Menggunakan mulut untuk melampiaskan emosi, atau terkadang seseorang mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh untuk memancing emosi lawan. Hal seperti ini sudah merupakan kejadian yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Dirumah, dipasar ataupun di ajang kampanye terlebih lagi dalam arena olahraga.
Mungkin kita masih mengingat kejadian saat perhelatan akbar piala dunia 2006 lalu, dimana Zinedine Zidane, bintang kesebelasan Prancis terprovokasi hinaan Marco Materazzi, pemain Italia. Zidane lalu menggunakan kepalanya yang cekatan menanduk bola, menanduk dada Materazzi. Akibatnya, Zidane harus keluar lapangan karena kartu merah. Maka terjadilah seperti kata pepatah, "karena mulut badan binasa".
Contoh tersebut menyadarkan kita, bahwa di mana-mana dalam kegiatan apapun, emosi harus bisa dikendalikan, demikian juga moral, etika dan etiket harus tetap dijaga. Pada pertarungan yang menggunakan otot sekalipun, kata-kata harus dijaga agar tidak mengucapkan kata yang tidak pantas.
Pelajaran ini hendaknya dipetik oleh beberapa oknum wakil rakyat yang gemar mengeluarkan kata-kata tak sedap ketika berdebat. Sedangkan dalam pertandingan sepak bola saja pemain bisa dikartumerahkan bila mengeluarkan kata-kata tak sedap. Seharusnya di forum sidang wakil rakyat harus lebih dilarang lagi.
Sayangnya pada sidang wakil rakyat tidak ada wasit dan tidak ada kartu merah. Sudah saatnya rakyat sebagai pemilik kedaulatan, benar-benar objektif memilih calon pemimpin daerahnya, dengan memilih yang benar-benar memiliki kapabilitas dan integritas moral.
Tulisan ini saya ungkap karena Ajang perhelatan akbar Piala Dunia 2010 kembali bergulir disamping didaerah saya seminggu terakhir sedang ada kampanye pemilukada, semoga saja kejadian seperti yang saya bahas diatas tidak terjadi di dua event tersebut, Amin....
Mungkin kita masih mengingat kejadian saat perhelatan akbar piala dunia 2006 lalu, dimana Zinedine Zidane, bintang kesebelasan Prancis terprovokasi hinaan Marco Materazzi, pemain Italia. Zidane lalu menggunakan kepalanya yang cekatan menanduk bola, menanduk dada Materazzi. Akibatnya, Zidane harus keluar lapangan karena kartu merah. Maka terjadilah seperti kata pepatah, "karena mulut badan binasa".
Contoh tersebut menyadarkan kita, bahwa di mana-mana dalam kegiatan apapun, emosi harus bisa dikendalikan, demikian juga moral, etika dan etiket harus tetap dijaga. Pada pertarungan yang menggunakan otot sekalipun, kata-kata harus dijaga agar tidak mengucapkan kata yang tidak pantas.
Pelajaran ini hendaknya dipetik oleh beberapa oknum wakil rakyat yang gemar mengeluarkan kata-kata tak sedap ketika berdebat. Sedangkan dalam pertandingan sepak bola saja pemain bisa dikartumerahkan bila mengeluarkan kata-kata tak sedap. Seharusnya di forum sidang wakil rakyat harus lebih dilarang lagi.
Sayangnya pada sidang wakil rakyat tidak ada wasit dan tidak ada kartu merah. Sudah saatnya rakyat sebagai pemilik kedaulatan, benar-benar objektif memilih calon pemimpin daerahnya, dengan memilih yang benar-benar memiliki kapabilitas dan integritas moral.
