Ketika terbangun oleh sapaan isteri untuk berjamaah subuh, rasanya ada sesuatu yang tidak lazim yang saya rasakan. Tubuh saya rasanya lunglai dan sakit bila digerakkan, namun saya berupaya untuk bangkit menunaikan shalat subuh.
Usai shalat subuh saya berdoa dan memohon petunjuk serta kekuatan, beberapa saat pikiran saya menerawang tentang apa yang telah saya lakukan belakangan ini sehingga kemungkinan membuat tubuh saya terasa kehilangan energi.
Mulai dari kesibukan pelaksanaan ujian nasional, penyiapan berkas portofolio sertifikasi saya dengan sang isteri tercinta, TOT Rintisan Sekolah Kategori Mandiri, persiapan UAS dan Ujian Praktik yang telah menyita waktu dan pikiran saya, sehingga waktu untuk beristirahat agak terabaikan ditambah lagi kegiatan ngeblog yang sudah menjadi kebutuhan saya setahun terakhir.
Namun kegiatan yang terakhir ini segera tereliminir dari pikiran sebagai penyebab menurunnya kondisi tubuh saya, karena saya malah menganggap bahwa hal itu sebagai media refreshing.
Namun saya enggan mendramatisasi realitas yang terlintas dalam pikiran saya, karena saya takut jangan sampai akan berkembang menjadi semakin parah dan menegangkan.
Saya mencoba untuk tidak memunculkan sugesti yang nantinya akan menjadi buah pikiran yang lebih mengerikan dari kondisi sebenarnya, karena saya tahu bahwa bila terjadi kesalahan cara berpikir dalam memahami hikmah dari suatu kondisi tubuh yang rasanya tidak dalam keadaan sehat, malah akan memunculkan kesalahan dalam menyikapinya yang berdampak pada pemikiran yang lebih menderita dari kenyataan yang sebenarnya.
Saya pernah mendengar sebuah pencerahan dari seorang Udztads terkenal bahwa ; sikap mental kita bila merasakan kondisi tubuh yang menurun haruslah dijauhkan dari pikiran yang negatif karena pada dasarnya hanya akan menggiring kita pada sugesti yang lebih parah.
Memang benar bahwa badan kita haruslah tetap sehat, karena hanya dengan badan yang sehatlah gerak hidup kita akan menjadi lancar. Kalaupun tubuh kita harus sakit, suatu saat nanti, maka hati kita harus tetap berfungsi dengan baik.
Kita harus yakin bahwa hidup kita akan selalu dipergilirkan. Boleh jadi sekarang kita sehat, tetapi esok hari kita sakit. Ini adalah sebuah keniscayaan. Kita harus yakin bahwa segala yang ada dan yang terjadi di dunia ini, ada dalam genggaman-Nya.
Kalaupun Tuhan menghendaki kita sakit, itu adalah hal yang wajar, karena tubuh kita adalah milik-Nya. Kenapa kita harus kecewa atau protes ?
Ibarat seseorang menitipkan barang miliknya kepada kita. Kita harus yakin bahwa suatu saat pasti akan diambil kembali, dan sangat tidak layak bila kita menahannya.
Alangkah baiknya bila kita memilih ridha saja dalam menerima semua yang terjadi. Segala kekecewaan, penyesalan dan keluh-kesah, sama sekali tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tugas kita hanyalah pasrah akan ketentuan-Nya dan berikhtiar seoptimal mungkin untuk mengobati penurunan kondisi tubuh yang kita alami.
Kita harus yakin bahwa Tuhan sangat adil dan bijaksana dalam menentukan sesuatu hal bagi makhluk-Nya. Tuhan Maha tahu akan keadaan tubuh kita. Semua yang ditimpakan kepada kita sudah diukur dengan sangat sempurna dan mustahil ’over dosis’.
Dengan sakit, kita dapat terhindar dari kemaksiatan yang mungkin akan kita lakukan dalam keadaan sehat.
