Segala puji hanya untukmu ya Allah, segala keagungan, kemuliaan, kebesaran, dan keindahan hanyalah Bagi-Mu. Engkaulah Tuhan yang maha perkasa, penguasa alam jagad raya, yang kekuasaan-Mu tiada terhingga. Engkaulah al-Rahman-al-Rahim, sang pemilik sifat kasih dan sayang.
Kasih sayang-Mu tiada berbilang. Dengan sifat rahman dan rahim-Mu, Engkau meninggikan langit tanpa tiang, menghamparkan daratan, membentangkan lautan, menghiasai cakrawala pada malam harinya dengan bintang-gemintang dan rembulan, menurunkan air hujan untuk menumbuhkan biji-bijian dan tanaman.
Dengan sifat ini pula, Engkau berikan kepada kami dua biji mata sebagai alat penglihatan, dua buah telinga sebagai alat pendengaran, dua buah tangan untuk menyelesaikan pekerjaan, dua kaki untuk berjalan, dan diberikan pula lidah untuk bertutur dalam ucapan. Ampuni kami ya Allah, atas lidah yang kata-katanya sering menyakitkan dan menyinggung perasaan.
Maafkan atas mata kami yang sering melihat sesuatu yang diharamkan, tangan kami yang biasa mengambil sesuatu yang tidak Engkau halalkan, dan hapuskan dosa kami atas hati dan pikiran kotor yang penuh persangkaan.
Jadikanlah kami golongan orang-orang yang ikhlas, tulus, dan jujur dalam bertugas, bertangung jawab, dan tidak berorientasi mengharap balas. Jangan Engkau masukkan kami ke dalam golongan manusia yang suka melampaui batas.
Ya Rahman... betapa keunggulan pengetahuan kami hanyalah sebatas sarang laba-laba, sekali dilibas seketika itu pula sirna. Kini isyarat-Mu telah kami terima, melalui kemarahan alam yang menjelma, sebagai sebuah isyarat dan pertanda agar bangsa ini kembali bertakwa. Jangan Engkau timpakan lagi bencana yang kami tidak sanggup untuk bertahan.
Cukuplah tsunami Aceh dan Mentawai yang menerjang, lumpur Lapindo yang datang, kapal yang tenggelam, pesawat yang hilang, kereta api yang saling bertabrakan, Wasior dengan banjir bandang, dan gunung merapi Yogya yang bergoncang.
Ya Allah, berikanlah kepada kami iman yang kokoh, jiwa yang teguh, pemimpin yang tidak selalu mengeluh serta ikatan persaudaraan yang tidak rapuh. Kami menyadari bahwa deretan tragedi kemanusiaan yang terjadi di negeri ini, merupakan sebuah pembelajaran melalui sabda alam-Mu. Ibarat sebuah sawah, negeri ini sedang "dibajak" oleh penggarap sawah, agar tanahnya subur gemah ripah.
Kami paham, hidup ini tidaklah kekal dan abadi. Namun kami memohon kepada-Mu, wahai Zat yang maha suci, agar kami diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, merenungkan kembali visi dan misi kehidupan ini, seraya membenahi dan mengabdi kepada pertiwi, sebelum segala penyesalan akan terjadi, agar kami tenang menuju persemayaman abadi.
Ya Allah, jadikan bencana ini sebagai sarana pendidikan, untuk menumbuhkan nilai kebangsaan dan kemanusiaan, dan agar kami mampu mengambil intisari dari apa yang Engkau firmankan.
Ya Allah, terimalah pengakuan (i’tiraf) dan doa kami ini, selamatkanlah bangsa dan negeri ini, Amin Ya Rabbal Alamin.
Kasih sayang-Mu tiada berbilang. Dengan sifat rahman dan rahim-Mu, Engkau meninggikan langit tanpa tiang, menghamparkan daratan, membentangkan lautan, menghiasai cakrawala pada malam harinya dengan bintang-gemintang dan rembulan, menurunkan air hujan untuk menumbuhkan biji-bijian dan tanaman.
Dengan sifat ini pula, Engkau berikan kepada kami dua biji mata sebagai alat penglihatan, dua buah telinga sebagai alat pendengaran, dua buah tangan untuk menyelesaikan pekerjaan, dua kaki untuk berjalan, dan diberikan pula lidah untuk bertutur dalam ucapan. Ampuni kami ya Allah, atas lidah yang kata-katanya sering menyakitkan dan menyinggung perasaan.
