Pada umumnya kita ingin mengetahui apa yang membuat kita sakit, bagaimana
penyakit mengambil alih sepenuhnya tubuh kita, apa yang menyebabkan
demam, kelelahan mendalam, rasa nyeri di tulang dan sendi, serta proses
apa yang terjadi dalam tubuh mereka selama sakit.
Seperti halnya saya hari ini, ketika terbangun oleh sapaan isteri untuk berjamaah subuh, rasanya ada sesuatu yang tidak lazim yang saya rasakan. Tubuh saya rasanya lunglai dan sakit bila digerakkan, namun saya berupaya untuk bangkit menunaikan shalat subuh.
Usai shalat subuh saya berdoa dan pikiran saya menerawang tentang apa yang telah saya lakukan belakangan ini sehingga kemungkinan membuat kondisi tubuh saya serasa kehilangan energi. Mulai dari kesibukan pelaksanaan pendaftaran SNMPTN, persiapan administrasi Ujian Nasional, pelaksanaan Ujian Sekolah dan beberapa aktifitas lain yang tidak kalah pentingnya, sehingga waktu untuk beristirahat agak terabaikan ditambah lagi kegiatan ngeblog yang sudah menjadi kebutuhan saya lima tahun terakhir. Namun kegiatan yang terakhir ini saya segera eliminasi dari pikiran saya sebagai penyebab menurunnya kondisi tubuh saya.
Namun saya enggan mendramatisasi realitas yang terlintas dalam pikiran saya, karena saya takut jangan sampai akan berkembang menjadi semakin parah dan menegangkan.
Saya mencoba untuk tidak memunculkan sugesti yang nantinya akan menjadi buah pikiran yang lebih mengerikan dari kondisi sebenarnya, karena saya tahu bahwa bila terjadi kesalahan cara berpikir dalam memahami hikmah dari suatu kondisi tubuh yang rasanya tidak dalam keadaan sehat, malah akan memunculkan kesalahan dalam menyikapinya yang berdampak pada pemikiran yang lebih menderita dari kenyataan yang sebenarnya.
Saya pernah mendengar sebuah pencerahan dari seorang Udztads terkenal bahwa
Memang benar bahwa badan kita haruslah tetap sehat, karena hanya dengan badan yang sehatlah maka aktifitas kita akan menjadi lancar. Kalaupun tubuh kita harus sakit, suatu saat nanti, maka hati kita harus tetap berfungsi dengan baik.
Kita harus yakin bahwa hidup kita akan selalu dipergilirkan. Boleh jadi sekarang kita sehat, tetapi esok hari kita sakit. Ini adalah sebuah keniscayaan. Kita harus yakin bahwa segala yang ada dan yang terjadi di dunia ini, ada dalam genggaman Tuhan.
Kalaupun Tuhan menghendaki kita sakit, itu adalah hal yang wajar, karena tubuh kita adalah milik-Nya. Kenapa kita harus kecewa atau protes ?Ibarat seseorang menitipkan barang miliknya kepada kita. Kita harus yakin bahwa suatu saat pasti akan diambil kembali, dan sangat tidak layak bila kita menahannya.
Alangkah baiknya bila kita memilih ridha saja dalam menerima semua yang terjadi. Segala kekecewaan, penyesalan dan keluh-kesah, sama sekali tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tugas kita hanyalah ridha akan ketentuan-Nya dan berikhtiar seoptimal mungkin untuk mengobati penurunan kondisi tubuh yang kita alami.
Kita harus yakin bahwa Tuhan sangat adil dan bijaksana dalam menentukan sesuatu hal bagi makhluk-Nya. Tuhan Maha tahu akan keadaan tubuh kita. Semua yang ditimpakan kepada kita sudah diukur dengan sangat sempurna dan mustahil ’over dosis’.
Seperti halnya saya hari ini, ketika terbangun oleh sapaan isteri untuk berjamaah subuh, rasanya ada sesuatu yang tidak lazim yang saya rasakan. Tubuh saya rasanya lunglai dan sakit bila digerakkan, namun saya berupaya untuk bangkit menunaikan shalat subuh.
Usai shalat subuh saya berdoa dan pikiran saya menerawang tentang apa yang telah saya lakukan belakangan ini sehingga kemungkinan membuat kondisi tubuh saya serasa kehilangan energi. Mulai dari kesibukan pelaksanaan pendaftaran SNMPTN, persiapan administrasi Ujian Nasional, pelaksanaan Ujian Sekolah dan beberapa aktifitas lain yang tidak kalah pentingnya, sehingga waktu untuk beristirahat agak terabaikan ditambah lagi kegiatan ngeblog yang sudah menjadi kebutuhan saya lima tahun terakhir. Namun kegiatan yang terakhir ini saya segera eliminasi dari pikiran saya sebagai penyebab menurunnya kondisi tubuh saya.
Namun saya enggan mendramatisasi realitas yang terlintas dalam pikiran saya, karena saya takut jangan sampai akan berkembang menjadi semakin parah dan menegangkan.
Saya mencoba untuk tidak memunculkan sugesti yang nantinya akan menjadi buah pikiran yang lebih mengerikan dari kondisi sebenarnya, karena saya tahu bahwa bila terjadi kesalahan cara berpikir dalam memahami hikmah dari suatu kondisi tubuh yang rasanya tidak dalam keadaan sehat, malah akan memunculkan kesalahan dalam menyikapinya yang berdampak pada pemikiran yang lebih menderita dari kenyataan yang sebenarnya.
Saya pernah mendengar sebuah pencerahan dari seorang Udztads terkenal bahwa
"Bila sikap mental kita merasakan kondisi tubuh yang menurun haruslah dijauhkan dari pikiran yang negatif karena pada dasarnya hanya akan menggiring kita pada sugesti yang lebih parah".