Dengan sakit, kita akan menyadari betapa penting dan mahalnya harga kesehatan yang sering kali kita sia-siakan ketika sehat.
Sesungguhnya nikmat yang tiada ternilai dari Allah SWT yang terkadang kita lupa untuk mensyukurinya adalah nikmat kesehatan.
Mulai dari kesibukan pelaksanaan ujian nasional, penyiapan berkas portofolio sertifikasi saya dengan sang isteri tercinta, TOT Rintisan Sekolah Kategori Mandiri, persiapan UAS dan Ujian Praktik yang telah menyita waktu dan pikiran saya, sehingga waktu untuk beristirahat agak terabaikan ditambah lagi kegiatan ngeblog yang sudah menjadi kebutuhan saya setahun terakhir.
Namun kegiatan yang terakhir ini segera tereliminir dari pikiran sebagai penyebab menurunnya kondisi tubuh saya, karena saya malah menganggap bahwa hal itu sebagai media refreshing.
Namun saya enggan mendramatisasi realitas yang terlintas dalam pikiran saya, karena saya takut jangan sampai akan berkembang menjadi semakin parah dan menegangkan.
Saya mencoba untuk tidak memunculkan sugesti yang nantinya akan menjadi buah pikiran yang lebih mengerikan dari kondisi sebenarnya, karena saya tahu bahwa bila terjadi kesalahan cara berpikir dalam memahami hikmah dari suatu kondisi tubuh yang rasanya tidak dalam keadaan sehat, malah akan memunculkan kesalahan dalam menyikapinya yang berdampak pada pemikiran yang lebih menderita dari kenyataan yang sebenarnya.
Saya pernah mendengar sebuah pencerahan dari seorang Udztads terkenal bahwa ; sikap mental kita bila merasakan kondisi tubuh yang menurun haruslah dijauhkan dari pikiran yang negatif karena pada dasarnya hanya akan menggiring kita pada sugesti yang lebih parah.
Memang benar bahwa badan kita haruslah tetap sehat, karena hanya dengan badan yang sehatlah gerak hidup kita akan menjadi lancar. Kalaupun tubuh kita harus sakit, suatu saat nanti, maka hati kita harus tetap berfungsi dengan baik.
Kita harus yakin bahwa hidup kita akan selalu dipergilirkan. Boleh jadi sekarang kita sehat, tetapi esok hari kita sakit. Ini adalah sebuah keniscayaan. Kita harus yakin bahwa segala yang ada dan yang terjadi di dunia ini, ada dalam genggaman-Nya.
Kalaupun Tuhan menghendaki kita sakit, itu adalah hal yang wajar, karena tubuh kita adalah milik-Nya. Kenapa kita harus kecewa atau protes ?
Ibarat seseorang menitipkan barang miliknya kepada kita. Kita harus yakin bahwa suatu saat pasti akan diambil kembali, dan sangat tidak layak bila kita menahannya.
Alangkah baiknya bila kita memilih ridha saja dalam menerima semua yang terjadi. Segala kekecewaan, penyesalan dan keluh-kesah, sama sekali tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tugas kita hanyalah pasrah akan ketentuan-Nya dan berikhtiar seoptimal mungkin untuk mengobati penurunan kondisi tubuh yang kita alami.
Kita harus yakin bahwa Tuhan sangat adil dan bijaksana dalam menentukan sesuatu hal bagi makhluk-Nya. Tuhan Maha tahu akan keadaan tubuh kita. Semua yang ditimpakan kepada kita sudah diukur dengan sangat sempurna dan mustahil ’over dosis’.
Dengan sakit, kita dapat terhindar dari kemaksiatan yang mungkin akan kita lakukan dalam keadaan sehat.
Dengan sakit, kita akan menyadari betapa penting dan mahalnya harga kesehatan yang sering kali kita sia-siakan ketika sehat.
