Salah satu Film yang baik menurut saya adalah film yang biasanya meninggalkan dialog atau potongan kalimat yang tetap diingat hingga kita usai menontonnya. Potongan dialog itu mendekam di benak kita meski sudah lama usai kita tonton. Bahkan bisa abadi melintasi generasi.
Itu yang terasa pada potongan dialog sejumlah film Hollywood macam “Frankly my dear, I don’t give a damn!” dari Gone with the Wind (1939), "Here's lookin' at you, kid" dari Casablanca (1942), “May the force be with you” dari Star Wars (1977), atau “I’ll be back” dari Terminator (1984).
Dialog-dialog itu telah menjadi bagian kosakata budaya pop dunia. Beberapa film kita berhasil menanamkan dialognya ke bagian terdalam kepala kita hingga kita mengingatnya terus. Kita, hingga kini, teringat sejumlah dialog dari film Ada Apa dengan Cinta? (2001) atau “Darah itu merah, Jenderal” dari film Pengkhianatan G30S/PKI (1984).
Rasanya, perbendaharaan kosakata budaya pop kita bertambah satu dengan dialog-dialog bernas dari film yang satu ini, Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Film ini punya segudang dialog yang berpotensi akan diingat terus hingga lama setidaknya sampai negeri ini adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan, gemah ripah loh jinawi.
Perhatikan kalimat ini, “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!”, atau yang ini “Kalau mau cepat kaya, lo piara cicak, buaya, ama gurita,” atau yang ini juga, “Orang berpendidikan yang mencopet itu tidak disebut pencopet, tapi koruptor,” lalu ditimpali “Bang, kita mau jadi koruptor. Hidup koruptor!” Dan masih banyak lagi dialog yang bakalan mendekam dalam ingatan anda…
Film ini adalah kritik sosial jitu bagi kondisi mutakhir negeri kita. Deddy Mizwar, sutradara sekaligus salah satu pemainnya, berkolaborasi dengan Aria Kusumadewa (sutradara Identitas) sebagai co-director, dan menghasilkan racikan masakan yang tak hanya lezat disantap, tapi juga sedap dipandang.
Kisahnya sederhana saja, seorang pria berpendidikan (Reza Rahardian) sudah lama menganggur. Suatu hari, ia bertemu kawanan pencopet jalanan. Pada para pencopet itu ia tawarkan untuk mengembangkan bisnis halal dari 10 persen pendapatan mereka. Selain itu, mereka juga dididik baca tulis, budi pekerti, nasionalisme, hingga agama.
Deddy, kita tahu piawai mencipta film/sinetron religi dengan pesan-pesan menyentil. Itu yang kita saksikan lewat Ketika, Kiamat sudah Dekat, atau sinetron Para Pencari Tuhan. Bersama Musfar Yasin, penulis skenario langganannya, Dedy berhasil mencipta dialog-dialog menyentil. Namun, kolaborasi Deddy dan Musfar saja tak cukup agar film ini jadi berarti. Perlu satu tangan lagi untuk menjadikannya sebuah karya sinema yang membedakannya dari gaya penggarapan sinetron.
Saya yakin film ini nantinya akan dikenang dan akan dibicarakan sampai bertahun-tahun. Terutama karena ia bicara tentang kita, tentang negeri kita, tentang porak-porandanya negeri ini oleh korupsi, dan ketidakadilan. Semuanya dengan getir disuguhkan lewat satir. Ya, hanya lelucon satir yang bisa kita lakukan. Menertawakan sesuatu yang sesungguhnya tak lucu (sejak kapan mencuri uang rakyat itu lucu!), tapi hanya itu yang bisa kita lakukan.
Ya, tertawa alangkah “tak lucunya” negeri ini. Usai menontonnya Anda akan bergumam dalam hati: alangkah bagusnya film ini…
ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)
Sutradara: Deddy Mizwar (co-director: Aria Kusumadewa)
Skenario : Musfar Yasin
Pemain : Reza Rahardian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Miharja,Tio Pakusadewo
Durasi : 105 menit
Mumpung belum telat, film ini masih sementara diputar di beberapa bioskop....
Sumber : Tabloid Bintang.
Itu yang terasa pada potongan dialog sejumlah film Hollywood macam “Frankly my dear, I don’t give a damn!” dari Gone with the Wind (1939), "Here's lookin' at you, kid" dari Casablanca (1942), “May the force be with you” dari Star Wars (1977), atau “I’ll be back” dari Terminator (1984).
