Setelah melalui hasil penggarapan yang cukup lama, akhirnya film berlatarbelakang kehidupan tenaga kerja Indonesia di Hongkong besutan Lola Amaria siap ditayangkan.
Artis yang memutuskan mendalami ilmu perfilman di belakang layar ini merasa puas karena film 'Minggu Pagi di Victoria Park' telah melalui proses penggarapan dengan sukses.
Suka dan duka pun telah dirasakan Lola saat melakukan proses syuting di Hongkong. Selama 2 tahun syuting, Lola Amaria hanya mengandalkan dana independen dan tanpa sponsor. Pembuatan film juga menjadi pengalaman baru Lola Amaria. "Kita kerja selama 12 jam sehari, jadi kita harus memaksimalkan waktu, karena peraturan di Hongkong nggak boleh kerja lebih dari 12 jam," kata Lola di acara jumpa pers film 'Minggu Pagi di Victoria Park', di PPHUI, Kuningan, 2 Juni 2010.
Profil Lola Amaria :
Sebelum terlibat dalam dunia akting, Lola sebelumnya harus berusaha keras menemukan karir yang cocok bagi dirinya. Sebuah kesempatan datang saat majalah Femina menggelar lomba model Wajah Femina 1997. Lola yang saat itu tidak yakin teryata justru berhasil menjadi pemenangnya. Berawal dari itulah kemudian, Lola menggeluti panggung model dan telah banyak membintangi iklan produk Shampo Pantene, Mobil Suzuki Baleno, Viva Lipstik, Hemaviton Jreng dan lain-lain.
Tak puas di panggung sinetron, sulung dari tiga bersaudara itu, mulai mencoba ke dunia layar lebar. Debut layar lebarnya berjudul TABIR (2000), kemudian menyusul film berlatar zaman penjajahan Jepang, DOKURITSU (2000), BETH (2001) dan CAU BAU KAN (2002) yang dibintanginya bersama Ferry Salim.
Kini, profesi aktris dan model menjadi profesi utama Lola, meski dirinya juga seorang produser dan sutradara film. Bersama kekasihnya yang juga seorang sutradara, Lola pun berkesempatan menjadi produser untuk film NOVEL TAMPA HURUF R (2004) yang sekaligus dibintanginya dan menyutradarai film BETINA.
Filmography :
Actress :
- Tabir (2000)
- Dokuritsu (2000)
- Beth (2001)
- Ca Bau Kan (2002)
- Novel tanpa huruf "R" (2003)
- Minggu Pagi di Victoria Park (2010)
Director :
- Betina (2006)
- Minggu Pagi di Victoria Park (2010)
Saat proses syuting berlangsung, Lola banyak bekerjasama dengan kru lokal Hongkong. "Jadi kita semakin menghargai waktu. Alhamdulilah kita bisa ikuti peraturan di sana," katanya.
Kontribusinya sebagai sutradara dan pemeran utama, diakui Lola sempat mengalami kesulitan. Wanita hitam manis ini menyiasati dengan menunjuk satu orang asisten sutradara untuk membantu pekerjaannya. "Setelah itu, satu bulan sebelum syuting saya fokus ke peran saya," ungkapnya lagi.
MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK ini mendapat dukungan penuh dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno. Pak Erman mengaku pihaknya sangat mendukung film bertemakan tenaga kerja Indonesia di Hong Kong ini. Pasalnya tak semua suka diketahui masyarakat. Sebab selama ini yang terekspos hanya berita duka.
"Kami coba memfasilitasi, membina dan hanya membetulkan yang salah tapi tak mengintervensi. Misalnya istilah buruh migran Indonesia diganti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW). Karena keterbatasan dana maka kami menghimbau semua pihak mendukung. Karena film ini tak hanya bernilai hiburan, sosial budaya dan ekonomi tapi juga menginformasikan realitas kehidupan TKI," jelasnya
Erman pun mengharapkan film tersebut dapat menginformasikan bahwa tidak gampang untuk bekerja di luar negeri, khususnya menjadi TKI. Untuk itu diperlukan keahlian tersendiri dan terlatih supaya memudahkan ketika berada di tempat bekerja.
"Kerja di luar itu nggak gampang. Banyak terbentur dengan regulasi dan sosial budaya. Belum lagi soal bahasa. Namun kami senang dengan semangat mereka yang tak mau menganggur," katanya lagi.
Disinggung efek dari film ini, Erman mengaku dapat memberikan pelajaran bagai siapa pun yang sedang dan yang akan bekerja. "Sebab ada syarat yang mesti dipenuhi, yakni disiplin diri dan mempersiapkan diri dengan banyak latihan serta kesehatan. Jangan bilang sehat padahal sembunyikan sakit," harapnya.
