Entah kenapa hari ini kembali teringat keseharian saya waktu kecil bersama Almarhum Ayah tercinta, mungkin karena hari ini bertepatan dengan tujuh tahun beliau dipanggil oleh Sang Khaliq.
Beliau adalah sosok seorang Ayah yang sekaligus menjadi sahabat yang sangat banyak menanamkan nilai-nilai kehidupan pada pribadi saya yang sampai sekarang ini belum sepenuhnya saya bisa terapkan.
Biasanya pada hari minggu, kami bersama meluangkan waktu untuk pergi ke ladang yang terletak di atas bukit yang tidak jauh dari rumah.
Pada hari itu,.... disaat Ayah lagi sibuk menyiangi tanaman yang batangnya mulai ditumbuhi banyak rumput, aku minta izin untuk manjat jambu air yang ada di pinggir ladang yang kebetulan lagi berbuah lebat, sedang asyik-asyiknya menikmati buah jambu yang kebetulan banyak ranum di pohon, tiba-tiba Ayah berteriak, "Wan !,.... Hati-hati", belum sempat aku menjawab teriakan Ayah, dari bukit sebelah juga terdengar, "Wan !,.... Hati-hati", meskipun dengan sedikit heran saya balas berteriak, " Iya yah,..." kembali dari bukit sebelah terdengar teriakan yang persis sama dengan suara saya.
Ketika turun dari pohon jambu, aku langsung tanyakan hal ini pada Ayah, "yah !..... siapa sih yang tinggal di ladang seberang bukit ? koq sukanya menirukan terikan kita ? Dengan senyum penuh kearifan Ayah menjawab, "Wan,... coba dengarkan baik-baik," Lalu Ayah berteriak keras, "Kamu anak pintar!" Suara di kejauhan menjawab "Kamu anak pintar!", sekali lagi Ayah berteriak,"Kamu anak cerdas!" dan terdengar lagi teriakan yang sama dari bukit sebelah.
Saya hanya bisa terheran-heran dengan perasaan yang tidak mengerti. Lalu Ayah menjelaskan, "Wan !.... suara yang kamu dengar itu bukanlah suara siapa-siapa, tapi itu adalah suara Ayah juga yang terdengar karena pantulan dari bukit sebelah. Pantulan suara itu disebut juga GAUNG atau GEMA".
Sejenak Ayah terdiam sambil menghirup kopi yang dibawa dari rumah, lalu melanjutkan bicaranya, "Wan !, pada dasarnya GEMA itu sama dengan KEHIDUPAN yang kita jalani sekarang ini. Suatu saat nanti kamu akan mengerti bahwa kehidupan ini pada dasarnya akan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain, kehidupan ini adalah sebuah pantulan atau bayangan atas semua tindakan kita. Bila suatu saat kelak kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta dan kasih sayang di dunia, yah..... maka kamu harus menciptakan cinta dan kasih sayang terlebih dahulu dalam hati kamu".
Matahari sudah bersinar agak terik, Ayah mengajak aku segera pulang. Dalam perjalanan, Ayah masih menambahkan penjelasannya. "Wan !,...kamu harus ingat bahwa hidup ini akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya, dan perlu kamu pahami juga hidup ini bukanlah sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dari dirimu, makanya jangan pernah menuntut lebih banyak dari apa yang pernah kamu perbuat".
Kalimat yang terakhir ini, nampaknya sangat berbekas dalam benak saya dan memang maknanya sangat dalam....... terima kasih Ayah................!
Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati
(Ada Band – Yang Terbaik Bagimu)
kangen ya mas sama ayah...
BalasHapuskata2nya sangatlah bijak...
Waaaaaah.. jadi ingat ayahku dulu.. mudah mudahan beliau mendapatkan sebaik baiknya tempat disisiNYA
BalasHapusSalam Sayang
Aku jadi teringat dengan ayahku yg sama persis usia wafatnya dengan almarhum ayah pak Iwan..
BalasHapusAyah kau tak pernah mengeluh walau peluh sudah membasahi dahi..
Dan kami tak pernah tahu betapa berat tanggung jawabmu untuk kami ..
Kami hanya tahu kau beri aku uang saku ,tanpa tahu kerasnya kau mebanting tulang ...
Terimakasih ayah..doaku selalu mengalir kealam tempat berbaringmu kini...
Sahabatku yang baik dah sembuh yaaaaaaa..
BalasHapusSalam Sayang
waduh ...jadi sedih nih baca postingan ini ...ingat ayah lagi bro.
BalasHapusSiang ini saya dapat pencerahan
BalasHapusTerlalu banyak pengorbanan orang tua kita
terlalu kecil bakti kita kepada mereka
Yaa Alloh ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Amiin
waaaaahhh ayah yang bijaksana bang, dan tepet sekali tentang petuahnya....apa yang kita tanam itu lah yang kita panen....selama hama2 berhasil kita singkirkan tentu nya...heheheehehheh
BalasHapusbuwel juga suka lagu ada band itu bang, pernah menangis neh gara2 ndenger lagu itu...*lho* jiaaaaahhh kok jadi curhat yak....kakakakakkakk...udah ah nice posting bang...siiip
wah... jadi ingat Ayahku juga... hick...
