Home » , , » DI TIMUR MATAHARI | A HOPE FOR A PEACEFUL LAND AND A BETTER EDUCATION

DI TIMUR MATAHARI | A HOPE FOR A PEACEFUL LAND AND A BETTER EDUCATION

Written By FATAMORGANA on Kamis, Mei 31, 2012 | 5/31/2012


Pasangan produser film, Nia Zulkarnaen dan Ari Sihasale tidak pernah vakum dalam berkreasi, berpindah dari Sumbawa setelah merampungkan film SERDADU KUMBANG yang berhasil membawa Yudi Miftahudin sebagai Pemeran Anak-Anak Terbaik dalam Indonesian Movie Awards 2012 kemarin. Nia dan Ari selanjutnya menggiring kita menuju Papua untuk film terbaru mereka DI TIMUR MATAHARI.

Seperti film-film mereka sebelumnya, DENIAS, LIBURAN SERU, KING, TANAH AIR BETA, dan SERDADU KUMBANG, kehidupan anak-anak menjadi tema utamanya. Dalam trailer terbaru yang dirilis melalui YouTube.com, DI TIMUR MATAHARI, seperti film-film Alenia Pictures lainnya, menyajikan pemeran anak-anak dengan kepolosannya serta visualisasi lanskap alam Indonesia yang begitu indah.

Setting Film dibuka dengan menampilkan pemain-pemain muda dari Papua yang menjalani kegiatan belajarnya di sekolah serta menjelajahi alam Papua yang masih asri dan indah. Penekanan pada gambar alam Indonesia sudah jadi ciri khas pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen dalam menerjemahkan cerita dalam film.

Setelah itu satu per satu karakter dewasa diperkenalkan. Untuk mendampingi pemain anak-anak yang kebanyakan adalah pendatang baru, nama-nama tenar seperti Ringgo Agus Rahman, Ririn Ekawati, Laura Basuki, Lukman Sardi, dan Michael Idol beradu akting dalam film bertema pendidikan ini.

Tak hanya pendidikan, tema kemanusiaan terasa lewat potongan adegan warga yang sedang berkonflik yang tersaji . Bisa dipastikan bahwa dalam film ini, Ari Sihasale kembali memasukkan ramuan penguras air mata lewat akting dan kisah yang ada.

”Film ini agak berbeda dengan (produksi) Alenia sebelumnya karena kami ingin menampilkan sesuatu yang lain. Persiapan film ini merupakan yang terberat karena Lanny Jaya sebagai lokasi pengambilan gambar adalah kabupaten baru. Jadi, bisa dibayangkan kondisinya seperti apa, pasti akan sulit bagi semuanya,” ujar Nia.

Nia mengatakan, Di Timur Matahari berawal dari keprihatinan Ale dan Nia akan kerapnya mereka menyaksikan berita kerusuhan di sejumlah tempat di Indonesia, termasuk Papua.

”Apakah gambaran Indonesia seperti ini yang akan kita berikan kepada anak-anak kita? Melalui film ini kami ingin memberikan kedamaian,” ujar Nia.


Sinopsis Film Di Timur Matahari

Pagi itu seperti pagi hari biasanya... Matahari terbit di timur menyinari pulau ini... Papua, pulau paling timur dari Indonesia, dimana cahaya matahari selalu meneranginya terlebih dahulu... Namun, tidak bagi Mazmur, Thomas dan teman-temannya. Pagi itu mereka masih menunggu kedatangan cahaya itu, cahaya yang akan menerangi mereka dari gelapnya kebodohan... Tapi seperti hari-hari yang telah berlalu cahaya itu tak kunjung datang... GURU!

Mazmur setiap hari selalu menunggu kedatangan guru pengganti di sebuah lapangan terbang tua, satu-satunya penghubung kampung itu dari kehidupan diluar sana, kampung mereka berada di daerah pegunungan tengah Papua, daerah yang cukup sulit untuk dijangkau.

Pagi itu ia memandang penuh harap kelangit, semoga hari itu ada pesawat yang datang dan membawa guru pengganti karena sudah 6 bulan tak ada guru yang mengajar, setelah Mazmur melempar pandangannya kepada Bapak Yakob, seorang pria berumur yang masih menjaga tradisi, dan dari Bapak Yakob, Mazmur tahu guru tidak juga datang... Diapun berlari kesekolah dan memberi kabar kepada teman-temannya, Thomas, Yokim,Agnes dan Suryani yang dengan setia selalu menunggu kabar itu..."Guru pengganti belum datang, kita menyanyi saja"... Kembali kalimat itu yang keluar dari mulut Mazmur... Karena guru tidak pernah datang akhirnya ke lima anak ini mencari pelajaran di alam dan lingkungan sekitar... Lewat pendeta Samuel, ibu dokter Fatimah, om Ucok dan om Jolex mereka mendapatkan banyak pengetahuan.

