Film 18+ true love never dies yang sementara rilis dalam minggu ini di beberapa bioskop kembali mengundang kontroversi yang tentunya dengan hanya membaca judulnya saja, sudah terkesan bahwa film ini bertema seks dewasa , yang hanya mengedepankan adegan mesum tanpa nilai. seperti film-film sebelumnya yang banyak beredar.
Namun menurut penjelasan produser Chand Parwez, Film 18+ akan banyak memberikan arti cinta dan persahabatan dari kacamata yang berbeda.
Dalam jumpa pers saat rilis pertama film ini, Wulan Guritno menyatakan, ada sebuah tantangan besar untuk memerankan tokoh dalam film 18+ Bagi anda penyuka film Indonesia, maka sepertinya Film 18+ layak direkomendasikan untuk anda tonton untuk mengambil pelajaran yang terkandung dalam film tersebut.
Film ini dibuat bukan untuk mencari sensasi belaka walaupun dari segi judul sudah memancing masyarakat menjadi penasaran. Namun memang itulah bagian dari bahasa promosi yang harus kita maklumi bersama. Semoga dengan kehadiran film 18+, kita bisa mendapat tontonan yang semakin beragam dan bervariasi.
Keluarga, meskipun hanya sebagai bagian kecil sebuah masyarakat tapi tetap memiliki arti besar. Bagaimana anak tumbuh di keluarga, bisa menjadi pembentuk karakter anak. Seperti Topan (Adipati) yang dibesarkan dari keluarga yang berantakan karena sang Papa (Arie Soedarsono) yang memiliki disorientasi seksual dan akibatnya Mamanya (Wulan Guritno) harus puas hanya dengan masturbasi. Sebagai remaja yang beranjak dewasa, keadaan tersebut tentu membuat Topan tidak betah di rumah.
Sebagai pelarian, Topan menghabiskan hari-harinya dengan sahabatnya Raka (Samuel Zylgwyn) dan kekasihnya Chanisa (Stevanie Nepa). Tapi hubungannya dengan Chanisa tidak selalu berjalan mulus. Topan harus selalu meyakinkan kekasihnya bahwa, Nayla (Arumi Bachsin) yang selalu meneror Chanisa sudah tidak pernah dianggapnya sebagai kekasih.
Namun sikap Nayla yang berlebihan dalam mencintai Topan kerap dijadikan alasan cemburu. Sementara kondisi Chanisa yang menderita kanker paru-paru juga semakin mengkhawatirkan. Frekuensi muntah darah semakin sering dari hari ke hari.
Raka sendiri dikisahkan tergila-gila pada Helen (Leylarey Lesesne) sahabat Chanisa. Melalui perjuangan berliku akhirnya Raka dan Helen pacaran. Kejadian demi kejadian yang gila dan unik mereka alami bersama. Sebagai remaja, mereka senang menantang maut dan menikmati nyali. Termasuk saat sakit kanker paru-paru Chanisa bertambah parah. Raka memberanikan diri meminjam Rp50 juta kepada renternir untuk dipinjamkan kepada Topan sebagai biaya pengobatan kekasihnya.
Batas waktu yang disetujui hanya satu minggu. Tentu saja, sebagai mahasiswa mereka kesulitan mendapatkan uang untuk mengembalikan hutang. Saat batas waktu pengembalian uang tersebut Raka mulai mendapat ancaman dari Romi (Rangga Djoned) salah satu anggota geng rentenir, dengan melibatkan Helen yang akan dijadikan korban apabila Raka tidak mengembalikan uang plus bunga saat jatuh tempo tiba. Topan dan Raka mencari uang hingga nyaris membobol ATM, pada saat itu Romi menyandera Helen sebagai jaminan, akhirnya Romi dan teman-temannya memperkosa Helen.
Raka sangat terpukul melihat kondisi Helen yang mengenaskan akibat pemerkosaan. Dengan setia Raka merawat Helen dan membawanya ke rumah sakit. Terbakar api dendam Raka mendatangi basecamp Romi untuk membalas penderitaan Helen. Tapi justru Raka dikeroyok oleh teman-teman Romi. Hingga akhirnya Topan membawa Helen dan Chanisa bersembunyi.
Berniat ingin membebaskan Raka yang ditahan oleh Romi, Topan keluar dari persembunyiannya dengan membawa pistol mendatangi basecamp Romi. Terjadilah perkelahian yang pada akhirnya pistol itu sampai ketangan Romi yang kemudian menembak Raka hingga tewas. Chanisa dan Helen menyusul bersama polisi, tapi semua itu sia-sia karena Raka sudah tertembak.
Namun menurut penjelasan produser Chand Parwez, Film 18+ akan banyak memberikan arti cinta dan persahabatan dari kacamata yang berbeda.
Dalam jumpa pers saat rilis pertama film ini, Wulan Guritno menyatakan, ada sebuah tantangan besar untuk memerankan tokoh dalam film 18+ Bagi anda penyuka film Indonesia, maka sepertinya Film 18+ layak direkomendasikan untuk anda tonton untuk mengambil pelajaran yang terkandung dalam film tersebut.
Film ini dibuat bukan untuk mencari sensasi belaka walaupun dari segi judul sudah memancing masyarakat menjadi penasaran. Namun memang itulah bagian dari bahasa promosi yang harus kita maklumi bersama. Semoga dengan kehadiran film 18+, kita bisa mendapat tontonan yang semakin beragam dan bervariasi.
Keluarga, meskipun hanya sebagai bagian kecil sebuah masyarakat tapi tetap memiliki arti besar. Bagaimana anak tumbuh di keluarga, bisa menjadi pembentuk karakter anak. Seperti Topan (Adipati) yang dibesarkan dari keluarga yang berantakan karena sang Papa (Arie Soedarsono) yang memiliki disorientasi seksual dan akibatnya Mamanya (Wulan Guritno) harus puas hanya dengan masturbasi. Sebagai remaja yang beranjak dewasa, keadaan tersebut tentu membuat Topan tidak betah di rumah.
Sebagai pelarian, Topan menghabiskan hari-harinya dengan sahabatnya Raka (Samuel Zylgwyn) dan kekasihnya Chanisa (Stevanie Nepa). Tapi hubungannya dengan Chanisa tidak selalu berjalan mulus. Topan harus selalu meyakinkan kekasihnya bahwa, Nayla (Arumi Bachsin) yang selalu meneror Chanisa sudah tidak pernah dianggapnya sebagai kekasih.
Namun sikap Nayla yang berlebihan dalam mencintai Topan kerap dijadikan alasan cemburu. Sementara kondisi Chanisa yang menderita kanker paru-paru juga semakin mengkhawatirkan. Frekuensi muntah darah semakin sering dari hari ke hari.
Raka sendiri dikisahkan tergila-gila pada Helen (Leylarey Lesesne) sahabat Chanisa. Melalui perjuangan berliku akhirnya Raka dan Helen pacaran. Kejadian demi kejadian yang gila dan unik mereka alami bersama. Sebagai remaja, mereka senang menantang maut dan menikmati nyali. Termasuk saat sakit kanker paru-paru Chanisa bertambah parah. Raka memberanikan diri meminjam Rp50 juta kepada renternir untuk dipinjamkan kepada Topan sebagai biaya pengobatan kekasihnya.
Batas waktu yang disetujui hanya satu minggu. Tentu saja, sebagai mahasiswa mereka kesulitan mendapatkan uang untuk mengembalikan hutang. Saat batas waktu pengembalian uang tersebut Raka mulai mendapat ancaman dari Romi (Rangga Djoned) salah satu anggota geng rentenir, dengan melibatkan Helen yang akan dijadikan korban apabila Raka tidak mengembalikan uang plus bunga saat jatuh tempo tiba. Topan dan Raka mencari uang hingga nyaris membobol ATM, pada saat itu Romi menyandera Helen sebagai jaminan, akhirnya Romi dan teman-temannya memperkosa Helen.
Raka sangat terpukul melihat kondisi Helen yang mengenaskan akibat pemerkosaan. Dengan setia Raka merawat Helen dan membawanya ke rumah sakit. Terbakar api dendam Raka mendatangi basecamp Romi untuk membalas penderitaan Helen. Tapi justru Raka dikeroyok oleh teman-teman Romi. Hingga akhirnya Topan membawa Helen dan Chanisa bersembunyi.
Berniat ingin membebaskan Raka yang ditahan oleh Romi, Topan keluar dari persembunyiannya dengan membawa pistol mendatangi basecamp Romi. Terjadilah perkelahian yang pada akhirnya pistol itu sampai ketangan Romi yang kemudian menembak Raka hingga tewas. Chanisa dan Helen menyusul bersama polisi, tapi semua itu sia-sia karena Raka sudah tertembak.
Sedikit catatan dari beberapa sineas menilai bahwa film ini sangat lambat alurnya. Namun, untuk ukuran film remaja, koreografi dan dialognya sangat sederhana sehingga mudah dicerna. Perpaduan romantisme dan ketergesaan remaja dalam menghadapi masalah menjadi bumbu yang cukup lumayan untuk mengusir kebosanan saat menanti perpindahan alur cerita.