BalasHapusuntungnya kemaren baru sowan ke bapak...klw gak ikutan sedih ingat bapak... :)
BalasHapussalam kenal bang iwan :)
Jadi ingat petuahnya Pak Harfan dalam Laskar Pelangi:
BalasHapus"Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya"
ayah yang bijak yaah....:D
BalasHapusSaya terharu membaca ayat-ayat ini.
BalasHapus"...Suatu saat nanti kamu akan mengerti bahwa kehidupan ini pada dasarnya akan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain, kehidupan ini adalah sebuah pantulan atau bayangan atas semua tindakan kita. Bila suatu saat kelak kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta dan kasih sayang di dunia, yah..... maka kamu harus menciptakan cinta dan kasih sayang terlebih dahulu dalam hati kamu".
Benar sungguh!
semoga orang tua kita selalu mendapat kan perlindungan dan berkahNya
BalasHapusAyahku malah ayah terhebat di dunia.....gimana tidak...dia bisa ngasih makan tiga istrinya sekaligus.......termasuk mamiku istri pertamanya.......walah,waktu tak tanya....apa rahasianya....dia cuma ngasih aku bulu perindu....katanya bisa naklukin cewek...bulu perindu itu langsung tak bakar.....ternyata benda itu yang buat aku punya banyak adik dan ibu....duh ruwet....ruwet.....
BalasHapus:22
BalasHapusKelak aku akan bikin seremonial "Hari Ayah Nasional".....
BalasHapussemoga beliau tenang di alam sana
BalasHapusseluruh dosanya diampuni oleh Sang Khalik
semoga keluarga yang ditinggalkan
diberikan kesabaran
Tulisan yang mantap tentang kenangan pada Ayah. Hm..., lagu Ada Band itu sekarang jadi terngiang di telinga saya.
BalasHapusHmm... jadi ingat ayah saya juga.
BalasHapuskeknya masih aman2 aja bang
BalasHapusantivirusku ga kasi peringatan
kalo ditempat temennya masih kasi peringatan
mungkin masalah pop up aja
pop up dari widgeo
BalasHapusadaband yah??? hemmm,... band favoritq.
BalasHapuspostingannya siip
dg kata lain, apa yg kita tabur itu yg kita tuai ya? apa yg kita ucapkan dan lakukan itu jadi umpan balik.
BalasHapusdosa saiia banyak banget sama orang tua, ayah rterlebih lagi... mungkin saiia org yg paling mengecewakan buat beliau... moga saiia diapuni-Nya... semoga kita semua terus bisa berbakti -tentunya bagi yg masih memiliki- kpd orang tua kita... menghaturkan do'a tuk yg telah tiada :(
BalasHapusSalam Cinta damai dan kasih sayang.. semoga sahabatku sembuh dan bertambah sehat saja
BalasHapusya kita jangan samapi lupakan jasa ayah
BalasHapusBang.., ayahnya bijak ya... Mengajarkan ilmu sekalian menamamkan akhlaq.
BalasHapusMakasih banget udah berbagi...
asking nothing in return.. kaya lirik lagunya celine dion :)
BalasHapusbener2 kenanganayah yang tak terlupakan
BalasHapusmaseta --> Bloging For Beginners
Pak, ada rinai kesedihan membaca kisah ini. Saya suka lagi itu. dan membaca kisah bapak, mengingatkan saya pada alm bapak saya :(.. beredar sekejap... :((
BalasHapusDamailah sang ayah dalam rahmah,
BalasHapusbersama doa terdesah,
bersama alunan syahdu al fatihah...
Jadi rindu papaku.. :10
BalasHapusayahku adalah
BalasHapusayah yang paling top markotop dech
hehehehehe
kunjungan malam sahabat apa kabar
BalasHapusbang... setelah pengakuan dosa saiia tadi.. bole kah saiia memberikan award 9walaupun tak sepantasnya, karena siapa lah saiia wong cilik iki)... namun psotingan telah bertabur, marathon telah terjalani, silahkan di ambil, dipajang..?!?!? itu sii terserah Sir ajja ^:)^
BalasHapusmatur tengkyu sedalem2nya :)
teringat akan ayah ya bang dan sekarang aq yakin bang setiawan pasti menjadi ayah yg baek juga bagi anak2..... sedangkan ayah bang setiawan pastinya bangga mempunyai anak seperti bang setiawan....
BalasHapusehm bang aq barusaja dari google dan icon gambarnya google berubah itu ada apa gerangan??? soalnya kan biasanya dikupas niy disini..... xixixixixi aq pengen tau ada apa kok gambarnya seperti gerhana gitu google-nya...
Ayah adalah sosok lelaki hebat yang pernah kita semua miliki
BalasHapusSalam kenal mas
aku masih berusaha mengartikan kata2 itu bang. Jangan menuntut, lebih dari yang kamu perbuat ... mmm apa ya ???
BalasHapussaya jd rindu pada ayah saya.. walaupun sy tau, saya takkan pernah berjumpa lg dgn beliau di dunia ini..
BalasHapusbanyak ilmu dan wawasan yang saya dapatkan disini, khususnya yang aku baca saat ini tentang kisah kisah hikmah yang bermanfaat, o iya semoga ayah handa mendapatkan temapat yang baik, terimakasih dan salam ukhuwah wahai sauadaraku.
BalasHapus