Seorang muslim dituntut untuk senantiasa taat dan bersemangat untuk mentazkiyah (menyucikan) jiwanya. Dan untuk tujuan tazkiyah ini disyariatkan macam-macam ibadah dan ketaatan.
Seberapa ibadah yang dilakukan seseorang seperti itu pula dia menyucian jiwanya. Dan ketika jauh dari ibadah maka dia jauh pula dari kesucian diri. Oleh karenanya, ahlu tha’ah (orang yang banyak melakukan ketaatan) adalah orang paling lembut hatinya dan paling banyak berbuat baik. Sebaliknya ahli maksiat paling keras hatinya dan banyak membuat kerusakan.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Seberapa ibadah yang dilakukan seseorang seperti itu pula dia menyucian jiwanya. Dan ketika jauh dari ibadah maka dia jauh pula dari kesucian diri. Oleh karenanya, ahlu tha’ah (orang yang banyak melakukan ketaatan) adalah orang paling lembut hatinya dan paling banyak berbuat baik. Sebaliknya ahli maksiat paling keras hatinya dan banyak membuat kerusakan.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Puasa adalah bagian dari ibadah-ibadah tersebut yang mampu membersihkan hati dari kotoran-kotorannya dan menyembuhkan hati dari berbagai penyakitnya. Oleh karena itu, bulan Ramadhan adalah musim untuk menyucikan diri dan hari-harinya untuk membersihkan hati.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Setelah melewati bulan Ramadhan, maka kita sekarang sudah masuk di Bulan Syawal, Dan salah satu keutamaan bulan Syawal adalah berpuasa selama 6 hari.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Setelah melewati bulan Ramadhan, maka kita sekarang sudah masuk di Bulan Syawal, Dan salah satu keutamaan bulan Syawal adalah berpuasa selama 6 hari.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Puasa enam hari di bulan Syawal, setelah puasa Ramadhan adalah kesempatan yang mahal, karena orang yang berpuasa ini berpindah kepada ibadah yang lain sesudah rampung dari puasa Ramadhan.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan kepada umatnya tentang keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal dan menganjurkan mereka untuk melaksanakannya dengan bahasa yang menarik untuk berpuasa di hari-hari tersebut.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan kepada umatnya tentang keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal dan menganjurkan mereka untuk melaksanakannya dengan bahasa yang menarik untuk berpuasa di hari-hari tersebut.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, dia seperti berpuasa setahun penuh." (HR. Muslim dan lainnya)
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, "Para ulama menjelaskan maksud seperti berpuasa setahun penuh, karena satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Ramadhan senilai sepuluh bulan, sedangkan enam hari senilai dua bulan."
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah menukil dari Ibnul Mubarak: "Dikatakan, berpuasa enam hari di bulan Syawal yang bersambung dengan puasa Ramadhan adalah satu keutamaan yang sama, oleh karenanya baginya pahala puasa setahun penuh."
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Puasa enam hari sesudah Ramadhan adalah bentuk syukur seorang shaim kepada Rabbnya karena telah memberinya taufiq untuk berpuasa Ramadhan dan meningkatkan amal kebaikan. Puasa ini juga menjadi bukti kecintaannya kepada ketaatan dan kegemaran untuk menyambung amal-amal shalih.
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Menyambung puasa Ramadhan dengan enam hari di bulan Syawal memiliki banyak faidah dan Barakahnya akan diperoleh oleh para shaimin. Berikut ini beberapa faidah yang disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah:
- Puasa enam hari di bulan Syawal sesudah Ramadhan melengkapi pahala puasa setahun penuh.
- Sesungguhnya puasa di bulan Syawal dan Sya'ban seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat fardlu. Shalat sunnah tersebut menyempurnakan shalat fardlu yang mengalami kesalahan dan kekurangan. Karena amal-amal fardlu disempurnakan dengan amal sunnah pada hari kiamat. Dan mayoritas orang, puasa fardlunya mengalami kekurangan dan kesalahan, makanya ia membutuhkan amal-amal yang melengkapinya.
- Membiasakan puasa sesudah puasa Ramadhan menjadi tanda diterimanya puasa Ramadhan. Karena ketika Allah subhanahu wa Ta'ala menerima ibadah hamba, Dia memberikan taufiq padanya untuk menjalankan amal shalih sesudahnya, sebagaimana yang dikatakan sebagaian ulama salaf: "Pahala amal kebaikan adalah amal kebaikan sesudahnya. Siapa yang beramal kebaikan kemudian mengikutinya dengan kebaikan yang lain sesudahnya merupakan tanda diterimanya amal kebaikan yang pertama. Sebagaimana orang yang melakukan amal kebaikan kemudian mengikutinya dengan keburukan menjadi tanda ditolaknya amal baik tersebut dan tidak diterima.”
- Puasa Ramadhan menghapuskan dosa yang telah lalu. Para shaimin disempurnakan pahalanya pada hari Iedul Fitri, hari bebas, maka kembali berpuasa sesudah hari fitri bentuk rasa syukur akan nikmat ini, tiada nikmat yang lebih besar daripada ampunan dosa.
Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika shalat, beliau berdiri hingga bengkak kedua kakinya. 'Aisyah berkata: "Ya Rasulallah, engkau masih melakukan ini, padahal Allah sudah mengampuni dosa engkau yang telah lalu dan akan datang?" Beliau menjawab: يَا عَائِشَةُ ! أَفَلاَ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا "Ya Aisyah, tidak bolehkah aku menjadi hamba Allah yang bersyukur." (HR. Muslim).
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Allah telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk selalu menyukuri puasa Ramadhan dengan menampakkan dzikir pada-Nya, dan bentuk syukur lainnya, Allah berfirman:
وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185).
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Di antara bentuk syukur hamba kepada Tuhannya atas taufiq dan pertolongan yang diberikan-Nya sehingga dia bisa berpuasa Ramadhan serta ampunan atas dosa-dosanya, dia berpuasa sesudah itu.
Amal-amal yang dijalankan hamba untuk bertaqarrub kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan selesainya Ramadhan, tapi tetap berlaku sesudah Ramadhan, selama dia masih hidup.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99).
Allahlah pelindung orang yang senantiasa meminta tolong kepada-Nya dan berpegang teguh dengan dien-Nya. Dan semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.
Sudah mulai berpuasa bang saya belum mulai lagi
BalasHapusAlhamdulillah,... semoga dik Munir juga nyusul secepatnya.
Hapusitu asal 6 hari setelah ramadhan ya?/ bolehkan puasanya 6 hari tapi tidak tepat pada tgl 2 syawal -6 syawal ????
BalasHapustentu saja boleh, yang penting pelaksanaannya selama bulan syawal.
Hapuswaduh, belum mulai puasa lagi nih saya
BalasHapustahun kemarin bisa puasa,,tapi tahun ini nga karena sakit pak,:'(
BalasHapusasik tuh jadi puasa y sempurna,,,
BalasHapusaminn
terima kasih sudah mengingat kan hampir saja aku lupa ,,
BalasHapussemoga berjaya selelaikan puasa enam yang sangat besar fadhilatnya ini.
BalasHapusSaya belum mulai puasa lagi nih bang, kebetulan kemarin juga punya utang beberapa hari mesti diganti. Insya Allah, mau mulai lagi.
BalasHapusTerimakasih banyak atas informasi yang telah disampaikannya ya
BalasHapusini adalah blog dakwah.
BalasHapussemoga pahalanya sama dengan orang yang berdakwah
ini puasa paling berat. abis" sebulan puasa, baru sehari boleh ga puasa eh, puasa lagi. wajar pahalanya juga setimpal
BalasHapusselesai berpuasa terus korupsi lagi
BalasHapuswww.karsamudika.com
Infonya bermanfaat sekali.
BalasHapusTerimakasih.