Sinopsis Film MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK :
Mayang, anak pertama dari pasangan Sukardi dan Lastri diberangkatkan ke Hongkong sebagai TKW. Penuh dengan ketidak tahuan dan rasa takut ia belajar dan bekerja sekaligus bertahan hidup di keluarga dan negara yang sangat asing baginya.
Mayang memiliki cita-cita yang tinggi dan sebenarnya enggan menjadi TKW karena pengalaman-pengalaman TKW yang pernah ia dengar.
Tetapi orang tuanya memaksa pergi untuk mencari Sekar, adiknya yang telah menjadi TKW Hongkong selama 2 tahun lebih tetapi menghilang tanpa kabar. Akankah Mayang dapat menemukan adiknya ? ataukah ia dapat menemukan lebih banyak lagi termasuk cinta?
Sumber :
http://www.kapanlagi.com
http://www.21cineplex.com
http://showbiz.vivanews.com/
http://www.youtube.com
jadi pingin lihat filmnya bro, kayaknya asik juga
BalasHapusFilm yang bikin penasaran juga nih.
BalasHapuskayanya dunia perfilmnya indo akan mendadak bangkit lagi...
BalasHapusdari pada horor2 gak jelas...
artis yg berkarakter... !!
BalasHapusselamat siang mas iwan....
lola amaria cuantikkkkkkkk
BalasHapuslayak ditonton kayanya ya bang...???
Salam bang
bagus nih bagus, nonton ah....
BalasHapusaku suka banget filmnya lola amaria ^^
BalasHapusthx 4 share Om...
Berkunjung dan baca. Jangankn jd TKW numpang proses keluar negri dgn visa TKW jg tdk mudah, ngeri... pengalaman sy yg mg tak terulang lg.
BalasHapusLihat kehidupan para tenaga kerja sejak di PT yg ngurus keberangkatan, kantor imigrasi, penampungan dibandara yg dituju, ketika majikan galakx jemput wah saya jd sgt mudah berempati tp ngutuk keterbatasan diri yg g' bisa berbuat bnyk. Malah bsx nangis. Alhamdulillah sbgn mrk mndpt majikan yg baik.
pasti seru nih film, tp sayangnya g bisa lihat trailernya, inet ky bekicot
BalasHapusfilm lagi bang
BalasHapusbaca judulnya saya kira lagi jalan2
sukses dengan review - review filmnya bang
BalasHapussalam hangaat buat bang iwan sekeluarga dari pamekasan madura
Wah mesti nonton nie....
BalasHapusKapan kira2 film nie bisa nongol di bioskop ya?
ditunggu tayangannya ...!
BalasHapussemoga saja film ini dapat memberikan sedikit WARNA kehidupan "Pejuang DEVISA" kita di Hongkong.
BalasHapuslola amaria tambah pinter ya bikin film
BalasHapusfilm nya bagus g y???
BalasHapusKampus gw @ Unand
Fakultas @ Teknik
Jurusan @ Elektro
blog gw Faidil
jadi pingin nontonnnn....
BalasHapussalamm
Kampus gw @ Unand
Fakultas @ Teknik
Jurusan @ Elektro
blog gw Faidil
Semoga kehadiran film ini bisa mengangkat citra TKW dan negri tercinta Indonesia.
BalasHapusmantap reviewny , harus ditonton
BalasHapusakhirnya..padahal beritanya udah lama kan udah beredar, baru kelar juga
BalasHapussiip ni,kemarin lihat ulasanya di tipi juga.makasih sudah berbagi :)
BalasHapusini nih pilem yang mau saya tonton. Pengen denger logat jawa timurannya,plus ceritanya mengangkat sisi lain TKW ,produsernya menarik sutradaranya pun juga. setelah saya kecewa dengan pilem beraksen jawa timuran lainnya-punk in love si pemeran utama gagal dengan bahasa Malang-annya (tapi berhubung pemeran figurannya orang malang asli ya jadi lebih menonjol peran para figuran)
BalasHapusnyemplung pertama kali di sini om, salam
BalasHapusyup, saya baru tahu dari postingan ini...
BalasHapuskayaknya jadi tertarik untuk nonton...
Lola pemain sekaligus sutradara yg cantik ya Bang
BalasHapussalam
Kapan ditayangkan Bg Iwan..???
BalasHapusKemaren Lola, Titi Sjuman cs pada datang ke kantor saya untuk talk show. Semoga berkesempatan menonton film-nya.
BalasHapusDenger2 ini film bagus banget ya??? jadi pengen cepet2 liat ne karya anak bangsa indonesia
BalasHapussalam kenal
Menunggu film yang dibuat di Jepang... bisa ngga ya?
BalasHapusEM
salam sehat.
BalasHapus