Memang benar bahwa badan kita haruslah tetap sehat, karena hanya dengan badan yang sehatlah maka aktifitas kita akan menjadi lancar. Kalaupun tubuh kita harus sakit, suatu saat nanti, maka hati kita harus tetap berfungsi dengan baik.
Kita harus yakin bahwa hidup kita akan selalu dipergilirkan. Boleh jadi sekarang kita sehat, tetapi esok hari kita sakit. Ini adalah sebuah keniscayaan. Kita harus yakin bahwa segala yang ada dan yang terjadi di dunia ini, ada dalam genggaman Tuhan.
Kalaupun Tuhan menghendaki kita sakit, itu adalah hal yang wajar, karena tubuh kita adalah milik-Nya. Kenapa kita harus kecewa atau protes ?Ibarat seseorang menitipkan barang miliknya kepada kita. Kita harus yakin bahwa suatu saat pasti akan diambil kembali, dan sangat tidak layak bila kita menahannya.
Alangkah baiknya bila kita memilih ridha saja dalam menerima semua yang terjadi. Segala kekecewaan, penyesalan dan keluh-kesah, sama sekali tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tugas kita hanyalah ridha akan ketentuan-Nya dan berikhtiar seoptimal mungkin untuk mengobati penurunan kondisi tubuh yang kita alami.
Kita harus yakin bahwa Tuhan sangat adil dan bijaksana dalam menentukan sesuatu hal bagi makhluk-Nya. Tuhan Maha tahu akan keadaan tubuh kita. Semua yang ditimpakan kepada kita sudah diukur dengan sangat sempurna dan mustahil ’over dosis’.
Dengan sakit, kita dapat terhindar dari kemaksiatan yang mungkin akan kita lakukan dalam keadaan sehat.
Dengan sakit, kita akan menyadari betapa penting dan mahalnya harga kesehatan yang sering kali kita sia-siakan ketika sehat.
Sesungguhnya nikmat yang tiada ternilai dari Allah SWT yang terkadang kita lupa untuk mensyukurinya adalah nikmat kesehatan.
terima kasih sudah berbagi informasi yang bermanfaatnya gan,,
BalasHapusmemang benar nikmat Alloh yang diberikan pada kita tak akan ternilai harganya
BalasHapuskarena itulah kita harus mensyukuri nikmat yang telah Alloh berikan,,,
BalasHapusinfo yang bermanfaat sekali gan...terima kasih
BalasHapusbersyukurlah pada Alloh atas semua nikmat yang telah diberikan pada kita semua,,,
BalasHapussubahannalah sekali sekaliii pokonya :D
BalasHapusartikel yang brmanfaat bisa buat jadi renungan kita semua khususnya saya...
BalasHapuspasti ada hikmah untuk setiap orang yang berpikir,, begitu juga ketika sakit menimpa kita..
BalasHapustetap bersyukur dan berprasangka baik aja..heheee
BalasHapusNikmat Allah memang tidak terhingga.. :)
BalasHapusNikmat Allah memang luar biasa :)
BalasHapusNikmatnya ada dimana-mana
BalasHapuskeren sekali artikelnya bang..
BalasHapussubhanalloh yaa gan..
BalasHapusinsfiratif sekali artikelnya..
BalasHapusnikmat dari Allah SWT memang tak ternilai
BalasHapusmenginsfirasi sekali artikelnya..
BalasHapusoke bnget niihh infonya..
BalasHapusterimakasih bnyak untuk artikel yang luar biasa ini gan..
BalasHapusnikmat yang tiada terkra yaa gan..
BalasHapusterima kasih peringatannya bang iwan. alhamdulillah dengan nikmat yg sentiasa dikurniakanNya
BalasHapusMemang Bener Postingan Ini Gan Tiada Yang Lebih Baik Dari Pemberiaan Allah
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih gan, amat bagus artikelnya
BalasHapusartikel yg sangat bermanfaat
BalasHapusTiada yang lebih indah daripada nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Nice share bro
BalasHapusmakasih artikel nya sangat bermanfaat dan salam sukses...
BalasHapusSehat itu nikmat, sakit pun demikian
BalasHapussemoga cepat pulih bang bisa beraktivitas lagi seperti sedia kala
BalasHapusnikmat Allah memang sangat melimpah
BalasHapusAlhamdulillah infonya berguna bagi orang banyak Amin
BalasHapusbetul sekali pak ... ada motivasi kembali .. terimakasih telah mengingatkan ...
BalasHapussemoga sakitnya itu dapat menjadi penawar dosa yang telah lalu pak ... aamiin
BalasHapusseringkali kita lupa akan nikmat Allah yang luar biasa, kita hanya menyadarinya ketika kita tergolek lemah dalam keadaan sakit. Dalam keadaan sakit juga, terdapat beberapa hikmah jika kita bisa menyikapinya secara bijak.
BalasHapusduh kecapean kali pak, semoga lekas sembuh ya pak..
BalasHapusGET WELL SOON
iya,
BalasHapusbener, gak kenilai,
tapi kadang kita kurang ber syukur, jadi semua terasa kurang,
makasiih gan infonya buat ane jadi tambah iman
owh gitu toh.. mantab juga nih infonya, lumayan buad upgrade ilmu n
BalasHapusmakasi atas sharingnya smoga bermanfaat tuk qta smua. jgn lupa update
slalu postinganmu agar tetap fresh dan bermutu. amin
Tuhan maha penyayang, hamba-hambanya dicuci dari sebarang dosa yang tinggal, maka sakit adalah detergen mencuci diri kita supaya kita menjadi insan yang bersih untuk bisa mendampingiNYA. insya-Alloh.
BalasHapus