Sesungguhnya nikmat yang tiada ternilai dari Allah SWT yang terkadang kita lupa untuk mensyukurinya adalah nikmat kesehatan.
(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
BalasHapusSikap mental emang sering kali menentukan dalam setiap sendi kehidupan termasuk atas kesehatan, Pak. Beberapa kali saya membuktikannya langsung
setuju mas...kenikmatan itu akan kita rasakan saat kita kehilangan....astaghfirullah..
BalasHapusbetewe ganti template ya mas?
nikmat sehat memang sering terlupakan
BalasHapusdan sakit adalah salah satu nikmat Allah untuk kita agar dapat menghargai sehat itu
pagi
have a great day ^^
berkunjung pagi...
BalasHapustemplatenya lumayan juga di banding yang lama
Dengan mengambil hikmah yang terkandung dari ujianNYA yang berbentuk ntah itu sakit dll, insyaallah kita akan lapang menerimanya dari Ridho dan ikhlas.
BalasHapussemoga cepat sembuh kang....kadang orang sering lupa ketika posisinya dalam keadaan sehat....baru terasa nikmatnya sehat dan eling...ketika kenikmatan berupa sakit datang menghampiri.....
BalasHapustemplate baru sob..mantaff
BalasHapusselamat pagi...
BalasHapusnice post
saya jadi introspeksi..
Saya juga baru merasakan dan sadar, ternyata kegiatan blog butuh curahan waktu dan tenaga yang tidak remeh..
BalasHapusDiam-diam menjadi hobi yang kadang perlu dibatasi..
sikap pasrah kepadaNYA yang sangat luar biasa, terima-kasih bang atas pencerahannya. Salam
BalasHapusbenar sekali Bang Iwan, bahwa semuanya sudah diatur dan tentunya itu adalah yang terbaik bagi kita, namun memang sangat sulit tuk menyadari sampai kearah sana. Terima-kasih Bang atas artikelnya.
BalasHapusBenar sekali Bang, betapa banyak nikmat Allah yang kerapkali kita dustakan. Semoga kita termasuk pada golo. orang-orang yang bersyukur. amiiin ...
BalasHapusMaaf baru mampir, Mas. Jadi baru tahu rumahnya ganti cat. Jadi lebih cerah
kadang kesehatan yang kita miliki terlupakan bahwa hal tersebut adalah nikmat yang tiada tara
BalasHapussuatu pencarahan di pagi hari
sehat selalu dan sukses
salam dari pamekasan madura
dengan sakit
BalasHapuskita ternyata sangat membutuhkan sehat
dengan sakit
kita sadar bahwa kita sangat lemah di hadapan-Nya
dengan sakit
ternyata kita kalah dengan makhluk sangaaaaaat kecil tak nampak mata bernama bakteri atau pun virus
ayo jaga kesehatannya bang
Tetap jaga kesehatan pak, jangan biarkan kgiatan2 itu menghancurkan kshtan bapak!!!!
BalasHapusSemoga Tuhan senantiasa memberikan bapak kekuatan dan kemudhan dalm setiap aktivts bapak!! Amiin.
Allah memberikan kesempatan untuk beristirahat bang, selamat menikmati istirahat dan semoga lekas sembuh. Keberkahan Allah semoga menyertai kita semua.
BalasHapusPokok nya semoga lekas sembuh ya bang, semua itu anugerah Allah. Allah memberikan kesempatan untuik istirahat pada abang.
BalasHapusBlognya saya link ya bang, untuk meningkatkan shilaturrahmin kita, Amiin.
deep article bang Iwan :-)
BalasHapusbener banget bang.. renungan pagi yang indah...jadi kudu jaga kesehatan nih
BalasHapus-_-_-_-_-_-_- cosmorary.com -_-_-_-_-_-_-
BalasHapus*******Salam ‘Blog’!!*******
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Wah, mas Setyawan mantaph!!!!!!!
Ga ngeluh..
BTW, semoga cepat sehat....bugar waras....
-_-_-_-_-_-_- cosmorary.com -_-_-_-_-_-_-
Sabar ya Bang... Istirahat yg cukup, minum vitamin... Biar nyonya-nya gak kuatir ^_^
BalasHapussaya pernah merasa hampir mati gara - gara mag...
BalasHapusbener2 sudah pasrah kalo di akte kematian saya tertulis : mati karena mag...
tapi alhamdulillah itu cuma pikiran aja.. :)
"Fabiayyi ala irabbikuma tukadziban"
BalasHapusMaka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
___________________________
Bawah sadar kita harus digiring kearah yang positif.Insya Allah hasilnya akan tercermin dalam sikap kita. Tentu harus dibarengi dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt dgn cara sholat, fzikir dan amalan2 positif lainnya.
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
aya pernah belajar dari ustadz ttg materialisasi yaitu kita membayangkan sesuatu tatkala berdoa. Jika kita minta kesehatan maka kita membayangkan kita sedang berjalan-jalan atau olahraga.
BalasHapusJika kita ingin menjadi guru maka kita berdoa sambil membayangkan kita seolah-olah berdiri didepan kelas dan mengajar murid.
Wallahu alam bishowab
benar juga sob..
BalasHapustapi aku kok ga' bisa ya bangun pagi tuk sholat subuh..
kita harus bisa mensyukuri nikmat
BalasHapusagar kita tahu dan sadar
sebenrnya sudah banyak banget nikmat yang tak ternilai dikasih cuma2 ke kita oleh tuhan
sabar ya sob
BalasHapustetep smngatttt
Wah udah mulai sertifikasi nih, selamat sob.
BalasHapusMemamng benar, kita baru mengerti akan nikmat tatkala kita sakit.
Oya, mengenai pertanyaan sobat, coba cari kode <div class='comment-form'> (centrang expand templete widget).
Di bawahnya ada ukuran height dan width setelah perintah iframe. Coba sobat ubah ukurannya lebarnya
aku sakit dan yang paling berat adalah waktu harus belajar untuk selalu bersyukur... hehehehehe
BalasHapuskang, iya aku juga di daftarin adeku... trus aku liat-liat ada blogmu.... hehehehehehe
Jagalah 5 sebelum datang yg 5 Bang.
BalasHapusJagalah masa sehatmu sebElum datang sakitmu.
Banyakin istirahat jangan terlalu diforsir
Jaga kesehatan, Semangat!
BalasHapusKunjungan perdana
BalasHapusSakit itu nikmat, buktinya kalau kita sakit jadi dekat dengan Allah! Tapi jangan menunggu sakit baru ingat Allah!
BalasHapusbener banget nih...
BalasHapuskita harus mensyukuri nikmat yang telah diberikan..
keep blogging mas..
Salam sobat... Mohon maaf jika yang berubah kotak form ini, hehehe...
BalasHapusPesan itu berada dalam perintah
<p><data:blogCommentMessage/></p>
dibawah class='comment-form'
Coba soabt ubah perintahnya jadi spt ini:
<p style='width:605px'><data:blogCommentMessage/></p>
Ukurannya lebarnya sesuaikan dengan ukuran blogpost. Mudah-mudahan berhasil...
Benar Bang, aku yg baru sembuh dari sakit sangat setuju dg apa yg telah Bang Iwan tuliskan disini.
BalasHapusKalau kita sedang dalam kondisi yang tidak kita inginkan biasanya memang kita cenderung berpikir negatif duluan daripada berpikir positif.Agar senantiasa bisa berpikir positif dalam kondisi negatif,kayaknya kita perlu melatih ESQ kita deh seperti yang di ajarkan oleh Pak Ary Ginanjar..
BalasHapusKeshatan adalah prioritas pertama. nikmat sehat adalah anugerah yg luar biasa.
BalasHapus