Pengusaha Budi Hartono masih memimpin sebagai orang terkaya di Indonesia dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia yang dirilis oleh Majalah Globe Asia, Senin (31/5/2010).
Berikut 15 orang yang masuk ke dalam daftar 150 Terkaya di Indonesia:
Coba kita perhatikan nasehat suri tauladan kita. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Berikut 15 orang yang masuk ke dalam daftar 150 Terkaya di Indonesia:
- Budi Hartono (Djarum) 4,8 miliar dollar AS
- Eka Tjipta Wijaya (Sinar Mas) 4 miliar dollar AS
- Anthony Salim (Salim) 3,6 miliar dollar AS
- Aburizal Bakrie (Bakrie) 3 miliar dollar AS
- Martua Sitorus (Wilmar) 2,5 miliar dollar AS
- Putra Sampoerna (Sampoerna Capital) 2,4 miliar dollar AS
- Sukanto Tanato (Raja Garuda Mas) 1,8 miliar dollar AS
- Dato Low Tuck Kwong (Bayan) 1,4 miliar dollar AS
- Peter Sondakh (Rajawali) 1,3 miliar dollar AS
- Eddy William Katuari (Wings) 1,3 miliar dollar AS
- Murdaya Poo dan Siti Hartarti (Berca) 1,1 miliar dollar AS
- Hashim Djojohadikusumo (Tirtamas) 950 juta dollar AS
- Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) 890 juta dollar AS
- Mochtar Riady (Lippo) 805 juta dollar AS
- Prajogo Pangestu (Barito) 805 juta dollar AS.
Coba kita perhatikan nasehat suri tauladan kita. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
Orang kaya selalu merasa kurang puas. Jika diberi selembah gunung berupa emas, ia pun masih mencari lembah yang kedua, ketiga dan seterusnya. Oleh karena itu, kekayaan senyatanya adalah hati yang selalu merasa cukup dengan apa yang Allah beri. Itulah yang namanya qona’ah. Itulah yang disebut dengan ghoni (kaya) yang sebenarnya.
Hakikat kekayaan sebenarnya bukanlah dengan banyaknya harta. Karena begitu banyak orang yang diluaskan rizki berupa harta oleh Allah, namun ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang diberi. Orang seperti ini selalu berusaha keras untuk menambah dan terus menambah harta. Ia pun tidak peduli dari manakah harta tersebut ia peroleh. Orang semacam inilah yang seakan-akan begitu fakir karena usaha kerasnya untuk terus menerus memuaskan dirinya dengan harta. Perlu kita camkan baik-baik bawa hakikat kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati (hati yang selalu ghoni, selalu merasa cukup).
Orang yang kaya hati selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, selalu merasa qona’ah (puas) dengan yang diperoleh dan selalu ridho atas ketentuan Allah. Orang semacam ini tidak begitu tamak untuk menambah harta dan ia tidak seperti orang yang tidak pernah letih untuk terus menambahnya. Kondisi orang semacam inilah yang disebut ghoni (yaitu kaya yang sebenarnya).”
Kita semua ingin kaya, dan tidak ada larangan untuk itu, walaupun juga tidak ada anjuran untuk keinginan seperti itu. Namun hendaknya kita memperbaiki keinginan itu menjadi ingin kaya karena ingin bisa bersedekah. Hal sebagaimana dalam hadits Nabi tentang iri yang diperbolehkan, yaitu iri terhadap seorang mukmin yang kaya yang bisa berderma karena kekayaannya, dan iri tersebut muncul karena keinginan untuk berderma juga bukan karena yang lain.
Ingin kaya tanpa kerja keras? Sebaiknya jangan. Tanamkanlah pada diri kita bahwa untuk mencapai sukses di bidang apapun seseorang perlu bekerja keras. Untuk sukses di akhirat, seseorang perlu beramal dengan baik dan sungguh-sungguh. Tentu yang seperti merupakan keharusan. Untuk sukses di dunia juga demikian, perlu kerja keras.
Kaya seperti di sinetron jangan menjadi mimpi, tapi bekerjalah dengan tekun agar menjadi orang kaya yang sebenarnya. Setelah kaya jangan pelit, karena sebagian harta itu ada bagian bagi orang-orang miskin di sekitar kita.
Semoga bermanfaat.
