Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu UFO atau makhluk luar angkasa.
Fenomena itu sudah dicatat sejak lama, bukan dari abad lalu saja. Pada 1686, Prof Robert Polt, LDD menulis dalam penerbitan A Natural History of Staffordshire.
Robert Poll adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean dan profesor kimia di Oxford. Ia menggambarkan, bentuknya bukan hanya lingkaran, melainkan area yang rata "terdiri tiga bagian dari lingkaran, lainnya adalah setengah lingkaran, beberapa lagi kuadran."
Bentuk-bentuk itu ditemukan di lahan yang subur dan di padang terbuka. Bukan hanya satu, kadang-kadang bahkan dua dan tiga lingkaran.
Lantas, pada Juli 1880 terbit sebuah jurnal ilmiah prestisius, Nature, yang memuat surat dari seorang spectroscopist bernama J Rand Capron. Ia menggambarkan temuannya soal formasi unik di Inggris bagian selatan.
"Membentuk spot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya, beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuk lingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkai yang utuh."
Capron menduga bentuk itu akibat "angin topan". Ia juga menyeratakan sketsa lingkaran itu, tetapi tidak dimuat oleh Nature.
Setelah itu, lebih banyak lagi catatan tentang munculnya bentuk-bentuk misterius tersebut dengan pola yang berbeda-beda dan bahkan sangat menakjubkan.
Di Inggris, ia sering kali muncul di dekat situs-situs kuno, seperti Stonehenge yang terkenal karena bebatuan raksasa tersusun teratur dan mengesankan betapa manusia kuno sudah mempunyai teknologi canggih untuk membangunnya.
Namun, crop circles juga muncul di Amerika Serikat yang tergolong tidak mempunyai jejak peradaban kuno, kecuali wilayah yang semula didiami oleh bangsa Indian kuno.
Kini, di Amerika pula ada kelompok studi yang mempelajari fenomena ini secara ilmiah, namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT) Research Team.
Mereka mendokumentasikan banyak sekali fenomena crop circles, mewawancarai para saksi mata, dan menganalisisnya dari berbagai segi. Namun, mereka pun belum mempunyai jawaban memuaskan. Crop circles masih misteri hingga kini.
Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Sleman, Yogyakarta membenarkan munculnya lambang misterius berdiameter 70 meter yang dicurigai terkait dengan isu UFO atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman.
Pihak kepolisian yang menyelidiki bahkan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian yang pertama di Indonesia dan juga disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut walaupun cuaca hujan dan tidak baik. Para warga sendiri meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat UFO dari planet lain.
Seorang anak kecil mengaku melihat kejadian tersebut saat cuaca buruk di hari itu dan menyebutkan bahwa sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut.
Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain.
subhanallah...
BalasHapusSetelah crop circle berkali-kali muncul di luar negeri, akhirnya muncul juga di Indonesia.
BalasHapusWah.., kok bisa begitu ya Om..?
BalasHapusHanya bisa kagum... :)
BalasHapuswah ... bagus .. mirip labirin ..
BalasHapusYang lebih hebat dalam masalah ini adalah dalam membuat karya seni taman yang sederhana dan dapat dihebohkan ya mas.
BalasHapusSalam
"Ejawantah's Blog"
kreatif
BalasHapusSaya kok amat yakin kalau itu bikinan manusia Bang...
BalasHapussiapapun yang bikin, dan apapun motifasinya, semoga kita tidak terjebak pada hal-hal yang mengarah pada kemusyrikan
BalasHapuskayaknya sih buatan angin saja....
BalasHapus^_^
buatan manusia kali tuh
BalasHapussubhanallah.. crop circlenya keren tuhh...
BalasHapuskeren banget yang penting jangan menjerumuskan ke hal-hal klenik atau nganggap ufo
BalasHapusamazing , great crop circle
BalasHapusIndah, perlu diadakan penelitian yang serius!
BalasHapuswah misterius....jangan2 ufo betulan
BalasHapussaya setuju Crop circles memang masih menjadi misteri hingga kini..perlu diteliti lg apakah itu hasil perbuatan manusia atau memang benar pesawat ruang angkasa..
BalasHapusTerima kasih atas infonya Bang Iwan, kalau saya pribadi masih misteri Crop Circle di Sleman Yogyakarta. Kalau memang buatan Manusia, kok bisa serapih itu dan paling tidak pembuatannya harus dilakukan di tempat yang tinggi (maksudnya untuk melihat dan mengecek hasilnya) apalagi diameternya sekitar 60 sampai 70 meter dan diperkirakan kejadiannya dibuat malam hari. Paling tidak yang membuatnya menggunakan teknologi canggih :).
BalasHapuspemandangan yg indah
BalasHapuscrop circlenya mantap ya.. tapi sayang gak bisa bertahan lama tuh.. :D
BalasHapusSetuju gan Crop circles memang masih menjadi misteri hingga kini..perlu diteliti lg apakah itu hasil perbuatan manusia atau memang benar pesawat ruang angkasa..
BalasHapus