Tidak
banyak diantara kita yang tahu bahwa hari ini 25 November 2013 adalah Hari Guru Nasional 2013 dan Hari Ulang Tahun PGRI Ke-68. Tentu ada sebuah harapan besar di hari ulang
tahun guru ini. Harapan besar itu adalah bersatunya para pendidik dalam
satu wadah organisasi yang bernama Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI).
Suka atau tidak suka PGRI adalah salah satu organisasi pendidik
terbesar yang diakui pemerintah, dan hari kelahiran PGRI kita
peringati sebagai hari guru.
PB PGRI mengusung tema Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 68 Tahun 2013 “Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013.” Hal ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan.
Untuk itu, prinsip yang dikembangkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan adalah memberikan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier) melalui gerakan PAUD, memberikan kesempatan bersekolah setinggi mungkin (stay longer) melalui pendidikan menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke perguruan tinggi. Selain itu, pemerintah juga memperluas jangkauan dan menjangkau mereka yang tidak terjangkau (rich wider) melalui program bantuan siswa miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).
Hal ini dimaksudkan agar anak-anak Indonesia di manapun berada dan apapun latar belakang sosial dan ekonominya dapat memperoleh layanan pendidikan setinggi mungkin.
Pendidikan tersebut harus terjangkau dan berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga ketersediaan dan profesionalitas guru harus ditingkatkan
Tema diatas adalah sebuah momentum yang tepat, disaat gunjang-ganjingnya permasalahan bangsa, guru menjadi tambatan hati untuk menjadi publik figure dalam membentuk kepribadian dan karakter bangsa. Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan.
PB PGRI mengusung tema Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 68 Tahun 2013 “Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013.” Hal ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan.
Kalau kita cermati struktur penduduk kita pada tahun 2010, terdapat 46 juta anak usia 0 sampai 9 tahun dan 44 juta anak usia 10 sampai 19 tahun. Jadi, sekarang ini kalau kita ingin mempersiapkan generasi 2045, tidak ada pilihan lain kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan kita, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pada tahun 2045, mereka akan berusia 35 sampai 44 tahun dan 45 sampai 55 tahun. Merekalah yang akan memimpin dan mengelola bangsa dan negara yang kita cintai ini. Mereka harus kita bekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus memiliki kemampuan berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, sebagaimana yang digagas dalam Kurikulum 2013.
Untuk itu, prinsip yang dikembangkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan adalah memberikan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier) melalui gerakan PAUD, memberikan kesempatan bersekolah setinggi mungkin (stay longer) melalui pendidikan menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke perguruan tinggi. Selain itu, pemerintah juga memperluas jangkauan dan menjangkau mereka yang tidak terjangkau (rich wider) melalui program bantuan siswa miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).
Hal ini dimaksudkan agar anak-anak Indonesia di manapun berada dan apapun latar belakang sosial dan ekonominya dapat memperoleh layanan pendidikan setinggi mungkin.
Pendidikan tersebut harus terjangkau dan berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga ketersediaan dan profesionalitas guru harus ditingkatkan
Tema diatas adalah sebuah momentum yang tepat, disaat gunjang-ganjingnya permasalahan bangsa, guru menjadi tambatan hati untuk menjadi publik figure dalam membentuk kepribadian dan karakter bangsa. Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan.
Disaat banyak media mengeksploitasi kebejatan moral para petinggi bangsa, di saat masyarakat mendambakan sebuah aksi perubahan yang sering dikampanyekan oleh juragan politik, bagaimana posisi seorang guru? Sungguh sayang sekali, justru disaat kebutuhan akan guru sangat mendesak untuk menambal sulam yang pensiun. Kenyataanya kebutuhan akan profesi guru harus di moratorium juga, walau banyak teriakan hausnya sebuah pendidikan bermutu banyak dilontarkan oleh corong-corong daerah. Kondisi objektif ini masih belum menunjukkan harapan yang signifikan antara keberimbangan pangsa pasar (peserta didik) dengan SDM (kuota guru) yang ada.
Hari Guru Nasional dan HUT PGRI yang ke 68, tahun ini adalah usia yang cukup matang dan dewasa bagi sebuah organisasi. Seharusnya menjadi sebuah refleksi, renungan dan evaluasi bagi semua guru untuk membuka kembali lembar catatan dari banyak peristiwa, persoalan, tantangan, dan kendala yang telah dihadapi. Seberapa besar ponten yang dapat kita berikan untuk profesionalitas diri kita? Tentu, kita sendirilah yang bisa menjawabnya. Karena menjadi guru profesional bukanlah perkara gampang, maka perlu kesadaran dari diri kita juga yang harus memulainya untuk mengangkat citra profesi yang digugu dan ditiru. Citra guru yang baik akan mengangkat kualitas pendidikan itu sendiri. Dan pendidikan yang baik akan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Mudah-mudahan para guru selalu mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. “Tidak ada guru, tidak ada pendidikan, tidak ada pendidikan mustahil ada proses pembangunan”.
