"Ini film keluarga, cocok untuk semuanya. Mudah-mudahan bisa dinikmati bersama, karena Kami membuat film sebaik mungkin dari hati yang paling dalam," kata produser Putut Wijanarko.
Rindu Purnama sengaja mengangkat sebuah potret kehidupan keras anak-anak jalanan yang hidup di bawah kolong jembatan. Tema anak jalanan merupakan isu sosial yang patut diangkat menjadi sebuah cerita agar bisa mengetuk kepedulian kita semuanya
"Bisa dilihat dari sebaliknya, itu isu yang urgent (mendesak) untuk diangkat karena semakin banyak dan membuat kami prihatin. Apalagi masalah pembebasan tanah di Jakarta setiap hari akrab di telinga kita. Saya kira ini bisa dilihat sebagai potret kepedulian sosial," jabar Putut.
Meski mengangkat kehidupan anak jalanan, Putut menjamin tak akan ada sepatah kata kasar yang tak pantas didengarkan oleh penontonnya. "Saya rasa tidak ada sensor karena memang tidak ada kata-kata kasar. Inikan film keluarga," jamin Putut.
Selain itu, film yang dibintangi Titi Sjuman, Tengku Firmansyah, Ririn Ekawati, Salma, dan Yobel tersebut juga dilengkapi oleh bumbu komedi dari Edwin-Jodhy "Super Bedjo". "Nanti ada Dudung dan Dadang yang dimainkan Edwin-Jodhy yang bikin huru-hara, dan ada Purnama yang membuat keharuan," urai Putut.
Tak sampai di situ, Rindu Purnama juga menjadi titik awal aktor senior Mathias Muchus untuk menjajal kemampuannya sebagai sutradara film, setelah 30 tahun berperan sebagai aktor. Jadi dia yang memilih bintangnya, Seperti Salma dan Ririn itu juga diseleksi, mereka akan menjadi bintang-bintang masa depan," ujar Putut.
Sinopsis Film Rindu Purnama
Purnama, anak jalanan yang tinggal dirumah singgah. ia terkena amnesia akibat tertabrak mobil Pak Surya, seorang pengusaha yang gila kerja dan masih hidup sendiri. Purnama pun ditolong oleh pak Pur, sopir pribadi pak Surya
Ditengah kesibukannya menjalankan proyek baru bersama Monik (30 tahun), anak Pak Roy (65 tahun), pemilik perusahaan property dimana Pak Surya bekerja, Pak Surya ingin segera menyembuhkan Purnama agar cepat pergi dari Rumahnya
Namun Purnama menghilang, hal ini membuat penyesalan yang mendalam bagi Pak Surya. Pertemuan singkat dengan Purnama ternyata memberikan kenangan yang mendalam. Akhirnya Pak Surya intensif mencari Purnama. Di tempat lain, Sarah dan anak-anak rumah singgah pun mencari Rindu Purnama. Sampai suatu ketika, Pak Surya bertemu Sarah. Mereka pun akhirnya mencari bersama. Hingga Rindu Purnama sendirilah yang kembali ke rumah Singgah
Kedekatan Pak Surya dan Sarah membuat Monik cemburu. Alhasil proyek properti yang tengah dijalankan bersama Pak Surya, dikembangkan arealnya hingga harus menggusur rumah singgah
Begitu gundah suasana batin Pak Surya karena harus memilih Rindu Purnama, anak jalanan dan rumah singgah yang nasibnya akan digusur. Di sisi lain, ada keuntungan besar yang akan diraih, karier yang melesat, dan Monik yang mencintainya. Pak Surya harus segera menetapkan hatinya, kemana harus berlabuh. Bagaimana kelanjutan nasib Rindu Purnama? Akankah dia menemukan kebahagiaan yang selama ini dia dambakan?
Film yg ini pasti punya banyak pesan moral..!!
BalasHapusFilm yg keren..!
kapan premiernya??
BalasHapusWew...
BalasHapusRajin ngreview film Bang...
Salam sukses dengan film2nya...
sepertinya pak Surya lebih memilih rindu purnama
BalasHapusAda novelnya ...? Semoga pak Surya memilih Purnama.
BalasHapuskeren. . . .ithu baru film. . hehheeheh :)
BalasHapuskeren sekali saya rindu akting dan film yang berisikan pesan moral dan pembentukan karakter seperti ini
BalasHapushttp://blogkirr.blogspot.com
BalasHapusjadi pengen nonton nich..
BalasHapuspengen liat hasil karya mathias muchus yg kutau selalu bermain baik, kali ini jadi sutradara
BalasHapussmoga filmnya bsa menginspirasi saya tuk membina anak2 jalan yg sdang saya asuh bersama temen2 UNAIR guys...
BalasHapus