APAKAH MAKNA REFORMASI?

Written By FATAMORGANA on Minggu, Agustus 01, 2010 | 8/01/2010




Ketika mulut berteriak reformasi,
seperti sepasang suami-istri mandul
yang tiba-tiba mendapat anak.

Ketika mulut menggunjing reformasi,
seperti pelamun yang tiba-tiba
kejatuhan emas permata dari langit.

Ketika mulut menyebut reformasi,
seperti penjudi yang tiba-tiba
mendapatkan nomor buntut jitu

Ketika mulut berzikir reformasi,
seperti Sufi yang tiba-tiba
mendapatkan pencerahan makrifat.

Ketika mulut ramai mereformasi diri:
menjadi air, menjadi kencing;
menjadi angin,menjadi debu, .................

Ketika terbangun, entah mengapa yang terlintas dalam pikiran saya adalah membuka kamus lalu mencari kata reformasi lalu menemukan artinya Yap…akhirnya saya menemukannya Ternyata yang tertulis tentang reformasi adalah, yang berarti noun atau kata benda, perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau Negara.

Dan kembali saya berkompromi dengan otak saya. Jika yang dimaksud reformasi adalah seperti di atas, lalu apa yang didengungkan orang-orang selama ini tentang reformasi? Perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam suatu Negara yang bagaimana yang mereka maksud? Atau mungkin mereka sebenarnya juga tidak tahu arti reformasi seperti saya?

Sejak dikumandangkan bulan Mei 1998, reformasi di segala bidang tengah digalakkan oleh Bangsa kita dengan semangat untuk menegakkan demokrasi. Tapi apa yang bisa kita rasakan dan kita lihat dari hasil reformasi ini? Reformasi yang telah berjalan dua belas tahun ini semula bertujuan menegakkan demokrasi dan HAM, kini kita lihat hasilnya.

Saya benar-benar tak tahu. Yang ada dalam pikiranku mengenai reformasi adalah: Ketika para politikus tak hanya bicara tentang pemikirannya. Ketika para wakil rakyat berlomba menyejahterakan rakyatnya. Ketika para pengusaha dengan bijak membahagiakan pekerjanya. Ketika para pejabat tak lagi berfikir tentang uangnya.

Dan ketika semua pemimpin mampu menciptakan senyum di wajah orang yang dipimpinnya. Hanya itu yang ada di dalam pikiran saya saat ini. Tapi ketika saya melihat kenyataan bahwa masih ada petani, nelayan, buruh, dan pengemis juga tetangga saya menangis kelaparan karena tak punya uang untuk membeli beras, apa itu yang terjadi pada 12 tahun kebangkitan reformasi?

Saya tak sanggup lagi berpikir Sepertinya lebih baik saya tidur, dan kembali merangkai mimpi-mimpi saya tentang negeri yang makmur sejahtera dan berharap ketika nanti saya terbangun semua mimpi saya menjadi nyata.

Namun sebelum saya tidur, izinkan saya mencoba merenungkan kembali apakah tindakan kita selama dua belas tahun reformasi ini sudah sesuai dengan demokrasi yang kita perjuangkan ?.

Semoga postingan ini dapat menjadi perenungan bagi kita semuanya. Terima Kasih untuk sahabat Trimatra atas kesempatan yang diberikan untuk ikutan .
Share this article :

21 comments:

  1. Wew...
    Sekarang mulai marak postingan kolaborasi...
    Saya sendiri masih nggak jelas tentang makna reformasi

    BalasHapus
  2. Reformasi saat ini belum menyentuh maknanya
    Masih sebatas ucapan dan gaungnya saja

    BalasHapus
  3. BETUL SEKALI, MESKIPUN 12 TAHUN SUDAH KITA HIDUP DAN BERAKTIVITAS DALAM ALAM REFORMASI, AKAN TETAPI TIDAK BEDA-BEDA AMAT SITUASI YANG KITA HADAPI. BENAR MEMANG KITA SUDAH DINOBATKAN SEBAGAI SALAH SATU DARI SEDIKIT NEGERA DEMOKRASI PALING BESAR DI DUNIA, MESKIPUN KALAU MAU JUJUR, KITA BARU MENGERJAKAN DEMOKRASI 'PROSEDURAL' BELUM 'SUBSTANSIAL' SEPERTI YANG DIIDEALKAN BANYAK ORANG! SEHINGGA KEPINCANGAN-KEPINCANGAN MASIH TERLALU BANYAK TERJADI DI NEGERI INDAH INI.

    UNTUK ITU, RENUNGAN SEPERTI YANG JUGA DIGORESKAN PADA LAMAN INI SUDAH SEWAJARNYA KITA LAKUKAN, UNTUK MEMETAKAN SEJAUH MANA DAN APA SAJA YANG TELAH KITA (SECARA PERSONAL) LAKUKAN UNTUK TURUT MENDUKUNG REFORMASI '98 TERSEBUT!

