali ke udik (kampung) tidak lagi menjadi sekadar tradisi, tapi mudik juga sebagai fenomena pergerakan dan mobilitas manusia Indonesia dalam kurun waktu singkat dan dalam sebuah gelombang yang luar biasa besar.


Angka-angka berikut membuktikan bahwa MUDIK menjadi fenomena unik dan menarik dari sebuah tradisi yang awalnya hanya berkutat pada masalah kefitrahan diri menjadi sebuah budaya mobilitas massal yang sangat masif dan konsumtif. Mulanya hanyalah menjaga silaturahmi dan keberkahan di antara kerabat, sahabat maupun orang-orang terdekat, berubah menjadi gelombang kehidupan yang mampu mempengaruhi tatanan ekonomi negara. Semua karena tradisi MUDIK!


SEKITAR 10 persen dari jumlah penduduk negeri ini (230.000.000 jiwa), atau sekitar 23 juta orang, melakukan mobilisasi secara bersamaan di saat MUDIK Lebaran. Dan setiap tahunnya, jumlahnya terus mengalami lonjakan.


Sekitar Rp 20 triliun uang kiriman yang masuk dari kantong-kantong tenaga kerja di luar negeri. Sekitar Rp 200an triliun uang beredar dan ditransaksikan pada saat mobilisasi mudik tersebut. Menjelang Lebaran, lalu lintas (traffic) ucapan selamat Lebaran mencapai 1,5 miliar SMS per hari. Sebanyak 1200 kecelakaan terjadi, dengan 260 jiwa mati sia-sia...


Tidakkah angka- angka di atas sangat fantastis?!


Sinopsis Film MUDIK Lebaran

”Sengsaranya Nikmat, Berkahnya Penuh Rahmat”


GUNADI merasa dirinya kurang beruntung. Selama tiga tahun di ibukota masih juga menganggur. Sementara dia diminta bapaknya, Lebaran ini harus pulang kampung, alias mudik. Sudah tiga tahun, Lestari menunggu segera dinikahi. Orangtua Lestari sudah merestui, mereka juga tidak meminta mas kawin yang banyak cukup perlengkapan shalat, tunai!


Tapi setelah nikah, mau diberi makan apa Lestari? Begitu pikir Gunadi. Itu sebabnya, ia mati-matian cari duit untuk membiayai pulang mudik dan ongkos kawin.


Tak hanya Gunadi, keluarga Iskandar, pejabat di Kementerian Sarana Publik, pun dipusingkan menjelang mudik Lebaran. Sebagai petinggi di ibukota, Iskandar dianggap warga desa Wonosalam, Yogyakarta, sebagai orang sukses. Iskandar tiap tahun mengadakan open-house. Iskandar juga yang menyediakan kurma ‘Tanah Arab – meskioun dibelinya di Tanah Abang. Juga perangkat sholat yang dibagi merata kepada semua warga desa.


Problem juga dihadapi Martono, ia adalah ipar sekaligus teman satu kos Gunadi. Martono sudah diminta istrinya pulang dan menjalani puasa di kampungnya di Wonogiri. Namun Martono menolak, ia kali ini ingin menjalani puasa di ibukota. Banyak rezeki yang tidak boleh dilewatkan. Bukankah istri Martono tengah hamil tua, uang hasil kerja keras sangat berguna untuk membiayai persalinan.


Lain lagi masalah mudik yang dihadapi Kuncoro dan Yustina. Sudah delapan tahun, Kuncoro selalu mengajak keluarganya mudik ke Jawa Tengah. Padahal, Yustina belum sekalipun menikmati Lebaran hari pertama di kampungnya, Bukit Tinggi. Dua anaknya, juga belum sekalipun sungkeman dengan kakek-nenek mereka di hari pertama Lebaran. Kuncoro begitu dominan.



Gunadi memperoleh titik terang masalahnya setelah ia bekerja sebagai sopir di keluarga Iskandar. Sayang masalah selalu datang. Wulan, seorang perempuan yang biasa menjalani kawin kontrak dengan laki-laki Arab, tertarik padanya. Wulan melihat begitu banyak sisi baik Gunadi, ia ditolong saat terusir oleh suami kontraknya. Tapi begitu tahu Gunadi akan menikah dengan Lestari, Wulan sedih dan memilih pergi.