Tulisan ini saya ungkap karena Ajang perhelatan akbar Piala Dunia 2010 kembali bergulir disamping didaerah saya seminggu terakhir sedang ada kampanye pemilukada, semoga saja kejadian seperti yang saya bahas diatas tidak terjadi di dua event tersebut, Amin....
izin mengamankan pertamax dulu
BalasHapusseperti ppatah bilang mulutmu harimau mu, mulut juga ibarat pisau ia bisa melukai juga bisa melindungi
BalasHapusAamin. Oleh karenanya, dengan sebab mulut, nasib di akhirat dapat selamat atau celaka, :)
BalasHapusLontaran tak sedap dari wakil kita adalah mencerminkan rakyat dan partai yang diwakilinya
BalasHapussebaik2 perkataan dalah perkataan yang mengajak pada kebaikan
atau kalau nggak mending diam
Hehe...jadi teringat lagi insiden Zidane vs Matterazi. Hal yang sangat disayangkan yg terjadi di perhelatan dunia yang tujuan awalnya justru untuk persatuan, perdamaian, malah jadi perpecahan.
BalasHapusPa kabar mas Iwan? Masih sibuk nih? Sama deh...
iya benar mulut mu harimau mu
BalasHapusNAH, ITU DIA, POLITIK EMANG GA ADA KARTUNYA, MAKANYA BEBAS AJA MAU NGOMONG APA,MAU JANJI APA, YG PNTING KEPILIH...
BalasHapusMulut bisa dikatakan hampir sama kaya Api..yang bisa membesar tiba2......kayanya emank mesti dijaga segala perkataan yg keluar dri mulut kita......
BalasHapuskalau lagi hati lagi nggak enak
BalasHapusaku lebih memilih diam Om... ^^
wah kalo bang zidan itu karena mulut kepala berbiasa...hehehe
BalasHapusAmin.
BalasHapusMoga aja tingkah laku bisa lebih dijaga dengan baik ya mas.
Sukse buat pemilukadanya :)
Waduw...moga aja ntar di piala dunia kali ini gak ada lagi yang main tanduk2'an, xixiixi :D
BalasHapusYa, apa yang sudah dikeluarkan (dari mulut) adalah sesuatu yang tak bisa ditangkap lagi. Karenanya kita harus berhati-hati. Nice post bang Iwan.
BalasHapusHehehe.., jadi ingat dengan pepatah : Mulutmu Harimau-mu....
BalasHapusSemoga dalam kampanye Pilkada tidak hanya mengumbar janji2 yg sulit ditepati ya Bang...
BalasHapuskalau dalam kampanye tidak ada janjii
BalasHapuspara jurkam bisa kebingungan apa yang mau disampaikan
dalam kehidupan kita memang harus bisa menjaga mulut kita
BalasHapuskalau tidak salah dengar fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan
sementara pembunuhan itu berdarah, mulut lebih tajam dari belati
salam dari pamekasan madura
semoga negeri kita ini selalu damai ya pak..:)
BalasHapusbetul bang Iwan, seperti pepatah didaerahku Mulutmu adalah harimaumu.
BalasHapushati boleh panas tapi pikiran dan ucapan haruslan terkontrol ...
BalasHapuskalo gitu jangan ditiru dan jangan dipilih anggota dewan seperti itu. dari partai mana tuh yang mengeluarkan kata-kata tak sedap
BalasHapusmau tutup mulut juga ah, makasih pencerahannya bang
BalasHapusBetul sekali bang, ada teman bule mengatakan "Zip your mouth to control your emotion"
BalasHapussetuju Bang , kita kudu hati2 dgn perkataan kita sendiri ya.
BalasHapuskalau sedang marah dan mengikuti emosi, ada saatnya nanti kita akhirnya mengeluarkan kata2 yg akan disesali kemudian, nauzubillah.
salam
klo saya udah ga percaya lagi samapolitik, mas tambahin link ek tulisan sebelum dan sesudahnya biar mudah
BalasHapusMulutmu harimaumu...! PRibahasa yg tepat kali yaa...!
BalasHapusSetuju banget nih sama fakta menjaga mulut ini... heheheh
http://ekos06.student.ipb.ac.id