Manohara Odelia Pinot Dan Rani Juliani dua nama yang berbeda, dua sosok yang berbeda, dua kasus yang berbeda tetapi memiliki satu persamaan yaitu namanya melejit dan terkenal bagai roket dari media dengan kisah yang dibawanya..bisa menjadi berita hangat serta gosip panas di Indonesia tercinta ini dan menjadikan nama mereka populer .
Dua sosok wanita ini menjadi pembicaraan dan menjadi artikel ribuan situs di internet, termasuk Blog saya tentunya.
Pembahasan berikut bukanlah merupakan lanjutan dari kisah di atas, namun sedapat mungkin dapat menjadi pencerahan bagi para wanita khususnya, agar kasus yang serupa tidak akan terulang lagi.
Dirimu adalah wanita hamba Allah, yang tercipta dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Engkau memiliki karakter kehalusan dan kelembutan yang mendominasi kehidupanmu.
Maka apa yang ada dalam dirimu harus kau jaga, karena itulah fitrahmu.
Namun juga perlu engkau ketahui bahwa Islam telah memuliakanmu dengan memberikan perhatian serius akan eksistensi dirimu. Bahkan saking seriusnya para ulama menulis buku khusus untukmu, fiqih wanita.
Mengapa ? karena di satu sisi engkau adalah salah satu pilar penegak ummat dan di sisi lain engkau adalah penghuni mayoritas di dalam neraka. Itulah peranmu yang sedemikian besar bagi ’hitam putih’nya peradaban manusia.
Orang-orang terkadang memandang keberadaanmu, Wahai wanita, dengan aneka macam. Mereka memandangmu dengan dholim, tidak adil, tidak proporsional.
Ada yang menghinakanmu, yaitu menganggap dirimu hanyalah sebagai pelayan laki-laki. Ada juga yang mendewakanmu, memuja dan memujimu, untuk kemudian pada akhirnya juga hanya sebagai pelampiasan untuk memuaskan nafsu syahwat.
Bahkan ada juga yang menyamaratakanmu dengan laki-laki, padahal jelas berbeda antara wanita guna ’menuntut’kan sebagian hakmu. Ini sebenarnya hanyalah sebagai kedok belaka untuk meng’goal’kan gagasan dan pemikiran mereka yang keluar dari fitrah, dari Islam.
Satu propaganda manis mereka tawarkan untuk mengelabuimu dan merusak citra dirimu. Dibungkus dengan kata-kata manis ’emansipasi’ atau dengan propaganda ’feminisme’ . Puncaknya adalah untuk menjauhkanmu dari Allah, Rabbmu dan Rabb kita semua.
Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Rabbnya, demikianlah salah satu kata ungkapan Ali bin Abi Thalib RA. Berikut syair Nasri-i-Khusrau, yang dimuat dalam majalah ’Horison”,XIV/317 ;
Kenali dirimu
Kalau kau pahamidirimu sendiri,
Kau akan memisahkan yang kotor dari yang suci
Pertama. Akrablah dengan dirimu
Kemudian jadilah pembimbing seluruh lingkunganmu
Kalau kau kenal dirimu, kau akan mengetahui segalanya
Kalau kau pahami dirimu, kau akan terlepas dari bencana
Kau tak tahu nilaimu sendiri
Sebab kau tetap begini
Akan kau lihat Tuhan,
Kalau kau lihat dirimu sendiri
Langit yang tujuh dan bintang yang tujuh adalah budakmu
Namun, kasihan, kau tetap membudak pada ragamu
Jangan pusingkan kenikmatan hewani,
Kalau kau jadi pencari berkah surgawi
Jadilah manusia sejati
Tinggallah tidur dan pesta ria
Tempuhlah perjalanan batin seperti pertapa
Apa pula tidur dan makan-makan?
Itulah urusan binatang buas
Dengan ilmu jiwamu bertunas
Jagalah sekarang juga
Sudah berapa lama kau tidur?
Pandanglah dirimu sendiri
Kau sesungguhnya luhur
Renungkan, coba pikirkan dari mana kau datang?
Dan kenapa kau dalam penjara ini sekarang?
Jadilah penentang berhala bagai Ibrahim yang pemberani
Ada maksud kau dicipta serupa ini
Sungguh malu kalau kau telantarkan maksud penciptaanmu itu.
Ketika kaum wanita Barat menyerukan emansipasi, kaum wanita Timur terkejut dan terpana. Tanpa sadar mereka berucap ; ya emansipasi. Emansipasi macam apa? Emansipasi dalam pengertian bebas seperti pria dalam memperoleh pekerjaan dan uang, bukan mencuci, memasak, meladeni suami, dan mengurus anak. Ya, emansipasi seperti itu. Walaupun harus mengorbankan segalanya : naluri kewanitaan, suami, anak, rumah tangga? Tentu tidak. Tennyson, seorang penyair Barat, mengungkapkan itu dalam syairnya :
Bunga di sela tembok tua
Aku cabut kau dari sana,
Kugenggam kau di sini, sebagian dan semuanya,
Dalam tanganku
Bunga yang kecil, andaikan aku dapat mengerti
Apa sebetulnya kau, sebagian dan semuanya,
Aku akan tahu apa itu Tuhan dan manusia.
