Kali ini para santri Al Ma’hadul Islam Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, diserang ratusan orang tak dikenal. Akibat serangan itu, enam santri dan dua penjaga pondok pesantren yang berlokasi di pinggir jalan raya Bangil-Pandaan, Kabupaten Pasuruan, itu terluka serius di kepala.
Kemarin sore Kapolri langsung mengontak Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti untuk memberikan arahan penting terkait dengan insiden anarkis tersebut. ”Bapak Kapolri memerintahkan agar segera dilakukan pengusutan dan penyidikan secara menyeluruh,” kata sumber di Mabes Polri tadi malam.
Pagi ini, 16 Februari, Mabes Polri juga akan mengirimkan tim ke Jawa Timur untuk mendampingi pengusutan kasus tersebut. ”Tim yang berangkat dari Intelkam dan Bareskrim,” katanya.
Hasil analisis sementara Polri, penyerangan Ponpes Yapi di Pasuruan mempunyai kecenderungan hampir sama dengan dua kejadian sebelumnya. Yakni, melibatkan massa, terkait sentimen agama, terorganisasi, dan masif.
Massa di Pasuruan juga mempunyai titik kumpul sebelum berangkat, persis dengan dua kejadian sebelumnya. Di Cikeusik, massa penyerang Ahmadiyah dibagi dalam titik-titik kumpul. Mereka juga diberi identitas pita biru yang digunakan sebagai simbol pembeda antara massa dan jamaat Ahmadiyah.
Peristiwa penyerangan itu berawal ketika puluhan santri sedang asyik bermain bola di halaman pesantren. Sebagian santri lain ada yang bermain basket, latihan pencak silat, dan duduk santai di halaman.
Tiba-tiba sekelompok massa ASWAJA datang lalu melakukan penyerangan. Saat tiba di depan pagar, massa langsung melempari santri dan melukai dua sekuriti pesantren, Sya’roni dan Shoir yang kebetulan berjaga di pos satpam.
Tak lama, mereka masuk ke halaman pesantren dan menyerang santri yang ada di dalam. Tak hanya itu, mereka juga merusak perkantoran dan fasilitas yang ada di dalam. Papan nama pesantren YAPI Bangil ikut dirobohkan.
Mengetahui pesantrennya diserang, para santri YAPI melakukan perlawanan meski dengan peralatan seadanya. Bentrokan sengit pun terjadi. Aksi saling lempar batu mewarnai bentrokan tersebut. Karena mendapat perlawanan sengit dari santri, massa kemudian mundur.
Mereka kemudian keluar dari pondok pesantren lalu berjalan menuju arah Bangil. Ketua Yapi Ustaz Ali Mukhsin Assegaf mengatakan, “Setelah itu kembali lagi ke arah Pandaan,”
Ketika mereka kembali lagi dari arah Pandaan dan melintas di depan Pondok Pesantren Yapi, aksi pelemparan sempat terjadi. Saat terjadi ketegangan itulah, tiga orang dari kelompok massa itu jatuh dari motor.
Saat itu juga, polisi yang berada di lokasi kejadian langsung mengamankan mereka dan membawanya ke Polres Pasuruan untuk diperiksa.
Ratusan orang dari kelompok ASWAJA yang melakukan penyerangan ke Pondok Pesantren Yapi itu mengendarai sepeda motor. Satu motor bahkan ada yang berboncengan tiga. Massa itu ada yang berpakaian putih dan bersorban dan ada juga yang memakai rompi hitam.
Awalnya, sebelum mereka menyerang pesantren YAPI Bangil, massa tersebut meneriakkan yel-yel sembari menghujat. Ternyata dalam penyerangan ke pondok pesantren YAPI Bangil, Ali Mukhsin Assegaf sempat mengenali wajah para pelaku yang jumlahnya ratusan orang tersebut.
Sumber : Fajar Online dan Youtube
oh my god...sampai kapan kekerasan di negeri ini terus terjadi..
BalasHapusastagfirullahh : (
BalasHapus,.Aduh
BalasHapuskenapa sich kekerasan truz terjadi di indonesia.
Ayo pada tobat aja dech....
ayo sama sama.,
Astaghfirullahhaladzim...
menyedihkan melihat kekerasan dinegeri ini begitu gampang terjadi
BalasHapusUmat Islam bersatulah jangan begitu mudah diadu domba
BalasHapusmiris sekali melihat semua kejadian akhir-akhir ini
BalasHapusHi, the article you wrote a very interesting and beneficial for people my advice this should not stop here. And I'm sure someday you will become someone great. To further strengthen the ties of friendship between us please visit my blog, comment, criticism and suggestions for improving the blog. Thank you
BalasHapuskapan kekerasan demi kekerasan berlalu di negeri ini
BalasHapussemoga tidak ada lagi kekerasan, sehingga damai tercipta di bumi ini
BalasHapusPRIHATIN.
BalasHapusMENYEDIHKAN.
MOGA CERAHLAH NEGERI INI ESOK HARI.
Berdoa saja tidak cukup... apalagi cuma sekedar berharap. Pemerintah Jelas harus bertindak tegas, tanpa pandang bulu, salah katakan salah, benar katakan benar. Adili, trus hukum seberat-beratnya, masalah neraka atau sorga itu terserah nanti.....
BalasHapussampai kapan hal ini harus terjadi??kapan ada perubahan?
BalasHapusSaya yang sebagai penganut agama islam dan warga negara yang baik turut sedih atas kejadian ini. Kenapa bangsa yang besar ini sudah semakin rusak,terpuruk bahkan sudah bobrok. Ini yang sulit dibenahi karena beberapa faktor dan masalah yang menyebabkan orang tak memiliki moral dan etika lagi ditambah negara yang sedang dipusingkan adanya beberapa kasus korupsi,bank century yg sdh tdk ad kbr lg,hampir separuh warganya serba kekurangan dan pengangguran makin bertambah,dan msh byk lg.Mohon para umat muslim mari kita bersama kita benahi masalah negara kita.Jagalah kerukunan antar agama dan keyakinan.
BalasHapus@ Candra87 : sampai semua menyadari kekurangannya masing-masing dan tidak merasa benar sendiri bro (Ivoel)
BalasHapussubhananlloh sangat mengerikan ,,,,,,,,,
BalasHapusjaman sekarang asih mengunakan kekerasan,,,,,,,,, terlalu ,,,,