Iskandar akhirnya tahu, Gunadi dianggapnya menyalahgunakan kepercayaannya. Gunadi gunakan mobil untuk pelesir bersama Wulan. Gunadi dipecat dan hanya diberi pesangon dua ratus ribu rupiah!


Bisakah tokoh-tokoh di atas menjalani ritual mudik sebagaimana mereka jalani selama ini? Tiap tahun mereka rasakan semua kesulitan, kesusahan dan kesengsaraan, namun sebagai ritual budaya, mudik tidak sekadar dipandang sebagai perjalanan dari kota-kota besar menuju kota-kota lebih kecil, tapi sebuah mobilisasi manusia yang tengah mencari identias kemanusiaannya. Mudik di tengah-tengah menjalani puasa, juga tidak ubahnya seperti ibadah itu sendiri. Mudik tidak ubahnya uji kesabaran dan penyerahan diri yang hasilnya tidak ada yang tahu. Pasrahkan saja kepada ALLAH SWT!


Pemain:

Irwansyah (Gunadi)

Wiwit Gunawan (Wulan)

Ray Sahetapy (Kuncoro)

Melly Zamri (Yustina)

Irvan Penyok (Martono)

Leroy Osmani (Iskandar)

Sonya (Lestari)

Ide Cerita: Aris Muda

Skenario: Away Kilmer

Supervisi Produksi: Martias Syamas

Produkser Pelaksana: Anjasmara

Eksekutif Produksi: Gobind Punjabi & Amrit Punjabi

Produser: Raam Punjabi

Sutradara: Muchyar Syamas



Trailer Film MUDIK Lebaran



[SUMBER]


Denaihati
Share this article :

24 comments:

  1. He....x9 refrensi film yang penuh pembelajaran didalamnya. Trims Kang. Sukses selalu

    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  2. film yang tepat sekali momennya.

    BalasHapus
  3. Ternyata ada juga ya film Mudik. Ambil momentumnya pas. Semoga saja filmya tidak merusak karakter positif yang sudah terbangun saat Ramadhan.

    Salam ukhuwah

    BalasHapus
  4. Selamat malam sobat thank's atas infonya yg diberikan kepada temen termasuk saya. semoga dengan artikel ini kita bisa mengambil segi positifnya, semoga sukses selalu maju terus blogwalking.

    BalasHapus
  5. hehhe klo saya mu mudik lebaran kemana nich.. wong rumah sama tempat kerja ku dekat....

    BalasHapus
  6. sipp dechh nich film mudik lebaran,, jadi kepengen sepet-cepet mudik....

    heheh

    BalasHapus
  7. hmmm kapan tuh akan ditayangkan nya,,,??

    BalasHapus
  8. wahh thanks nich atas info nya..... kayanya seru tuh film mudik lebaran...

    BalasHapus
  9. semenjak menikah saya udah gak pernah ngalamin perjalanan mudik lagi, soalnya sejak menikah saya tinggal dikampung sendiri... :)

    BalasHapus
  10. mmmmz...emang mudik itu masalah tpi kalau udah nympe kampung halaman masalahnya semua terlupakan..

    BalasHapus
  11. penget cepet mudik nich,, udah gk sabar pengen ketemu keluarga dan sodara
    hehehhe

    BalasHapus
  12. Pantesan kalau menjelang lebaran, terlebih pada hari lebaran, sms sulit banget masuknya
    komunikasi sering terjadi gangguan
    kemungkinan sudah tidak dapat menampung arus mudik yang luar biasa di negeri ini

    salam dari pamekasan madura

    BalasHapus
  13. Filmnya dah tayang blum?Filmnya dah tayang blum?

    BalasHapus
  14. 200 triliun? pusing dah.
    sementara .. saya malah lagi bingung, mudik ke klaten apa ke bandung yah?

    BalasHapus
  15. emz ky'y seru juga ya ntn film'y, kira2 udah di buka lom ya???

    BalasHapus
  16. jadi penasaran nich pengen nonton film nya
    hehe

    BalasHapus
  17. boleh juga nih film,,wajib tonyon kayanya,,hehe

    BalasHapus
  18. filmnya bagus jg...! kapan donk ditayangnya..?

    BalasHapus
  19. makasih y atas info mudik'y...
    apalgi bentar lagi mau lebaran, pasti banyak yang mudik

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger