Untuk beberapa lamanya saya masih merenung disaat terbangun setelah istirahat siang. ketika Azan mulai berkumandang… mengingatkan saya untuk segera melaksanakan Shalat Ashar……
Setelah shalat, saya mencoba kembali merangkai mimpi yang rasanya begitu nyata…….
Moga rangkaian kata diatas dapat menjadi renungan buat kita semuanya terutama untuk saya tentunya....
Postingan ini juga sebagai pengantar Award dari seorang sahabat yang sementara menuntut ilmu di Korea, Triyani Fajriutami . Award yang bertajuk "SPRING AWARD",
saya peruntukkan buat :
Munir Ardi ; Mbak Elly ; Mbak Fanda ; Mbak Reni ; Mbak Latifah Hizboel ; Bang Attayaya
Dengan sedikit syarat dari pemberi Award sebagai berikut :
Setelah shalat, saya mencoba kembali merangkai mimpi yang rasanya begitu nyata…….
Perlahan, tubuhku yang terbalut kain kafan mulai ditutupi tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,……
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apalah lagi sekedar tangan kanan,
rekan sejawat, murid-muridku dan orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, anakku merintih,
muridku berduka aku tak tega melihatnya
Rekan kerjaku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,….
menunggu perhitungan...
Menyesal sudah tak mungkin,
Apalagi kesempatan untuk bertaubat
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
meskipun selama ini saya menganggap diri saya jauh dari-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,bersama mereka...
Begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu,
tak ada artinya sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan...........
perlahan, semua pergi meninggalkanku,……
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apalah lagi sekedar tangan kanan,
rekan sejawat, murid-muridku dan orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, anakku merintih,
muridku berduka aku tak tega melihatnya
Rekan kerjaku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,….
menunggu perhitungan...
Menyesal sudah tak mungkin,
Apalagi kesempatan untuk bertaubat
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
meskipun selama ini saya menganggap diri saya jauh dari-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,bersama mereka...
Begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu,
tak ada artinya sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan...........
~~~~~~~~~~~~~~~
Moga rangkaian kata diatas dapat menjadi renungan buat kita semuanya terutama untuk saya tentunya....
Postingan ini juga sebagai pengantar Award dari seorang sahabat yang sementara menuntut ilmu di Korea, Triyani Fajriutami . Award yang bertajuk "SPRING AWARD",
saya peruntukkan buat :
Munir Ardi ; Mbak Elly ; Mbak Fanda ; Mbak Reni ; Mbak Latifah Hizboel ; Bang Attayaya
Dengan sedikit syarat dari pemberi Award sebagai berikut :
- Memberikan award ini ke teman blogger lainnya, minimal satu orang. Hal ini akan menjadikan antar sahabat saling menyapa sehingga memberikan efek silaturahim yang memperpanjang umur, InsyaAllah.
- Menuliskan minimal satu kalimat motivasi atau kalimat penyemangat atau nasihat yang memacu pikiran positif untuk kita semua. Boleh mengutip dari kata-kata motivator dunia ataupun dari manapun, asal disebut sumbernya ya.. Tapi kalau punya kalimat sendiri atau nasihat dari orang tua/teman/saudara yang ingin dibagi, pastinya boleh juga..
apa kabar bang iwan,,lama tidak berkunjung ke sini..
BalasHapuspuisinya mantap bang,saya sebenarnya pingin sekali bikin blog yang berisi puisi,,,
merinding aku bacanya..
BalasHapusya allah.. ingetkan aku sebelum mau menjemputku :|
Om juga jago bikin puisi.. makanya dapet award :D *Ada hubungannya ngga hehe
BalasHapusSalut buat mas Iwan yg bisa mengutarakan semua pemikiran itu. Banyak orang (mayoritas bahkan) menjalani hidup ini dengan kesia-siaan, hanya numpang hadir saja di dunia, dan mengikuti kemana arus membawa mereka. Terima kasih pencerahannya... Award kuterima dan pasti akan kuteruskan (meski lagi 'bertapa'). Kayak gini nih yg memaksa aku 'turun gunung', padahal baru sehari 'bertapa'. Hehehe...
BalasHapusWah maz....puisinya buat aku nyadar klo dosaku baaannnyyyyaaakkkk bangeetttzzz....maafin sy ya mz bila saya ada salah kata dalm koment atau apapun :)
BalasHapusPuisi yang sangat indah bang...
BalasHapusbtw selamat untuk awardnya ya...
terimakasih bang Iwan.. puisinya sangat menggugah.. lebih dari yg aku harapkan sebagai penggagas awardnya. sekali lagi terimakasih, insyaAllah membawa perubahan yg lebih baik bagi yg membaca puisi bang Iwan, karena penyesalan sungguh tiada guna setelah ajal menjemput..
BalasHapusoiya, bang Iwan cat "rumah"nya ganti ya..dari biru ke putih. maaf ngga ikut selamatan, hehe..
BalasHapussubhanallah tiada kata lagi terucap jika maut menjemput taiada daya yang bisa dilakukan.....
BalasHapuskecuali amal dan pahala yang ada
Bg Iwan Puisinya sangat menyentu hati dan rasanya ingin menangis!!!
BalasHapuspuisinya bikin merinding, terlalu banyak salah yang telah terbuat.
BalasHapushmm, mudah2an aku meninggal dalam keadaan khusnul khotimah...
BalasHapusselamat atas awardnya...
BalasHapusterima kasih sudah mengingatkan lewat rangkaian kata indah diatas..
BalasHapusterima kasih mas atas pencerahannya, semoga kita semua terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh-NYA
BalasHapussubhanallah
BalasHapusterkadang kita lupa banyak melakukan kesi-siaan
Tubuhku bergetar membaca puisinya, walaupun nantinya kita tinggalkan juga semua ini! Selamat atas awardnya!
BalasHapusCara pemberian award yang manis dan bermanfaat!
BalasHapusternyata bang iwan bukan cuma jago kimia, jago puisi juga ternyata
BalasHapuskeren keren sajaknya.. :)
BalasHapussiap laksanakan
BalasHapusaward langsung diembat
nb :
siap ga siap
ajal harus ditemui
jika waktu sudah tiba menurut-Nya
sammurasuuunnnn..... isnyaallah.... semua akan tiba waktunya... bersiap-siaplah..... salam dari bogor
BalasHapusBang..., tergetar hatiku membacanya.
BalasHapusRasanya aku sendiri yg sedang mengalami kejadian itu....
Makasih ya Bang telah mengingatkanku akan 'saat itu'...
Terima kasih utk award yg dibagikan buatku Bang...
BalasHapusInsya Allah akan aku pajang.
kita harus siap dalam keadaan apapun,
BalasHapusbang follow balik dong? kan bang iwan dah aku follow dari dulu, follow aku dan beritahu teman yah, agar followersku banyak
Mas, mau laporan, tugas dah aku kerjain, award sudah dipasang.
BalasHapusTrs ada sedikit pertanyaan, siapa tahu mas Iwan bisa dan berkenan menjawab...
dibalik puisi ini mengingatkan kita, mati itu wajib bagi setiap makhluk yang hidup di dunia ini
BalasHapuswow..., kata-kata yang sangat indah untuk menyadarkan wahai kita semua bahwa hidup ini singkat dan perlu diisi dengan yang jernih dan suci...
BalasHapusngomong2, terima kasih mas amriawan atas sarannya agar blog saya diteruskan. Sekarang, http://shiddiqblog.com telah diteruskan dan batal dijual.
thank's ya mas amriawan...
selalu siap setiap saat ya bang, karena Hanya Tuhanyang tau kapan dan dimana waktunya..
BalasHapussalam untuk putri malu yang cantik
mungkin terkesan ikut2an, tapi sy memang merinding baca puisi ini,, ^^
BalasHapusmakasih taujihnya pak...
Pengantar sebuah award dengan renungan yang mantap. Terimakasih awardnya bang Iwan. Saya boyong ya....
BalasHapusTerimakasih, atas perenungannya :( semoga Allah, selalu melindungi kita semua amin...
BalasHapusSepertinya, saya dapet PR ini, dari Mbak fanda
waa.. award ternyata...
BalasHapusHuhu .. Jadi teringat semua kesalahandi masa lalu sob .. Hiks .. hiks .. :(
BalasHapussalam kenal .. Kunjungan pertama nih .. Mw tukeran link gak ?? Bair gak ketinggalan jejak .. :)
Keep share yah .
puisinya mengena sekali di hati saya...
BalasHapusslmt awardnya pak...
Bagus bgt tulisannya Bang... Jadi merenung...
BalasHapusSelamat Kang awardnya, Semoga Sukses selalu...
BalasHapusOia Tulisannya tambah bagus dari hari kehari, membuat saya selalu kangen main kesini.:)
huks huks....puisinya menusuk juga nich...bagush....
BalasHapusAlhamdulillahdapat rezeki, terimkasih banyak bang, Selamat atas awardnya ya bang.
BalasHapusMohon maaf baru mampir.
semoga para pengumpul harta kotior ada yang baca puisi ini
BalasHapusketika semua yang hidup di dunia fana ini dalam penantian untuk pulang...ke alam kelanggengan...
BalasHapusSELAMAT YA SEMOGA LEBIH SEMANGAT LAGI DAN TERIMAKASIH PUISINYA SANGAT INDAH
BalasHapustidak ada kata yang pas untuk mengungkapkan akan keindahan puisinya. Salam
BalasHapusketulusan hati dan saling memaafkan akan terasa indah dalam me-WARNA-i kehidupan kita. Salam
BalasHapusmantap sekali puisinya membuat hati bergetar, awardnya saya mabil dan langsung diposting tapi tidak sebagus ini pengiringnya
BalasHapusSalam Takzim
BalasHapusSelamat kepada penerima Award, dengan award kita mendapat ide membuat postingan ya itung itung update. Terima kasih bang Iwan yang selalu suka berbagi
Salam Takzim Batavusqu
sangat mencerahkan, buat yang depet selamat mengerjakan yah
BalasHapusSalam Takzim
BalasHapusWalaupun dari yang belum kulihat wajahnya, tulisannya meyakinkan kepribadian bang Iwan, walaupun award telah terkirim seminggu lalu namun terasa baru kusentuh
Selamat kepada penerima Award dan bang Iwan makasih ya tulisannya
Salam Takzim batavusqu
Dikala air mata terkuras
BalasHapusMeratapi jiwa yang tidak suci lagi
Hanya do'a yang terirng
Mohon keridhoan dari-Nya
Sucikan kembali
Jiwa yang telah ternodai
Kelak di jemput
Masih dalam dekapan
Islam yang mulia
Subhanaallah>> Ampuni dosa-dosaku Ya Allah,,,
BalasHapus