Maafkan atas mata kami yang sering melihat sesuatu yang diharamkan, tangan kami yang biasa mengambil sesuatu yang tidak Engkau halalkan, dan hapuskan dosa kami atas hati dan pikiran kotor yang penuh persangkaan.
Jadikanlah kami golongan orang-orang yang ikhlas, tulus, dan jujur dalam bertugas, bertangung jawab, dan tidak berorientasi mengharap balas. Jangan Engkau masukkan kami ke dalam golongan manusia yang suka melampaui batas.
Ya Rahman... betapa keunggulan pengetahuan kami hanyalah sebatas sarang laba-laba, sekali dilibas seketika itu pula sirna. Kini isyarat-Mu telah kami terima, melalui kemarahan alam yang menjelma, sebagai sebuah isyarat dan pertanda agar bangsa ini kembali bertakwa. Jangan Engkau timpakan lagi bencana yang kami tidak sanggup untuk bertahan.
Cukuplah tsunami Aceh dan Mentawai yang menerjang, lumpur Lapindo yang datang, kapal yang tenggelam, pesawat yang hilang, kereta api yang saling bertabrakan, Wasior dengan banjir bandang, dan gunung merapi Yogya yang bergoncang.
Ya Allah, berikanlah kepada kami iman yang kokoh, jiwa yang teguh, pemimpin yang tidak selalu mengeluh serta ikatan persaudaraan yang tidak rapuh. Kami menyadari bahwa deretan tragedi kemanusiaan yang terjadi di negeri ini, merupakan sebuah pembelajaran melalui sabda alam-Mu. Ibarat sebuah sawah, negeri ini sedang "dibajak" oleh penggarap sawah, agar tanahnya subur gemah ripah.
Kami paham, hidup ini tidaklah kekal dan abadi. Namun kami memohon kepada-Mu, wahai Zat yang maha suci, agar kami diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, merenungkan kembali visi dan misi kehidupan ini, seraya membenahi dan mengabdi kepada pertiwi, sebelum segala penyesalan akan terjadi, agar kami tenang menuju persemayaman abadi.
Ya Allah, jadikan bencana ini sebagai sarana pendidikan, untuk menumbuhkan nilai kebangsaan dan kemanusiaan, dan agar kami mampu mengambil intisari dari apa yang Engkau firmankan.
Ya Allah, terimalah pengakuan (i’tiraf) dan doa kami ini, selamatkanlah bangsa dan negeri ini, Amin Ya Rabbal Alamin.
Doa yang menyentuh pembaca. Semoga Allah mengabulkannya. Allaahumma aamiin
BalasHapusSalam ukhuwah
Amin Ya Rabbal Alamin.....
BalasHapusAku ikut mengamini doanya Bang...
amin ya rabb...allahumma amin
BalasHapusIkutan berdoa bersama Bang Iwan...
BalasHapusSemoga apa yang kita panjatkan kepadaNya dikabulkan.
Amin...
Amin......Ya Robbal 'alamin.
BalasHapusamiin Allahumma amiin
BalasHapusIkut mengamini meskipun sekarang sudah Jumat malam.
BalasHapusWah,,,saya telat datang. Sekarang sudah Jum'at malam. Semoga barokah doa bapak tetap mengalir buat ruh saya. Amin.
BalasHapusOh ya perkenalkan, saya blog baru "commoncyber.net". Site yg bakal mengulas segala ttg software, earn money from internet, serta hot news dr dunia maya. Sitenya support dua bahasa, inggris dan Indonesia. Kalau ada waktu, yuk kapan-kapan mampir. Jalinan persahabatan. ^__^
Ami....n !
BalasHapusSemoga jalan keluar cepat terbuka,
Semoga diri kita dapat mengobati jiwa dengan kekuatan doa dan shodaqoh.
Jangan putus asa manakala kecemasan yang menggenggam jiwa menimpa.
Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah
Ketika telah terbentur pada keputus asaan.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka, bangsa ini akan dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Dengan Pemberian Shodaqoh Kita Secara Bersama
Dalam Memberikan Bantuan Untuk Saudara-Saudara Kita Yang Terkena Musibah Bencana Alam;
Maka, Akan Menghentikan Bencana Yang Melanda Di Negeri Ini.
Sukses selalu
Salam ~~~ "Ejawantah's Blog"
Ikutan berdoa ya, Bang Iwan...
BalasHapusSemoga apa yang telah kita panjatkan kepadaNya lekas dikabulkan.
Amin...
subhanallah..
BalasHapusternyata setiap masuki ari jumat ada doanya y kang. saya baru tahu.
mkasih y kang..