Ya Allah,....... Tuhan yang memegang jagad hening
Tuhan yang mencekal cinta kekal
Tak sia-sia Kau menunjuk Al-Amin menjadi Rasul akhir
Muhammad sang pengajak ruku’ dan sujud
Kendati Kau tan tertakar oleh benak yang kekar
Tak tertimbang oleh kalbu yang bimbang
Kau niscaya ada !
Wajah-wajah kami yang berekspresi tulus ini
Jangalah Kau tirai dari cahya indah-Mu
Sebab, tanpa cahya indah yang memancar dari keridhoan-Mu
Tawa kami menjadi semu
Tangis kami menjadi palsu
Kami tak kuasa menuduh-Mu
Tersusun dari zat-zat bikinan-Mu
Kami tak tega menuding-Mu
Terbuat dari bayangan angan-angan
Sebab Kau adalah Keniscayaan awal yang tak memiliki sebab.
Tuhan yang mencekal cinta kekal
Tak sia-sia Kau menunjuk Al-Amin menjadi Rasul akhir
Muhammad sang pengajak ruku’ dan sujud
Kendati Kau tan tertakar oleh benak yang kekar
Tak tertimbang oleh kalbu yang bimbang
Kau niscaya ada !
Wajah-wajah kami yang berekspresi tulus ini
Jangalah Kau tirai dari cahya indah-Mu
Sebab, tanpa cahya indah yang memancar dari keridhoan-Mu
Tawa kami menjadi semu
Tangis kami menjadi palsu
Kami tak kuasa menuduh-Mu
Tersusun dari zat-zat bikinan-Mu
Kami tak tega menuding-Mu
Terbuat dari bayangan angan-angan
Sebab Kau adalah Keniscayaan awal yang tak memiliki sebab.
Kau Asalnya segenap jarak
Awalnya segenap jengkal yang pandai memupus ruang
Yang pandai memupus runtunan waktu.
Oleh sebab itu, pupuskanlah kami tatkalasujud di sajadah biru-Mu
Yang menggelar dari ujung ke ujung ufuk
Yang menikar keimanan insan
Yang berbinar di selurus jalan benar
Allahu Akbar,......
Atas kekaguman yang begitu tinggi terhadap ciptaan-Mu itu
Maka tak pantas kiranya jika kami tak ruku’ dan sujud kepada-Mu
Selama siang dan malam, yang terornamen tasbih, tahmid dan takbir
Yang terukir indah di kesadaran semesta
Yang tak tertirai kedekilan jiwa ingkar
Ayat kauniyah-Mu tersirat agung di segenap bumi dan segenap langit
Tersirat dalam penciptaan pelangi indah yang melengkung
Yang menghujam segara-segara biru
Tersirat di halilintar yang membelah langit sore dan langit malam
Tersirat di lahar-lahar gunung yang membuat bumi bertambah subur
Allahu Akbar,.......
Nilai asih-Mu terhadap makhluk-Mu di bumi dan di langit
Tak kan terbalas oleh ruku’ dan sujud makhluk-Mu
Walaupun berkepanjangan tanpa henti
Ternyata dalam takaran ibadah kami yang tak memadai
Kau adalah Maha Pengasih yang tak pilih kasih
Kau adalah Maha Pengampun yang tak ternilai oleh jumlah-jumlah
Sebab kau adalah Sang Penilai yang Maha Tinggi terhadap segenap nilai
Oleh sebab itu, kuatkanlah kami , Ya Allah,....
Agar ibadah kami terhadap-Mu
Tidak sekadar menyombongkan jumlah-jumlah
Tetapi mewedarkan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dalam ridho-Mu semata, dalam rangka merintis jalan ke kehidupan akhirat yang paling indah.
Amin,......!
Subhanalloh....
BalasHapustest test test.. dari pada nulis komen panjang2 tapi ga keluar.. mending di test dulu heuheueheu
BalasHapusyeeeaahhhh sudah masukkk!!!!
BalasHapuswah... terlalu menyentuh :49
BalasHapuswalau aku tak punya sajadah biru
BalasHapustapi hati terharu
membaca puisimu
hiks....hiks...nangis deh...
*baru baca sebagian*
BalasHapusbagus... :55
Terlalu banyak waktu ku terbuang tanpa mengingat-MU......, ampunilah aku......
BalasHapushiks...jadu sadar nih klo bnyk dosa,hufft...
BalasHapusSubhanallah, maha suci Allah. Ampuni segala salah hambamu ya Allah.
BalasHapusBaru sadar kalau dosaku teramat, amat, amat, amat, amat, amat, amat, amat, sangat banyak.
Sering buka tab terlalu banyak. Satu blogwalking, yang lai gambar bayi yang udah gede.
Ampun.......Gusti.
Mbok ya bikin Browser itu yang hanya satu tab saja. Biar kalau Blogging gak bisa kemana2. Hikssss...
ketika bunga membaca tulisan ini sungguh damai hati bunga yang lagi di rundung nestapa. makasih mas mungkin aku bisa lebih menghadapi semua ini dengantegar
BalasHapusdengan selesai saya mengutip tulisan mas di atas saya merasa merinding dan memang kita manusia sangat kecil di mata TUHAN,kita hamba yang memang selalu bertafakur diri pada sang khalik,salam
BalasHapuskalau berhubungan dengan sang pencipta, aku ga bisa ngomong apa²..
BalasHapusCuma bisa tertunduk....dalam....
BalasHapuspengharapan..
BalasHapussunggug mengena nih
BalasHapushiks...hiks...
tepekur
BalasHapusbegitu banyak dosa
begitu banyak hina
ampuni aku ya Allah
Aminnn.. Allah Maha Besar..
BalasHapusDoa nya indah, mas ..betapa kita bukan apa apa di hadapan-Nya
ilmu tauhid ada di puisi ini ...terus menulis mas ...
BalasHapusluar biasa mas....
BalasHapussaya suka..
kayaknya bakal ada yang ketiga juga nih??? he... tapi klu ditutup dengan amin berarti habiss... hua...
BalasHapusSubhanallah...
BalasHapusbagus banget mas,pengharapan kepada sang pencipta.
Seharusnya memang hanya kepadaNya kita meminta y mas...
abis shalat isya langsung kemari deh
BalasHapusTak sia-sia Kau menunjuk Al-Amin menjadi Rasul akhir, ini maksudnya apa?? ga ngerti nihh
BalasHapusAllohu akbar....
BalasHapusampuni aku ya ALLAH.. :31
BalasHapusDoa yang menggetarkan hati bang...
BalasHapusYa Alloh.... hanya padamu aku bersujud...
huuuu.. jadi sedih sob..
BalasHapusmakasih sob..
dosa ku terlampau tinggi..