Hanya dengan sentuhan guru yang profesional, bermartabat, dan ditauladani, maka anak-anak bangsa akan menerima proses pembelajaran yang mendidik dan bermutu. Ada sebuah kalimat hikmah, “man yazra’ wa huwa yahsud”, artinya siapa yang menanam, dialah yang akan memanen. Jika kita menginginkan kebaikan bagi diri kita, maka mulailah dari diri kita untuk menebarkan kebaikan kepada orang lain. Dalam makna lain siapa yang menanam padi, dia akan memanen padi pula. Bahkan rumput pun akan tumbuh disekitar padi itu. Namun, siapa yang menanam rumput, jangan harap ada padi yang bisa tumbuh.
Oleh karena itu guru harus meningkatkan customer service bagi anak didiknya. Karena jasa-jasa guru akan terpatri dan guru akan selalu hidup dalam setiap kenangan dan langkah kehidupan anak didiknya, sebagaimana sering dilantunkan peserta didik dalam lagu Hymne Guru. Akhir dari tulisan ini, ada seuntai pesan kata bijak dari orang yang telah melanglang buana menikmati indahnya profesi guru. Prof. Dr. A. Malik Fadjar dalam tulisannya “Guru itu adalah cermin pendidikan, dan pendidikan itu akan tercermin dari para guru”. Semoga menjadi spirit buat para guru Indonesia dan direfleksikan dalam sisa perjalanan usia kita. Selamat Hari Guru Nasional dan Sukses untuk kita semua.
Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
selamat hari guru bang
BalasHapusTerpujilah engkau wahai bapak ibu guru
BalasHapusSelamat pagi,, semoga aktivitas hari ini sukses dan menyenangkan yah.. Dan semoga apa yang diberikan bisa berupa informasi yang bermanfaat. Terimakasih dan salam semangat dari yang paling semangat !! :)
BalasHapus# Experience is the best teacher ...
selamat hari Guru Nasional 2013 buat seluruh Indonesia, hanya tuhan yang mampu membalas jasa mereka dan semoga ilmunya dapat dimanfaatkan sebaiknya
BalasHapusinfo yg menarik.... terimakasih Gan..
BalasHapusselamat hari guru..:)
BalasHapusSelamat hari guru Bang Iwan
BalasHapusSelamat ulang tahun buat para guru dan terima kasih telah mendidik anak-anak bangsa ini
BalasHapusSelamat hari jadi buat semua guru se-Indonesia
BalasHapusselamat hari guru :) semoga dan semakin , guru itu pahlawan kita
BalasHapusSelamat Hari Guru Nasional Bung
BalasHapusSelamat Hari Guru,Nasional,Terimakasih atas jasa-jasamu,
BalasHapusSelamat Hari Guru,Nasional,Terimakasih atas jasa-jasamu,
BalasHapusguru harus sabar,kalau kita jumpai guru yang galak itu bagus,karena dia lebih ingin anak didiknya pintar,tapi rata rata murid lebih suka guru yang masa bodoh ya,selamat hari guru nasional
BalasHapusInformasi yang ada dalam artikel ini sangatlah bermanfaat untuk menambah wawasan semua pembaca, anda hebat gan bisa membuat artikel yang bermanfaat dan bagus seperti ini. kira-kira bisa gak ya saya belajar sama agan. huh ngiri deh liar postingan agan ini, yah semoga sukses selalu dan gan, update terus informasi yang bisa kami baca.
BalasHapusSelamat pagi dan selamat beraktifitas.
Selamat hari guru Bang...semoga wajah pendidikan Indonesia ke depannya akan jauh lebih baik di tangan-tangan guru yang profesional dan melahirkan genegrasi-generasi muda berpendidikan dan berakhlaq mulia aamiin
BalasHapusSelamat pagi menjelang siang,, semoga hari ini lebih baik dari hari kemaren. Salam semangat yang paling semangat.... !! Terimakasih, semoga postingannya kedepan menjadi lebih bagus dan menarik tentunya harus berkualitas dan bermanfaat. Sukses sukse sukses yaah.. :D
BalasHapusSelamat Hari Guru..
BalasHapusSubhanallah artikelnya bagus banget, kapan ya gan ane bisa posting artikel sebagus ini. isinya sih sederhana tapi manfaatnya luar biasa. bisa menambah wawasan semua pembaca. O ya gan bisa ga saya belajar untuk posting sebagus ini sama agan??
BalasHapusTolong di jawab ya, soalnya saya blogger pemula
Thanks. Selamat beraktifitas
ya. Selamat hari guru ya! :)
BalasHapusselamat hari guru!
BalasHapusbtw yang lagi cari rumah minimalis yang depannya danau bisa cek di sini nih http://www.citralakesawangan.com/citralake_sawangan_rumah_minimalis/
Selamat hari guru buat seluruh guru2 di Indonesia. Moga bakal melahirkan pewaris agama yg berkualiti.
BalasHapus