Dan wanita islam pun kini mirip dengan itu. Ketika ia tumbuh dalam lingkungan tradisi, dia tidak tahu bahwa di balik temboknya terbentang padang luas kebebasan dan pandangan yang jauh melayang. Lalu, tangan-tangan budaya Barat merenggut jiwa-jiwa mereka, mencabik-cabik pakaian Islam mereka. Mereka tak memiliki kekuatan apapun untuk menahannya. Karena mereka tidak tahu bahwa di balik tradisi ada nilai-nilai hikmah Islam yang terhalang, maka mereka tidak melihat alternatif lain, selain mengiakan tawaran Barat, sehingga mereka pun pada akhirnya turut mengecam Islam sebagai agama yang kuno dan kolot dan tidak memberi kebebasan. Padahal tradisi yang berkedok Islam itulah yang telah memasung mereka, dan bukan Islam.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW, bersabda,” Ada empat orang wanita yang paling mulia di dunia, mereka adalah Asiah isteri Fir’aun, Maryam ibunda Isa as, Khadijah dan Fathimah.
ASIAH, hidup bersama suaminya Fir’aun, namun wanita yang telah disebut dalam Al-Qur’an sebagai wanita yang beriman dan patut menjadi teladan bagi kaum wanita lainnya ini, tidak pernah sedikitpun beranggapan bahwa Fir’aun adalah tuhannya. Dan ia, dengan perasaan kewanitaanya yang halus, mengetahui semua permasalahan yang menjadi penyebab terbentuknya sifat-sifat buruk suaminya itu. Meski ia tak mampu mengubah keburukan-keburukan itu, namun ia tidak pula terhanyut kedalamnya.
MARYAM, seorang wanita yang telah mencapai derajat keimanan yang tinggi, sehingga malaikat sering mengunjunginya ketika ia sedang dalam kekhusukan ibadahnya, dan berbicara dengannya. Dia memperoleh rezekinya setiap hari dari sumber yang gaib. Ia telah mampu mencapai keridhaan ilahi sedemikian rupa sehingga mencengangkan seorang Nabi pengasuhnya, Zakaria as. Dia dipilih bagi kemujizatan Nabi suci Isa as yang lahir tanpa campur tangan seorang ayah, mujizat kedua setelah kelahiran Adam dan Hawa tanpa seorang ibu dan Ayah.
KHADIJAH, seorang wanita yang berjiwa besar menjadi tulang punggung dan pengobar semangat suaminya Nabiullah Muhammad SAW dalam setiap dakwahnya, yang dari rahimnya lahir seorang wanita mulia lainnya FATIMAH. Sosok ibu dan anak yang bergantian mendampingi Nabi Muhammad SAW, bahu membahu untuk menegakkan agama tauhid. Mereka hidup pada abad ketujuh Hijriah, sekitar empat belas abad yang lampau.
Masihkah ada sosok wanita seperti itu di jaman sekarang ini?
Sumber Bacaan :
Wanita Islam menjelang Tahun 2000, Ibnu Musthafa.
Sosok yang sangat sulit ditemukan, mungkin hanya 1 dari 1000 . . .
BalasHapus1 antara 1000...maunya yg atu tu ya Mellyta..haha..!
BalasHapussiip dah....tapi apa masih ada yg kyk gitu?
BalasHapusWanita dan Pria. Secara Fitrah dari segi apapun memang beda. Belakangan ada gerakan atau upaya untuk mensejajarkan, sebenarnya bukan keluar dari ajaran islam juga. Karena islam sesungguhnya memandang umatnya sama. Sejarah mencatat Yang ternyata wanita mampu untuk memimpin. Salah satunya Khadijah yang memimpin Rombongan Dagangnya. Maka tak salah bila sekarang harus diberi tempat yang lebih luas kepeda wanita untuk memimpin, tentunya sesuai kemampuan.
BalasHapusPencerahan yang dalam.
terkenal dalam sekejap..
BalasHapushm.. keren bg.... akhirnya aku menemukan cerita lanjutan di blog ku tentang Manohara dan ranu juliani di blog ini... siip.. nicepost
BalasHapusmanohara pinotrani juliani
Dua topik yang lagi hangat2nya nih... saya no comment aja deh.. kayaknya sih emang terlalu di blow up ama media aja...
BalasHapuswanita adalah racun dunia........................................................