Dialog-dialog itu telah menjadi bagian kosakata budaya pop dunia. Beberapa film kita berhasil menanamkan dialognya ke bagian terdalam kepala kita hingga kita mengingatnya terus. Kita, hingga kini, teringat sejumlah dialog dari film Ada Apa dengan Cinta? (2001) atau “Darah itu merah, Jenderal” dari film Pengkhianatan G30S/PKI (1984).
Rasanya, perbendaharaan kosakata budaya pop kita bertambah satu dengan dialog-dialog bernas dari film yang satu ini, Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Film ini punya segudang dialog yang berpotensi akan diingat terus hingga lama setidaknya sampai negeri ini adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan, gemah ripah loh jinawi.
Perhatikan kalimat ini, “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!”, atau yang ini “Kalau mau cepat kaya, lo piara cicak, buaya, ama gurita,” atau yang ini juga, “Orang berpendidikan yang mencopet itu tidak disebut pencopet, tapi koruptor,” lalu ditimpali “Bang, kita mau jadi koruptor. Hidup koruptor!” Dan masih banyak lagi dialog yang bakalan mendekam dalam ingatan anda…
Film ini adalah kritik sosial jitu bagi kondisi mutakhir negeri kita. Deddy Mizwar, sutradara sekaligus salah satu pemainnya, berkolaborasi dengan Aria Kusumadewa (sutradara Identitas) sebagai co-director, dan menghasilkan racikan masakan yang tak hanya lezat disantap, tapi juga sedap dipandang.
Kisahnya sederhana saja, seorang pria berpendidikan (Reza Rahardian) sudah lama menganggur. Suatu hari, ia bertemu kawanan pencopet jalanan. Pada para pencopet itu ia tawarkan untuk mengembangkan bisnis halal dari 10 persen pendapatan mereka. Selain itu, mereka juga dididik baca tulis, budi pekerti, nasionalisme, hingga agama.
Deddy, kita tahu piawai mencipta film/sinetron religi dengan pesan-pesan menyentil. Itu yang kita saksikan lewat Ketika, Kiamat sudah Dekat, atau sinetron Para Pencari Tuhan. Bersama Musfar Yasin, penulis skenario langganannya, Dedy berhasil mencipta dialog-dialog menyentil. Namun, kolaborasi Deddy dan Musfar saja tak cukup agar film ini jadi berarti. Perlu satu tangan lagi untuk menjadikannya sebuah karya sinema yang membedakannya dari gaya penggarapan sinetron.
Saya yakin film ini nantinya akan dikenang dan akan dibicarakan sampai bertahun-tahun. Terutama karena ia bicara tentang kita, tentang negeri kita, tentang porak-porandanya negeri ini oleh korupsi, dan ketidakadilan. Semuanya dengan getir disuguhkan lewat satir. Ya, hanya lelucon satir yang bisa kita lakukan. Menertawakan sesuatu yang sesungguhnya tak lucu (sejak kapan mencuri uang rakyat itu lucu!), tapi hanya itu yang bisa kita lakukan.
Ya, tertawa alangkah “tak lucunya” negeri ini. Usai menontonnya Anda akan bergumam dalam hati: alangkah bagusnya film ini…
ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)
Sutradara: Deddy Mizwar (co-director: Aria Kusumadewa)
Skenario : Musfar Yasin
Pemain : Reza Rahardian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Miharja,Tio Pakusadewo
Durasi : 105 menit
Mumpung belum telat, film ini masih sementara diputar di beberapa bioskop....
Sumber : Tabloid Bintang.
mau nonton ah...filmnya..thanks infonya kang.....
BalasHapusDari resensi ini jadi tertarik dengan filmnya. Kritik sosial memang perlu.
BalasHapussepertinya boleh dicoba nih pak :)
BalasHapusmudah2an di denpasar cepetan keluar...
BalasHapusbagus tuh resensinya.
BalasHapusbener2 film yg g boleh dilewatkan ^^
BalasHapusBoleh dicoba nih bang, makasih ya telah follow aku, ku jadi semangat ngeblog nih
BalasHapussaya udah nonton. dan sudah bikin review juga. filmnya emang top abisss.. :D
BalasHapusAku suka dg karya2 Deddy Mizwar. Bagus2 dan ada muatan dakwah di dalamnya yg disampaikan dg ringan dan tidak menggurui.
BalasHapusJadi pengen nonton deh...
