Dilain sisi, film ini ternyata malah membuka realitas bagaimana sebenarnya wajah pergaulan remaja Indonesia di kota-kota besar.
'Virgin 2' dirilis masih di bawah bendera Starvision sebagai rumah produksi. Produser film tersebut Chand Parwez merilis film tersebut bukan karena alasan mencari keuntungan semata.
"Kita butuh sebuah ilustrasi untuk mengantisipasi sebuah persoalan yang makin marak belakangan ini, traficking, pelacuran remaja di bawah umur, remaja dijebak ke dalam narkoba," urai Parwez saat berbincang dengan detikhot (20/5/2009).
Menurut Parwez, dalam film tersebut memang tergambar segala persoalan yang disebutkannya di atas. Namun kemudian akan ada sebuah solusi yang memperlihatkan kalau kasih sayang dalam keluarga bisa mencegah remaja terperosok ke dunia hitam.
Parwez berharap 'Virgin 2' tidak menjadi kontroversi seperti Virgin 1. Karena menurutnya dengan film yang dibintangi Joanna Alexandra itu kesadaran masyarakat akan terbuka.
"Jangan sampai film ini dianggap sebagai sesuatu yang vulgar. Makanya ada tagline Bukan Film Porno, karena tidak ingin dicap sebagai film porno," jelasnya.
Bagi yang belum sempat nonton,............. berikut sinopsisnya :
Tentang persahabatan dua orang remaja putri Tina dan Nadya yang terjerumus ke profesi kelam yang seharusnya tidak mereka lakukan di usia mereka. Masa remaja bukanlah hal yang mudah bagi mereka. Persahabatan seringkali harus dibayar dengan mahal, dan diakhiri kematian tragis, justru ketika mereka ingin merubah jalan hidupnya.
Tina (Christina Santika, 16 th), sebelumnya seorang siswi SMA dengan kepribadian yang cuek dan lebih pendiam, dia hanya memiliki satu orang sahabat bisu bernama Kenny (Neyna Lisa Bartlett), Kenny bisu akibat usaha bunuh diri yang gagal dan mengakibatkan pita suaranya rusak. Tina diusir oleh Ibunya karena dituduh telah menggoda kekasih Ibunya. Kenyataannya, kekasih Ibunyalah yang ingin mencumbu Tina. Tina berusaha membela diri, tapi Ibunya lebih mementingkan eksistensi hubungannya dengan sang kekasih. Setelah kejadian itu, Tina kehilangan tempat bernaung, dia bertemu dengan temannya bernama Steffie (Wichita Satari).
Steffi menunjukkan betapa baik hatinya sebagai seorang teman. Tina terharu oleh kemurahan hati Steffi yang mau menampungnya. Tapi semua itu hanya kebohongan belaka, karena Steffi menjual Tina pada seorang Mucikari yang bernama Yama. Tina disekap di sebuah apartemen, diperkosa oleh Yama dan kemudian dipaksa untuk melayani klien-klien Yama. Hingga akhirnya Tina menemukan satu kesempatan untuk lari dari Yama. Di dalam proses pelarian itulah akhirnya Tina bertemu dengan Nadya.
Nadya (Joanna Alexandra, 19 th), berprofesi sebagai seorang Disc Jockey. Nadya diusir oleh orang tuanya gara-gara ketahuan hamil oleh Raymond (Ramon Y Tungka), seorang remaja yang jadi bandar narkoba. Setelah Raymond ditangkap Polisi, Nadya hidup dengan sahabatnya yang bernama Mitha (Smitha Anjani, 19 th). Mitha menumbuhkan semangat Nadya setelah ditinggal Raymond, mereka bersahabat sejak SMA. Namun sayang Mitha seorang pecandu berat, yang akhirnya lebih memilih narkoba, daripada sahabatnya Nadya.
Pertemuan Tina dengan Nadya, membuat mereka saling melengkapi satu sama lain. Tina merasa telah menemukan seseorang yang merubah pandangannya tentang hidup. Nadya juga merasa telah menemukan seseorang yang menyayanginya, dan mau mengerti dirinya, seorang sahabat sejati.
Apalagi yang diperlukan dalam hidup di luar keluarga, selain sahabat yang mengerti…! Banyak hal mereka lakukan bersama-sama. Dari mulai tinggal, hingga terpaksa jual kehormatan, karena mereka membutuhkan uang banyak untuk menyelamatkan Mitha akibat hutangnya yang besar pada bandar narkoba, bahkan akibat penyiksaan yang diderita Mitha, tangannya perlu diamputasi. Mitha terbaring dalam keadaan koma, sebagai sahabat mereka harus siap melakukan apa saja termasuk mengambil jalan pintas, melakukan kebaikan dengan cara buruk, tentunya harus siap menuai akibatnya. Nadya mengalami keguguran dan pendarahan hebat hingga ia meninggal.
Sementara Tina yang berusaha mencari pertolongan, malah ditemukan oleh Yama. Kembali Yama menganiaya Tina hingga babak belur. Tina sudah tidak kuat lagi, dalam ketidak berdayaan akhirnya Tina menemukan keberanian untuk melawan, dan Tina mengakhiri kebiadaban Yama. Tetapi, Tina tidak bisa menyelamatkan Nadya, seperti juga dia tidak bisa menyelamatkan Kenny yang memilih menabrakkan dirinya ke mobil dan mati, daripada hidup dalam kepedihan berkepanjangan.
dihimpun dari berbagai sumber.
wah saya sih termasuk orang yang pesimis dengan film ini, apa benar tidak ada adegan Vulgar nya yah?
BalasHapusnice artikel dan salam kenal yah
wah, jadi pengen liat filmnya...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHmmm... jadi inget cerita, seekor ikan ketangkap kucing, lalu si ikan bilang: "Ampuuun, silahkan aku diapain ajah, asalkan gak dilempar ke air!"