BalasHapus................... sayangnya laki-laki tidak bisa hidup tanpa racun ini.......................................... :)
Perempuan-peerempuan muslim hendaknya lebih berkembang tanpa menghilangkan kodratnya sebagai perempuan
BalasHapusmenjadi wanita yang baik dan sholihah adalah cita cita wanita beriman,mungkin tidak ada wanita seperti asiah,khadijah dan maryam,tapi budi pkerti dan keimanan mereka harus dijadikan pedoman,dan instropeksi diri,termaasuk juga saya,
BalasHapussoalnya ni juga maih belajar,masih jauh di ujung paling bawah !masih panjang juga perjalanannya ! :)
suatu bangsa bisa hancur karena wanita n suatu bngsa bisa maju krn wanita..uda bnyk kok cnthnya???yg terjadi skrng ini adalah wanita sdh lupa akan fitrahnya..islam mengangkat harkat derajat wanita tetapi ada sebagian yg lupa n kelewat batas..
BalasHapusApa asih ada jaman sekarang wanita yang begitu? mungkin saya salah satunya (narsis ode "ON") he...he...
BalasHapusseandainya ibu kartini masih hidup
BalasHapuspasti beliau menangis melihat
kjadian yg meninmpa pinot sama rani
he,,he,,he,,,
Blog rani aja langsung rame. Saya iri liat trafiknya begitu melejit.
BalasHapushehehehe
Kerjaan dah selesai,Waktunya ngeblog dan blogwalking :)
BalasHapusBang Iwang ngeview rani dan mano juga.
BalasHapusUlasan bang iwan menarik, ada siraman rohani juga.
BalasHapusjujur aja, sulit mas menemukan yg seperti beliau beliau tersebut di zaman sekarang ini... :(
BalasHapus(kunjungan balasan)
1. Apa yang Diobrolin Laki-laki dan Perempuan Udah Beda
BalasHapus2. Alasan Laki-laki dan Perempuan Ngobrol Juga Beda
3. Laki-laki dan Perempuan Ngobrol di Tempat yg Berbeda
4. Ketika Laki-laki dan Perempuan Bertanya Serta Berikan Umpan Balik
weww... kenapa dengan diri kyu inii :((
Rani melejit dalam sekejap....
BalasHapusmanohara,,uhhh
BalasHapuscantik euy??
tapi sayang????
hehehehehe
bang, ajarin aku basa bugis dong, aku taunya cuma mandre itu aja. keluargaku lebih berbahasa melayu karena udah keturunan ke 7 dari perantau pertama sejak zaman kerajaan lingga riau.
BalasHapusCerita tentang 4 orang wanita yang mulia di dunia benar-2 menyejukkan hati.
BalasHapusAkankah 4 wanita mulia itu bisa "hadir" di abad ini ? Rasanya kita tak boleh pesimis.... Selagi ada kemauan pasti ada jalan, meski rintangan tak henti menghadang.
pasti ada bang, tapi susah nyarinya hehehe,
BalasHapusbang buka blognya lama banget lho ,,, lama loadingnya gituh ...
Wanita... datang atas nama cinta,
BalasHapusbunda pergi karna cinta,
digenanginya racundalam wajahku,
seperti lelap tidur dihatiku.... zxixixixix
.... emansipasi itu hembusan angin dari barat yang sangat kontra dengan fitrah seorang wanita....
ridwan171
saya kira tadi lagi nembak keyword pak :D
BalasHapusSemoga ulasan Bang Iwan bisa mencerahkan hati para perempuan yang saat ini terselimuti kabut bang... (mendung kali ya)
BalasHapusmaaapp baru mampiirrrr... seharian di opiiiss.. eeheheh..
BalasHapuskalau membaca hasil postingan ini,, wanita yang paling saya suka adalah istrinya firaun si Asiah ya? Bagi saya.. wanita itu sulit diungkapkan dengan kata-kata atau kalimat yang tepat.. kadang wanita itu menyebalkan, kadang wanita itu bikin kangen, lah kalo lagi emosi wanita bisa kuanggap pengganggu! tapi kalau lagi butuh, wanita kuanggap sebagai ratu...
hhuhhh sulit deh kalau udah urusannya sama wanita, bahkan seorang raja dan kerajaannya bisa runtuh gara-gara seorang wanita. Seperti yang ditunjukkan dalam film Red Cliff II..
mudah2an sayah termasuk di dalammnya...Amin. xixixi:)
BalasHapusmasih adakah wanita seperti mereka (yang empat disebutkan belakangan) di dunia?
BalasHapustermasuk di dalamnya yang mana nih quinie??? nanggepin komentarku atau postingannya pak iwan ??? heuheuheueheue :))
BalasHapussebenernya laki dan perempuan pada dasarnya sama, sama-sama makhluk Tuhan yang memiliki kodratnya masing2...
BalasHapussetuju dengan anna kalau sama2 makhluk tuhan.. ehehehe
BalasHapusbang, kalo di posting bisa ga
BalasHapusuntuk percakapan harian
hehehehe
maksudna untuk percakapan harian tuh apa yah??
BalasHapuswanita oh wanita...
BalasHapusheheheheee nice post kawan mohon dukung saya di Contest isnaini blogspottemplate thanks yach sebelumnya happy blogging yach :69
BalasHapusMereka adalah sosok wanita yang terkenal karena hal yang negatif, sayang sekali.
BalasHapus