Film garapan Star Vision Plus ini disutradarai oleh Nayato Fio Nuala yang kita kenal sebagai orang dibalik film Virgin, Virgin 2, Putih abu2 dan Spatu kets. banyak yg kontra dengan karyanya, karena umumnya bertema sex dan kenakalan remaja. Tapi dari ketiga film tersebut justru memberikan pembelajaran kepada kita untuk banyak membuka mata melihat realita kehidupan remaja yang terjadi disekeliling kita, sehingga nantinya kita lebih mawas diri dan tidak naïf .
~~~~~~ooo000ooo~~~~~~
Pembentukan kedewasaan psikologis dan sosial perlu menjadi perhatian serius dalam proses pendidikan anak menuju fase usia belasan tahun. Baik orang tua maupun guru di sekolah perlu memperhatikan ketimpangan yang selama ini terjadi pada remaja dan merealisasikan solusinya dengan mempelajari kisah dalam film di atas. Dengan demikian, pada saat memasuki masa baligh, anak sudah siap untuk memasuki fase dewasa awal dalam tahap pertumbuhannya, dan bukannya menjadi remaja yang penuh gejolak (turbulence) seperti yang banyak kita saksikan sekarang ini.
ceritanya datar gitu ya bang. dan agak dipaksakan :D
BalasHapusdari sinopsis ceritanya mirip film barat era 90an ya..
BalasHapushmm..nyintip trailernya dulu
wah saya ada peningkatan
BalasHapuspengunjung kedua setelah sibaho
dibalik ketidak sempurnaan ternyata masih ada sisi baiknya juga ya pak :)
BalasHapusResensi yang menarik bang Iwan. Sayangnya saya gak begitu percaya pada jawaban si Parwez tadi, juga gerombolan lain India pengusaha film di indonesia. Setuju paragraf terakhir, remaja harusnya menjadi kreatif dan berkembang dengan visi yang baik, nilai-nilai yang ditanamkan lingkngan sangat mendukung perkembangan remaja kita.
BalasHapusbukan mau sinis , tapi hanya beberapa saja , bisa dihitung dgn jari, film2 kita yg memang bagus dan baik utk dijadikan tontonan, seperti lasykar pelangi atau emak pingin naik haji.
BalasHapusResensi film yg sempurna, Bang.
salam.
film yang nggak punya isi begini tujuannya hanya untuk mengejar sensasi dan tentu saja mudharatnya lebih tinggi
BalasHapuskurang suka nonton film gituan,,
BalasHapusseru kayanya filmnya bang,,
BalasHapuspilemnya bagus gag bang.....soalnya ane jadi pengen nonton nih
BalasHapuspengen nontonnya. enakan bareng temn atau pacar ya? :D
BalasHapussemoga benar, ada nilai yg bisa dipetik dari film ini, bukan komersil semata.
BalasHapuskapan bisa nonton film ini ya?
BalasHapusmakasih ulasannya.
semakin banyak orang tua yang tidak merasa "memiliki" anak, hidup dalam kehidupan sendiri. berjalan dengan materiaistis yang semu.
BalasHapusmendidik, mengajar, menggurui adalah tugas utama orang tua kepada anaknya selain kecukupan hidup.
memperhatikan perkembangan anak dari baru mbrojol sampai dia mandiri dan mati. bukan hanya sekedar dilepas asal cukup makan.
filmnya bagus nih..,
BalasHapusmau nonton ah..,
beredarnya mulai kapan nih..,
sepertinya film yang kurang menarik nih
BalasHapussalam sobat
BalasHapuswah kalau film hanya untuk mecari sensasi saja, saya ngga tertarik ah mas...
itu masih trailer ya,,film 18+ ini...
kasian film Indonesia yang banyak diwarnai dengan film tema seks seperti suster keramas, diperkosa setan dan masih byk lagi film tak berkualitas.
BalasHapuswa, obyektif neh reviewnya... :-)
BalasHapusKalo kebebasan remaja keknya film2nya udah banyak ya Bang.... Menunggu reviewan tema2 selanjutnya neh...
BalasHapushahahha, nggak tertarik nonton mas. Film2 dari sutradara ini udah males ssya tonton.
BalasHapusKalau dari judulnya aja sih aku jadi teringat dg Film Teguh Karya : "Usia 18".
BalasHapusBang Awang penggemar film ternyata...
Sinopsisnya bagus, tapi aku gak ingin nonton karena aku emang gak hobby nonton film sih.
BalasHapushot hotan lagi? huh....sutradara nggak pada kreatif hehe...
BalasHapusfIlmnya bAgus kOk, gAk ada bErbAu pOrnogRafi, saya udh nOntom, fIlmnYa mengisahkan persahabatan yang erat,,
BalasHapusantara raka dan topan,,
kaya'nya bikin mata Melotot nih liat nya
BalasHapusfilm kayak gituan nich yang bikin greng2...bikin remaja pada semangat....
BalasHapussemangat.....
semangat.....
semangat nonton maksudnya
hehehehehe
aku gak begitu suka sama film ini,,entah kenapa...
BalasHapushmmm...aku lebih tertarik nonton film indo yang bermutu. soalnya udah seringkali dikecewakan sama film indo
BalasHapuscoba dulu dah.. :)
BalasHapusyang penting ceritane ga bikin mikir ajah, soale pgn dapet hiburan malah suruh mikir hehhe
BalasHapusWah mas Iwan rajin banget ya mengikuti perfilman tanah air. Semoga film2 sekarang lebih membawa pengetahuan berguna bagi generasi muda kita ya...
BalasHapuskaya apa yah filmnya???
BalasHapuswao begitu banyak film-film seperti ini, rupanya masyarakat kita sudah bergeser moralnya, sayang film seperti ayat-ayat cinta tidak muncul lagi padahal sangat-sangat membangun moral masyarakat menjadi baik!
BalasHapusSalam Takzim
BalasHapusMaap bang baru bisa hadir, sehubungan dengan acara arisan keluarga dan lain lain. semoga tidak marah ya, oh iya kalau soal film saya ga banyak bisa berbahasa bang karena saya ga ngerti film film layar lebar
Salam Takzim Batavusqu
wee,,,siipp tu,,perlu di tonton,,
BalasHapustp sori ga di baca semua,ga seru kan kalo tau dulu sebelum nonton..
hehehe,,
salam kenal ya,,
baca judulnya kayaknya emang rada ngeres... eh pas baca reviewnya ternyata ceritanya cukup bagus... makasih ya bang...
BalasHapusWah belum nonton Bang .... tapi bagus resensinya/review nya ....
BalasHapusOOTP : Alexanya ngacir Bang ..... makin langsing aja .... selamat ...
BalasHapusFilm ini memang sangat menarik. Dan ketertarikan saya bermula dari review bang Iwan.
BalasHapustema seks dan kenakalan remaja memang selalu kontroversial. namun itulah kenyataan. jika kontroversial, berarti kenyataanlah yg kontroversial. sebaliknya, selalu ada pembelajaran yg bisa diambil, misalnya keluarga, kesetiakawanan, dll..
BalasHapussaya sbnrnya blm nonton sih.. huehe. salam kenal yah! :D
saya nongton diajak teman (sebenarnya agak malas) tapi waktu itu ndada yg lain yg bagus
BalasHapushuhh.. pelemnya datar. Konfliknya tidak berjalan dengan natural, dan terkesan tidak selesai. Semuanya mengambang. Memang betul lebih banyak sisi entertainmentnya dari pada pelajaran yg bisa diambil.
Masi lebih bagus Hari untuk Amanda :D
Terima kasih review filmnya...
BalasHapusthanks ya Pak atas sinopsisnya, materi filmnya kelihatannya tidak ada yang spesial ... seperti kebanyakan film2 remaja lainnya.
BalasHapusfilm2 layar lebar indonesia sll aja temanya ky gini, kalau g hantu2nan y yang kaya gini, mang g ada ide lain apa
BalasHapusYang terpenting ceritanya harus benar-benar bagus, jangan sampai cerita jadi nomor sekian dibandingkan yang lainnya, he..he...
BalasHapusWah pengen Nonton tuh... kyahnya seru neh...
BalasHapushttp://on-linebuisnes.blogspot.com
wah mas..., UPDATE terus.....
BalasHapushehehehhehehe..
oh ya mas, radhityanotes.com buat event nech mas.., yah ga isa begitu banyak ngasih award... tapi yang penting bisa lebih erat menjalin persahabatan..,
radhityanotes memberikan sedikit award berupa sejumlah uang tunai dan space barner dan iklan mini di 11 jaringan iklan online radhityanotes.com.,
jika berminat, mampir yach mas.., hehehehhe..
saya berharap mas Setiawan bisa ikut berpartisipasi menuangkan ide ide nya...
Salam kenal Semuanya
SALAM HANGAT DARI BLOGGER BALI
wah q streaming ga jalan2 jd penasaran nuy hehhe
BalasHapusberkunjung lagi n ditunggu kunjungan baliknya makasihh :D
Hmmmm... stlh melihat prev nya koq sepertinya ndak ada adegan vulgarnya Bang, kenapa juga musti jadi kontroversi
BalasHapus