Orang kaya selalu merasa kurang puas. Jika diberi selembah gunung berupa emas, ia pun masih mencari lembah yang kedua, ketiga dan seterusnya. Oleh karena itu, kekayaan senyatanya adalah hati yang selalu merasa cukup dengan apa yang Allah beri. Itulah yang namanya qona’ah. Itulah yang disebut dengan ghoni (kaya) yang sebenarnya.
Hakikat kekayaan sebenarnya bukanlah dengan banyaknya harta. Karena begitu banyak orang yang diluaskan rizki berupa harta oleh Allah, namun ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang diberi. Orang seperti ini selalu berusaha keras untuk menambah dan terus menambah harta. Ia pun tidak peduli dari manakah harta tersebut ia peroleh. Orang semacam inilah yang seakan-akan begitu fakir karena usaha kerasnya untuk terus menerus memuaskan dirinya dengan harta. Perlu kita camkan baik-baik bawa hakikat kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati (hati yang selalu ghoni, selalu merasa cukup).
Orang yang kaya hati selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, selalu merasa qona’ah (puas) dengan yang diperoleh dan selalu ridho atas ketentuan Allah. Orang semacam ini tidak begitu tamak untuk menambah harta dan ia tidak seperti orang yang tidak pernah letih untuk terus menambahnya. Kondisi orang semacam inilah yang disebut ghoni (yaitu kaya yang sebenarnya).”
Kita semua ingin kaya, dan tidak ada larangan untuk itu, walaupun juga tidak ada anjuran untuk keinginan seperti itu. Namun hendaknya kita memperbaiki keinginan itu menjadi ingin kaya karena ingin bisa bersedekah. Hal sebagaimana dalam hadits Nabi tentang iri yang diperbolehkan, yaitu iri terhadap seorang mukmin yang kaya yang bisa berderma karena kekayaannya, dan iri tersebut muncul karena keinginan untuk berderma juga bukan karena yang lain.
Ingin kaya tanpa kerja keras? Sebaiknya jangan. Tanamkanlah pada diri kita bahwa untuk mencapai sukses di bidang apapun seseorang perlu bekerja keras. Untuk sukses di akhirat, seseorang perlu beramal dengan baik dan sungguh-sungguh. Tentu yang seperti merupakan keharusan. Untuk sukses di dunia juga demikian, perlu kerja keras.
Kaya seperti di sinetron jangan menjadi mimpi, tapi bekerjalah dengan tekun agar menjadi orang kaya yang sebenarnya. Setelah kaya jangan pelit, karena sebagian harta itu ada bagian bagi orang-orang miskin di sekitar kita.
Semoga bermanfaat.
berarti aku kaya dunk Om, aku ngga' pernah merasa kurang dengan hartaku :D
BalasHapusWah Mas.. Yang kaya semua kebanyakan dari produk rokok.. miris ah.
BalasHapusLebih baik kaya hati. betul. Harta tidak di bawa ke akhirat kok.. :)
Yang penting, selalu bersyukur, dan berusaha yang terbaik.
Setuju om......, semoga besok aku juga bisa kaya kaya' mereka he he he he
BalasHapussyukuri ajah yg udah dimiliki, pasti kaya... ^^
BalasHapussekarang aku sudah bersyukur yang penting nggak kekurangan makan tiap hari dan bisa ngenet Alhamdulillah
BalasHapusBenar
BalasHapus"Allah tidak memandang rupa dan harta seseorang tetapi memandang hati dan amal seseorang"
Sekarang, oarang berpikir dangkal bahwa kaya adalah banyak harta. Pemahaman seperti itu memang benar jika dilihat dari kacamata dunia. Tapi kita hidup bukan untuk dunia melainkan untuk kehidupan yang kekal tiada akhir
ditunggu kunjungannya!
Benar
BalasHapus"Allah tidak memandang rupa dan harta seseorang, tetapi memandang hati dan amal seseorang"
Orang sekarang berpikir dangkal bahwa orang kaya adalah orang yang banyak harta. Pemahaman itu memang benar jika dilihat dari kacamata dunia. Namun bukan untuk itu kita hidup, melainkan untuk kehidupan yang kekal tiada akhir.
Kutunggu kunjungan baliknya!
Aku sendiri juga ga pernah merasa kekurangn sama nikmat yg udah diberi sama Alloh.....pokoknya cukup lah......Sukses slalu bang......