    BalasHapus
  4. Ada yang bilang lebih suka waktu jaman orde baru pak...skrg malah lebih semrawut,dulu aman sentosa aja...

    BalasHapus
  5. reformasi perubahan untuk menuju yang lebih baik
    tapi lebih sukda refoirmasi yang tidak dibubuhi kekerasan
    :D
    \

    BalasHapus
  6. Bang Iwan ...
    Mungkin pendapat saya ini salah ...

    Selama ini banyak orang mengartikan bahwa Reformasi adalah suatu kebebasan ...
    Kebebasan untuk "njeplak" seenaknya ...
    Setelah sekian lama mulut terkunci rapat ...

    Euphoria bicara ...
    Bertindak sesuka hati ...
    Seenaknya sendiri ...
    Euphoria yang kadang agak kebablasen ...

    Sungguh melenceng dari pengertian reformasi yang sebenarnya ...

    Mari kita kembali ke pengertian reformasi yang sebenarnya ...
    Kita mulai dari diri kita sendiri

    (sekali lagi ... pendapat saya ini bisa salah lho bang ...)

    Salam saya Bang Iwan ...
    (kang Orkes)

    BalasHapus
  7. nggak ikutan posting kolaborasi. bingung cari ide... taunya dulu orang2 bilang reformasi itu repot nasi..

    BalasHapus
  8. Reformasi.... sy sendiri kurang begitu paham...
    yang pasti perubahan kearah yang lebih baik adalah harapan utama.
    SUkses bang!

    BalasHapus
  9. sebelumnya salam knl kawan.......

    klo menurut saya reformasi itu apa ya jadi bingung nich hehhehheee...

    pokoknya salam reformasi dech..:)

    BalasHapus
  10. reformasi... perubahan secara drastis untuk perbaikan?? kok agak ga sesuai kenyatannya yah? :(

    BalasHapus
  11. Sya sepakat Bang, jngan2 mereka blum tau benar apa substansi reformasi yg sebenarnya atau bahkan blum pernah buka kamus kyak Bang Iwan, hehee..hee.. Makanya baru2 ini ada kejadian sensasional oleh Mas Pong Hendrotmo, memanjat sampai ke atap gedung DPR Senayan dan menulis kegundahannya tentang amanat reformasi yg hanya omongan doank.

    Btw, Sya minta maaf sama Bang Iwan karna ane memang blum bsa posting kolaborasi hari anak nasional tempo hari.
    Alasannya krna memang kelemahan Ane sgt susah menulis tanpa konsep dlm waktu singkat.
    Blognya sudah sya follow saat kunjungan perdana sya. Salam sahabat :) good luck !

    BalasHapus
  12. teriak2 reformasi mp mulut berbusa kayaknya g akan ada gunanya, selama pemeritahannya masih seperti itu

    BalasHapus
  13. reformasi ... sebetulnya sudah mereformat negeri ini Bang, cuman ke arah lebih baiknya masih jauh dari harapan rakyat.
    Kebebasan yang kita rasakan tidak menjadikan pemimpin negeri ini berubah untuk bertindak untuk kepentingan negeri dan masyarakatnya.
    Contoh kasus mungkin kejadian Pong adalah mewakili kejengkelan kita ...
    Trims atas artikelnya ... kita rakyat sudah banyak merenung sebenarnya tinggal para pemimpin dan dan wakil2 kita kayaknya belum he he
    Salam hangat selalu

    BalasHapus
  14. Kadang saya berpikir secara egois mementingkan diri sendiri dan keluarga, yang penting saya bekerja secara maksimal dan halal, serta menjaga silaturahmi di lingkungan! Terserah pemerintah dan wakil rakyat mau tidur atau apa saya asal lingkungan saya tidak terganggu! Tapi ternyata tidak bisa, karena di diri saya mungkin ada darah pemberontak! Ayo kita bahu membahu untuk menciptakan lingkungan yang tidak ada pengangguran ini yang utama!

    BalasHapus
  15. Reformasi yang tidak ditindak lanjuti ya seperti ini hasilnya!

    BalasHapus
  16. Ikut reformasi komentar ah dengan tidak berkomentar apa2 tentang reformasi :D

    BalasHapus
  17. tujuan semula dari Reformasi sepertinya di salah artikan..
    reformasi sering dianggap legalisasi untuk bertindak sesuka dan semaunya, sebuah legalitas kebebasan tanpa batas...

    yah semoga reformasi bisa kembali ke jalan semula..

    salam kenal pak..

    BalasHapus
  18. Indonesia Reformasi, moga gak ada korupsi

    BalasHapus

SAHABAT FATAMORGANA

 
Support : FATAMORGANA
Copyright © 2015. FATAMORGANA - MERANGKUM FAKTA, MEREKAM INFORMASI, DAN BERBAGI KHAZANAH
Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Blogger