BalasHapusDan dgn wajah beringas, si kucing berkata: "mampuslah!" sambil melemparkan si ikan ke air! :20
Btw, memang tak bijak menilai tanpa mengerti, walopun film ini bukan tipe kesukaan saya... :10
Oya, Bro. Komentar sebelumnya terpaksa saya hapus, secara ketikannya yang acak-acakan... Sori, kalo malah cuma menuh2in kotak komeng NT... :31
BalasHapusKetika saya blog walking ke blognya Mbak Mulyati Matematika Solo saya baca komentar Mas Setiawan yang mengatakan bahwa saat ini sibuk pulang pergi ke kampung halaman untuk merawat ibu karena kanker usus.
BalasHapusSaya ikut prihatin dengan cobaan ini dan ikut mendoakan semoga Ibunda segera diberikan kesembuhan. Apabila berkenan bisa kita bantu dengan Reiki. Sekalipun Ibunda belum mengenal Reiki tidak masalah. Reiki sendiri akan mengalir kepada Ibunda tanpa mengenal waktu dan jarak, asalkan ada niat dalam hati Ibunda mau di Reiki Jarak Jauh. Silakan kontak perwakilan Reiki terdekat dengan tempat tinggal Mas Setiawan dan kemukakan masalah ini. Di sana nanti praktisi Reiki setempat akan tanggap dan membantu mentransfer Reiki untuk kesembuhan penyakit Bunda.Asalkan data diri nama pasien, usia, keluhan penyakitnya.Insya Allah saya dari Tangerang juga akan bantu Bunda segera setiap hari. Semoga berkenan dan ikut prihatin atas masalah ini.
Mas, cuma mau info klo mau ikutan Klub Buku Online, hubungi aja Penanggung jawabnya, Anazkia dan baca yg ini: http://anazkia.blogspot.com/2009/05/girl-of-riyadh-kbo-pertama.html
BalasHapusaq masih penasaran nih sama virgin 2 ini
BalasHapusmoga2 aja berbeda dengan film2 indonesia pada umumnya
lebih unik dan bermanfaat..
hehehehe
ibunya lagi sakit kah mas? semoga lekas sembuh ya mas. mas tinggal disolo yah?
BalasHapussaya udah nntn virgin yg p1. bagus info buat saya nntn nanti.
sinopsis yang komplit dan menarik bang... sayangnya kita kdang tidak utuh menangkap pesan dari sebuah karya seni... kita bahkan cenderung mengagungkan sisi negatif dari pesan tersebut dan menjadikannya gaya hidup... mantav..
BalasHapusintinya..kasih sayang keluarga ya...
BalasHapusmakasih bang...semoga tidak ada pada kejadian nyata.amin. :29
eh,, perasaan udah komentar deh disini,, kok ga ada yah??
BalasHapusbtw, tengs for da ripiww :)
ekekekke... kita tunggu lagi pak akhir ceritanya...
BalasHapusmungkin ga yah bakal kena cekal...???vulgar gitu juduknya... huehehehe
Filem yang begini ini yang ane seneng.. :D heheh.. sip bro..
BalasHapuspak bacaya kepotong, yg bagian sinopsisnya ga dibaca krn kuatir kl nonton gak seru lagi, kebetulan emg belum nontn filmnya..:D
BalasHapusVirgin sama nggak ya dengan Virginia ... hikhik....
BalasHapusyup.. tonton dulu baru komentar ...hehehe :30
BalasHapusLidah yang terbiasa asin,
BalasHapusakan mungkin,
berpikir asin pada yang tak asin...
Pun SANGAT mungkin:
kebal rasa pada yang jelas asin!
Yeah...aku selalu dukung Film Indonesia mas,.
BalasHapusapapun kritik pedas yang dilontarkan
tapi salut buat sineas Indonesia
salut buat penulisnya
moga-moga film Indonesia senantiasa jadi lebih baik
Aku gak suka nonton film sih... Lebih asyik baca buku hehehe..
BalasHapusTapi kok ceritanya berakhir menyedihkan begitu ya? :13
Wah ternyata mas iwwan kita penyuka film juga yah,heheheh sama bang seperti saya,kita semua sebagai warga negara yang baik mesti mendukung penuh keberadaan perfilman di tanah air kita,saya teterp berharap agar film indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri,dengan terus adanya gebrakan dari sineas-sineas muda berbakat yang akan melahirkan banyak karya bermutu dimasa depan,salut salam hangat
BalasHapussaya juga pernah nonton pada film yang pertama juga bagus mas,disana kita di sadarkan bagaimana satu pertemanan dan pengorbanan yang di lakukan demi teman yang lain,dan dengan saling berbicara semua akan ada jalan keluar untuk menyelesaikan satu problem,dari kehidupan satu kota besar kita tak selalu harus terseret dalam pergaulan bebas yang tak baik.salam
BalasHapuskeren niy film kayaknya, pasti aq nonton niy..... :24
BalasHapusWah kayaknya lebih bagusan ini dr pd virgin yg pertama, pemainnya jg kerenan yg sekarang..
BalasHapusGood posting bang... :16
Buat penggemar film2 porno, maaf! anda belum beruntung! hehehehehehe...
BalasHapusSepertinya film ini masih tetap menonjolkan konflik ketimbang solusi, sehingga solusi lebih terkesan sebagai ending (bila diletakkan di belakang), atau sekedar pemanis.
BalasHapusDramatis juga yah filemnya. Sayang banget gak bisa nonton :(
BalasHapuskalaupun ada adegan vulgarnya sih ya ga masalah asal ga terlalu vulgar2 banget.. hehehe.. :P
BalasHapusmantap bikin sangee...!
BalasHapus