BalasHapussetuju bang Iwan, kekayaan yang sebenarnya adalah ketika kita merasa puas & cukup dengan nikmat yang kita peroleh dariNYA. Salam
BalasHapusAku kalo ikut urutan itu.. entah masuk yang ke sekian ratus milyar puluh ribu berapa ya urutannya.. gilee bener. tajir2.
BalasHapushanya saja, bodoh jika menjadi kaya tapi miskin hati...
wah,, jadi ngerti kaya yg baik itu yg gmna .. intinya ya bersyukur y sob .. Jgn merasa kurang melulu .. :)
BalasHapusVisit me back yah .. ^^
tapi saya tidak akan menolak kalau diberikan kekayaan seperti 15 orang di atas :D
BalasHapusga perlu jadi orang kaya tapi yang berkecukupan aja *hehe, sama ga tuh?!* :D
BalasHapusabisnya kalo terlalu banyak pusing juga mikirin uangnya :p
kaya yg sebenarnya menurut aq adalah kaya hati
BalasHapuskita selalu bersyukur apa yang telah diberikan ALLAH SWT
BalasHapuskalau kita2 nih, kapan yah???? abang duluan aja deh
BalasHapus"Bukanlah yang dinamakan kaya itu karena banyak hartanya, tetapi yang dinamakan kaya sebenarnya adalah kekayaan jiwa." [HR Al-Bukhari]
BalasHapusKaya harta bingung mau dikemanakan hartanya, sedangkan kaya jiwa tanpa menunggu kaya harta atau sukses langsung berbagi sesama karena rasa syukurnya atas nikmat yang diterimanya!
Rasulullah Saw bersabda, "Lihatlah kepada siapa yang lebih rendah dari kalian, jangan melihat kepada siapa yang lebih tinggi dari kalian; karena itu akan menjadikan kalian tidak menyepelekan nikmat Allah." [HR.Bukhori]
BalasHapusBetulkan, Saya setuju.. Kerja Keraslah yang bisa membuat kita sperti mreka...
BalasHapusmaKasih pnCeRahannya...
BalasHapusNah lo...
BalasHapusKok saya gak ada ya mas?
Oh..ia lupa, saya terkaya nomor 20.
20 dari belakang maksudnya, wkakakak...
Bersykur aja atas apa yang dikasih.
BalasHapusToh harta gak dibawa mati.
Ya kan mas?
ICHAL MASI KALAH YA...
BalasHapusSemoga mereka yang berlimpah harta tidak eman untuk bersedekah.
BalasHapusbenar bang,,,
BalasHapuskekayaan yang berlimpah tidak menjamin kebahagian.
Namaku tidak termasuk dalam daftar nihh hehehhe
BalasHapusTerima kasih atas pencerahnanya nih Bang Iwann..jadi smakin tahu arti kaya yg sebenarnya
BalasHapusKapan ya dirilis 150 (juta) orang termiskin :P
BalasHapus(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
BalasHapusSaya diberkan rizki yang mencukupi saj syukurnya bukan main, kok
>>>baru bisa bw, ki. beberapa hari ini kesabaranku lagi diuji oleh koneksi internet yang gak konsisten.
biarlah kita me-WARNA-i kekayaan itu didalam hati kita dengan berbagi terhadap sesama dan bermanfaat bagi orang lain. Salam
BalasHapusmampir pagi kanda ngevote
BalasHapusgag pernah puas bukan berarti gag bersyukur saya rasa. Sama akayak kata ambisi dan ambisius. Semoga seluruh rakyat Indonesia sejahtera.:)
BalasHapusMantapp...!!
BalasHapusbenar Bang, orang yg benar2 kaya adalah yg kaya hati,
BalasHapusyg rela dan ikhlas utk menikmati kekayaan hartanya bersama2 dgn orang yg tdk mampu, krn memang ada hak mereka disana.
Semoga Allah swt menjadikan kita semua orang2 yg kaya hati,amin
salam
Artikel yang bermanfaat..Kaya yang berkah untuk kepentingan ummat..itulah kaya yang menghantarkan kepada surga..
BalasHapusmantap mass
BalasHapussemoga kekayaan bisa berguna untuk membantu banyak orang..
BalasHapusyang penting kaya hati daripada kaya duit
BalasHapusEM
wah luar biasa kekayaan mereka, tapi yang terpenting adalah kaya hati juga ya.
BalasHapusmenyentuh sekali..
BalasHapusSaya yang ke 100 aja deh mudah2an dan Bang Amriawan yg 45 deh. Saya doa'in..Amiin.
BalasHapus