Review yg mantap Bang...
BalasHapusBlog Bang Iwan benar2 beragam deh isinya..
Menarik dan tidak membosankan.
kayaknya emang film ini bagus deh
BalasHapusnonton yuuu
kalo sutradaranya eddy mizwar...insyallah film2nya selalu bagus,mendidik,dan yg pasti meninggalkan pelajaran yg baik untuk kita.setujukan mas ??
BalasHapuskemarin liat di infotainment ttg film ini, hihii....
BalasHapuswow, alexa sama pr mu cantik banget bang, tpi kok ak ga liat iklan yak hiii.....
thaxs berat bang iwan, klo mau bantu dukung saya, bagi backlink dofollownya donk
BalasHapuskeywoard ma urlnya sama ma di url dan nama koment...
thaxs berat
kayaknya film ini layak tuk dinonton. thanks 4 share
BalasHapussampai Solo belum ya? ok tunggu ntar buat weekend pak :)
BalasHapusAssalamualikum, alhamdulillah award sudah terposting. Terimakasih bang.
BalasHapusAssalaamu 'alaikum
BalasHapusBerkunjung kepada para senior untuk mendapatkan nasihat dan petunjuk, untuk hari esok yang lebih baik dan harapan bersama madrasah "maju" pendidikan Indonesia.
Wassalaam
wew.. jadi pengen nyoba nonton :D
BalasHapusKALAU DEDDY MISWAR PASTI KEREN DEH MAU JADI AKTOR SUTRADARA ATAU APAPUN, TERIMAKASIH RESENSI KERENNYA
BalasHapusWah, makasih infonya Bang. Aku males nonton film2 Indonesia yg bertema komedi/horor/s*ks, tapi kalo garapannya Aria Kusumadewa & Dedi Mizwar, kayaknya hampir pasti ditonton ^^
BalasHapusFilm ini masuk ke dalam most wanted movies saya Pak.. Terima kasih reviewnya Pak Iwan
BalasHapusthaxs berat sob.. tp linknya kok ga dofollow.. btw thaxs ya sob..
BalasHapusklo bisa dofollow donk sob... tukeran link deh bang iwan...
Asyik juga kayanya ni pilm... siap2 nonton ah
BalasHapusnunggu ada cdnya dulu di tegal baru nonton ah
BalasHapuswah kalo yang ini aku cari deh pelelmnya
BalasHapusail bi bak
pake logat arnold
salamsobat
BalasHapuswah menarik film alangkah lucunya negeri ini..
saya suka film yang seperti ini. apalagi ada Dedi Mizwar.
aku selalu suka sama karya mbah deddy ini hehe... belum nonton juga sih hkhkhk...
BalasHapusbentar mau ketawa a kan loco
BalasHapusdatang absen bang
BalasHapusdedi miswar selalu dengan karya yang memberikan arti tersirat dan tersurat seperti karya dalam blog ini
BalasHapussalam dari pamekasan madura
wah thanks neh Bang, moga bisa menyaksikan film yang hebat sehebat review anada ini Bang... :-)
BalasHapusKalo sayah inget di film itu suara tretetetetetetetettettttt... suara Bren tentara yang nembak gituh bang... heheheh
BalasHapusOke juga nih film, wajib ditonton.
BalasHapusKapan ya nyampe di Jayapura filmnya..?? Hhehehe..
Sip..mas, makasih buat resensi filmnya.
BalasHapusWajib ditonton nih.
Karya Dedi Mizwar emang TOP dah :)
oom dedy mizwar memang top abiiss..
BalasHapusahhaa..
iya filmnya emang bagus.. bagus sekali malah..
BalasHapusrasanya sampai mau berulang-ulang menontonnya..,
satu lagi kata-kata yang masih saya ingat : "kalau di dalam gedung ini ada wakil pencopet gak bang ???" he he he..
kayaknya film ini perlu ditonton oleh semua kalangan deh.. mulai dari Satpol PP sampai anggota legislatif kita.. biar tersindir sedikit.. he he he.. :D
keknya film ini agak lain dari biasanya
BalasHapusbosen liat film horor indonesia neh bang
penasaran aq ama film ini kaya menarik
BalasHapusbang Iwan sangat piawai dalam mereview ... jadi pingin nonton ...
BalasHapusterima-kasih ya bang Iwan atas reviewnya .... sangat menggoda dan menimbulkan minat untuk cepat2 nonton.
BalasHapus