Namun sebuah kejadian mengubah semua itu, Ayah Mazmur terbunuh oleh Joseph, ayah dari Agnes, dan paman dari Yokim dan Suryani... Pertikaian antar kampung tak bisa dihindari. Kabar kematian Blasius ayah Mazmur sampai kepada Michael, adik dari Blasius yang sejak kecil diambil oleh mama Jawa yang tinggal dan belajar di Jakarta, Michael terpukul mendengar itu, bersama Vina istrinya, dia memutuskan untuk kembali ke Papua dan mencoba menyelesaikan permasalahan ini... Namun tidak segampang yang dipikirkannya, karena adik bungsunya Alex menentang semua pemikiran modern dari Michael. Perang! Itu jalan satu-satunya bagi Alex untuk membalas kematian Blasius.

Orang dewasa bisa saja bertikai, namun tidak bagi Mazmur, Thomas dan ketiga sahabatnya, walaupun kampung mereka bermusuhan, ayah Mazmur terbunuh oleh ayah Agnes, tapi mereka tetap berkawan dan berusah mendamaikan kedua kampung ini...

Sanggupkah suara anak-anak ini mendamaikan konflik yang semakin memanas? Dan akankah guru yang dinanti datang?

Untuk INDONESIA tercinta...We love Papua

Trailer Film Di Timur Matahari





Denaihati

Share this article :

22 comments:

  1. Dengan hadirnya film ini semoga bumi papua menjadi damai kembali :)

    BalasHapus
  2. cerita film-film ari sihasale selalu luar biasa sejak indonesia Tanah Air beta selalu menguras air mata

    BalasHapus
  3. wah kayanya seru nih film,,,hope for peaceful,,,

    BalasHapus
  4. Really it's remind Our Country... Negeri ini sebenarnya memiliki kekayaan melimpah ruah tapi siapa yang bisa menikmati? I Hope this movie film will make Us realise about it for all

    BalasHapus
  5. Lihat trailernya aja udah seru...
    Apalagi lihat Filmnya..

    BalasHapus
  6. Tayang di bioskopnya mulai tgl 14 ya gan..
    Makasih bnyak infonya..!!

    BalasHapus
  7. mantap..sepasang suami istri ini tidak habis berkresi,,selalu menampilkan film yang memang dibutuhkan sekarng,,agar kita semakin bangga dengan keaneka ragaman bangsa ini

    BalasHapus
  8. sebenarnya masih banyak bakat yang tersimpan di pulau tersebut,, i love indonesia,,,,

    BalasHapus
  9. indonesia memang sangat kaya akan sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat berbakat, tidak terkecuali tanah papua.
    semoga bukan hanya Ari sihasale, tetapi kita semua mampu menggali semua potensi yang ada.

    BalasHapus
  10. pasangan ari sihasale dan nia zulkarnaen memang selalu TOP deh dalam pembuatan filmnya, banyak sekali pelajaran2 yang dapat dipetik.

    BalasHapus
  11. Mudah2 film seperti ini juga bisa disaksikan lewat TV swasta kita. Karena kini kita mesti khawatir dengan maraknya sinetron yg lebih banyak dampak buruknya dari pada membawa manfaat.

    Terus berkarya Pak Ari untuk Indonesia yang lebih baik..

    BalasHapus
  12. semoga dengan adanya film ini..muncul inspirasi dari anak-anak bangsa kita yang akan memimpin bangsa Indonesia

    BalasHapus
  13. wah infonya bagus sekali..
    sangat bermanfaat & lengkap banget..
    makasih ya :)
    salam kenal ya :)
    namaku : Ryuzaki


    #Happy Bloging

    BalasHapus
  14. wah perfilmn indoensia makin bagus saja. saya senang

    BalasHapus
  15. Sebuah hasil karya anak bangsa yang dapat mengangkat sebuah citra negeri dalam meberikan dampak positif bagi para kreator anak bangsa.

    BalasHapus
  16. jadi pengen cepet cepet liat nih .mudah mudahan orang pepua semakin damai.maju terussss gan

    BalasHapus
  17. Terus berkarya Pak Ari untuk Indonesia yang lebih baik..saya dukung

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger