Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor ini didekati dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam.
Pendekatan ini sama sekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar untuk mempermudah pemahaman kita karena makna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan introspeksi diri.
1. Karyawan / Pejabat “Wajib”
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah : kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan..
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.
3. Karyawan / Pejabat “Mubah”
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah : ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
4. Karyawan / Pejabat “Makruh”
Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah. Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada. Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.
5. Karyawan / Pejabat “Haram”
Ciri khas dari kelompok ini adalah : kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan. Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat dirindukan “ketiadaannya”. Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri. Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar.
Sering memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah.
Pendek kata di adalah “trouble maker”. Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang mana…?
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang “wajib ada”. Semoga!
(dirangkum dari Manajemen Qolbu K.H. Abdullah Gymnastiar)
Pendekatan ini sama sekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar untuk mempermudah pemahaman kita karena makna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan introspeksi diri.
1. Karyawan / Pejabat “Wajib”
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
- Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan siapapun yang berjumpa dengannya.
- Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
- Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan senang dengankehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah : kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan..
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.
3. Karyawan / Pejabat “Mubah”
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah : ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
4. Karyawan / Pejabat “Makruh”
Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah. Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada. Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.
5. Karyawan / Pejabat “Haram”
Ciri khas dari kelompok ini adalah : kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan. Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat dirindukan “ketiadaannya”. Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri. Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar.
Sering memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah.
Pendek kata di adalah “trouble maker”. Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang mana…?
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang “wajib ada”. Semoga!
(dirangkum dari Manajemen Qolbu K.H. Abdullah Gymnastiar)
Bisa aja Aa Gim menggolongkan karyawan, tapi memang bener tuh...kira-kira saya digolongan yang mana ya he..he
BalasHapusWaduh ... Ada karyawan /pejabat haram Ya .
BalasHapusKasian deh mereka ya .... sepertinya artikel ini bagus ditausiahkan di tubuh birokrasi bro.
nice sharing
Tausiah yg menyentuh bang..tipe pejabat dengan istilah hukum sar'i yang luarbiasa.
BalasHapusnice artikel bang iwan..
Duh..kira-kira ada yg merasa kehilangan diriku gak ya di kantor yg lama??
BalasHapusTulisan yg menarik, mas Iwan! [seperti biasanya sih...]
karyawan=beriman ya
BalasHapusaku kombinasi antara wajib dan sunnah aja deh...
BalasHapus(hopefully, amin)
Mudah2an saya bisa jadi karyawan yang "wajib" heheheh
BalasHapusbtw dah lama gak berkunjung kesini, makin keren aja blognya sob
gimana kalo mau langganan di blog ini, saya mau langganan, mudah2an sobat juga mau langganan di blog saya :D
Regards,
Ghustie Samosir
www.hanyainfo.blogspot.com
Ada bisnis menarik nih. Program bisnis investasi BCA dengan modal cuma Rp. 10.000,-
Bisa dapetin 3 x lipat atau lebih (lumayan buat beli cendol :D)
Gabung ya di www.investasibca.com
terimakasih ilmunya ya
BalasHapusheheheh... benar juga neh Pak Ustadz....
BalasHapusbagus tulisannya...
BalasHapusSangat menarik dan mengena!
BalasHapusterimakasih pa artikelnya
BalasHapusWah, mantap neh tulisannya bang. Selamat berpuasa hari ini ya.
BalasHapuswaduuuhhh kayaknya aq masuk kelompok kedua niy, hmmm aq pengen jadi kelompok pertama ach..... pengen pokokny harus jadi kelompok yg pertama.... hehehehe
BalasHapuswalahhh...aku ngikut kelompok mana yahh??
BalasHapusada gak type di grey area ... biar bisa saya klaim bang Iwan ?
BalasHapusaku termasuk type yang mana ya? haram? kayaknya nggak deh. Makruh? kayaknya aku keberadaanku nda bikin masalah tuh. Mubah? ah aga juga, wong kadang ada yang membutuhkanku sih. Sunah? mm........iya kali ya. wajib? belum! belum sampaik ke tingkat ini. hehehhehehe.......hasil penilain sendiri, dan ini jelas subjektif!
BalasHapustargetnya jadi karyawan wajib... insya Allah
BalasHapushm..termasuk yg mana ya? gak bisa menilai diri sendiri nih, mesti nanya ama teman2 kantorku dulu.
BalasHapushhhnngggg...saya cuma ibu rumah tangga... sepertinya masuk kategori karyawan wajib, soalnya kalo ga ada saya..orang serumah bisa kelaparan.. hehehehe
BalasHapuswow lengkap bang, dan semoga aku jenis karyawan nomer satu, hahahah
BalasHapusyup bener bang
BalasHapussebisa mungkin menjadi yang nomor 1
Wah, moga aku jadi karyawan wajib ya Bang....
BalasHapusHmmm moga karyawan2 haram bisa tobat ya...
BalasHapuswah... aku masuk yang mana yah...... hehehhe...
BalasHapusnicepost sobt..... salam akrab dari Pekanbaru Riau
salam sobat
BalasHapuswah jadi tahu nich ,,trims infonya ya,,
ada 5 tipe karyawan, semoga ngga termasuk tipe ke 5 ini ah,,kalau jadi karyawan,haram lagii..
lha kok jadinya malah seperti ekonomi makruh... wakaka
BalasHapusIh...bisa aja.
BalasHapusAda Karyawan Munafik gak?
Terus Karyawan Murtad...
Seru nih.
semoga kita semua termasuk tipe yang paling atas ya hehehe.ice tips bro
BalasHapusInsya allah pengen jadi karyawan / pejabat wajib deh...
BalasHapusbiar menjadi tauladan dan mudah2an bisa menjadi contoh...
hehe
Masih kuliah bang, belum tau tipe mana yang ada pada diriku ini, hehehehhe....
BalasHapusTapi mudah2'an aja ntar bisa jadi Karyawan / Sunnah "wajib", amin :)
kira2 saya masuk tipe yg mana ya. Baca2 dulu ah..
BalasHapusMoga2 bisa menjadi karyawan wajib....amiin
BalasHapussahur......
BalasHapussahur............
eh udah ya bang
ha...ha...
BalasHapusbisa aja ne mas...
mudah2an dapat menjadi karyawan wajib, yang berdosa kalau ditinggalkan...
diriku masuk karyawan apa ya? soewoeng soalnya
BalasHapuskalo diriku mau masuk karyawan bri ajah
BalasHapusiya udah bener tuch ngevotenya ntu.... datang siang aq bang.... setelah merampungkan PR dari bang setiawan, tp belum bisa diposting.... hehehehe
BalasHapusbisaan ya si Aa.... cuma mau protes nih, karyawan yang tidak ada masalah kalau dia tidak ada bukan berarti jelek lho. apalagi u/ level pimpinan. justru klo seorang pimpinan tidak bisa mendelegasikan pekerjaannya, bisa dibilang dia gagal menjadi pimpinan :)
BalasHapusAa' Gym bener juga tuh dalam menggolongkan jenis karyawan....
BalasHapusMAkasih udah berbagi Bang..., semoga memacu siapa saja untuk berusaha menjadi Karyawan / Pejabat “Wajib” yang kehadirannya memang sangat dibutuhkan dan dinantikan.
wah aku yang mana ya?..yg memberi nilai kan orang lain ya? hehehe..entahlah
BalasHapusBahagia sekali kalo bisa termasuk dalam tipe pertama. Mudah mudahan, Insyaallah ...
BalasHapus