Sebuah film baru,besutan Joshua Lincoln Oppenheimer Sutradara dari Texas-AS yang bermukim di London dengan judul The Act of Killing, sebuah film dokumenter menampilkan pengakuan seorang algojo PKI, pasca 1965.Anwar Congo.
Ditengah maraknya kontroversi peredarannya, malah film ini sukses setelah diputar di Telluride Film Festival (AS) dan Toronto
International Film Festival (Kanada), film The Act of Killing telah
menjangkau secara luas dan sambutan hangat atas film ini berkembang
lebih besar dari yang pernah diharapkan. The Act of Killing adalah film
terbaik dan paling mengerikan di Festival Film Toronto tahun ini, setiap
bingkainya menakjubkan," tulis The Guardian English.
Dan mulai 7 November mendatang di Denmark. Film ini diputar pada
event besar di 56 kota Denmark serta di 60 bioskop di Denmark. Setelah
penayangan film ini, penonton diundang untuk berpatisipasi langsung
untuk menghadiri sesi tanya jawab.
Di Denmark film The Act of Killing juga disebut dengan judul Free
Men. Pemutaran film diselenggarakan di bawah Doxbio, platform dokumenter
khusus yang tersebar di Denmark.
Banyak pembaca dan pecinta film di beberapa negara, seperti di Belanda
dan Inggris, menunggu pemutaran film tersebut. Demikian pula masyarakat
di Indonesia. Mereka menunggu kapan film itu akan masuk dan diputar.
Manajemen The Act of Killing mengatakan film itu bisa diputar gratis dan bebas untuk orang Indonesia.
Meski belum beredar di negeri ini, film ini langsung menyulut
kontroversi. Aktor utama Anwar Congo merasa ditipu oleh sutradara karena
mengubah judul film tanpa sepengetahuannya. Semula film yang
dimainkannya itu berjudul Arsan & Aminah.
Selain itu, hingga kini ia belum menonton hasil final film The Act of Killing itu.
The Act of Killing merupakan film di atas film. Film dokumenter ini membingkai film Arsan dan Aminah yang dibuat Anwar. Film juga merekam semua adegan dan wawancara dengan Anwar di sela-sela syuting Arsan dan Aminah.
Lewat The Act of Killing, Joshua menyajikan pengakuan yang
mencengangkan dari pelaku pembantaian 1965-1966. Hingga kini pelaku ini
merasa sebagai pahlawan. Mereka menganggap pembantaian itu layak
dilakukan.
Anwar Congo yang menjadi Pemeran Utama mengatakan, saat pertama membuat film itu, Sang Sutradara mengaku bahwa film ini dibuat hanya untuk tesis, tidak untuk dipublikasikan. Namun ternyata Film tersebut diputar di Festival Film Toronto Kanada.
Menurut dia, Act of Killing mendiskreditkan PP. Dia pun
tidak ingin film itu diputar di Sumut. “Terus terang saya keberatan dan menganggap
film itu tidak berimbang, karena hanya mengisahkan korban dari Partai komunis saja, tidak mengisahkan korban dari pihak lain.
Kalau disetujui kita akan buat film tandingan dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” katanya. Sementara itu Ketua MPW PP Sumatera Utara, Anuar Shah tak mempertimbangkan untuk melakukan tuntutan. “Bisa. Kita akan tuntut,” tandasnya.
Film dokumenter The Act Of Killing melewati proses pembuatan selama 7 tahun. The Act Of Killing bercerita tentang kasus pembantaian massa Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatra Utara 1965 silam.
Anwar Kongo , tokoh utama pada film itu, merupakan lakon asli pembantai ratusan anggota PKI di Sumut.
Sebelum menjadi algojo, Anwar merupakan seorang preman pasar. Kehidupannya berubah pada 1965, saat tentara merekrutnya sebagai pasukan berani mati.
Kiprahnya sebagai pasukan berani mati cepat teruji. Apalagi, sebagai preman, Anwar telah akrab dengan dunia kekerasan dan kejahatan jalanan.
Alhasil, bersama tentara, rasa kebencian Anwar terhadap komunis pun kian berkobar. Ia pun tak segan untuk membunuh bahkan membakar para komunis dengan tangannya sendiri.
Tak ada raut menyesal ketika membunuh. Anwar bersama rekan-rekannya bahkan tampak puas dalam menjalankan aksinya.Berbagai cuplikan yang ditampilkan dalam film, mengungkapkan kembali bagaimana Anwar Congo menggunakan kawat sebagai senjata andalan yang digunakan dalam pembantaian.Pembunuhan dengan lilitan kawat tergolong bersih, tanpa perlu ceceran darah. Ia tidak suka dengan bau dan kotornya ceceran darah. “Leher itu cuma segini,” ujar pria berusia 72 tahun itu sambil membuat ukuran leher dengan pertemuan jari kedua tangannya.
Trailer Film The Act Of Killing
Meski kontroversi, namun ada sesuatu yang perlu diketahui dalam film ini...
BalasHapusjadi ingin segera nonton filmnya....
betul Kang... Malah banyak review yang mendukung pemutaran film ini. Film ini mengungkap salah satu babak tergelap dalam sejarah kemanusiaan di Indonesia yang selama ini ditutup-tutupi. "Padahal penting untuk diketahui dan dipelajari bukan hanya oleh orang Indonesia, tetapi juga bagi seluruh warga dunia. Saya berharap film ini membuka ruang-ruang diskusi yang lebih luas dan bisa memulai sebuah proses penyembuhan luka sejarah
Hapuswah,,kapan di indo tayang nya ini pak,,mungkin akan jadi kontroversi juga disini...
BalasHapusWah ,,, PKI MENUAI KONTROVERSI ,,,uDah dari jaman dulu nih kayaknya ... ..Hbat bgt nih blog dpat pr 4 ,,,hehehe!! Kapan yah aku bisa tukeran Link /jadi pertner ni blog . (MOG AJA MAS ADMIN MAU TUKERAN LINK DI SIDEBAR) yaaaaaa,,,ampunn
BalasHapuswah nggak tahu mau koment apa nih bang melihat film ginian apalagi pemerannya ngomong gitu membunuh layak dilakukan ck ck
BalasHapusseru tuhhhh kayaknya....
BalasHapuskeren niihh kayanya..
BalasHapuswidih keren ...
BalasHapusseru juga niihh kayanya..
BalasHapuswiiiwww,, kpn nih releasenya...
BalasHapuskapan niihh mulai tayangnya??
BalasHapusharus nonton nih .. wkwk
BalasHapusgenre dokumenter,, seru nih.
BalasHapuswajib nonton niihh
BalasHapusboleh juga niihh filmnya..
BalasHapussremm amat tuh sinopsisnya... Tpi seru juga tuh kyaknya
BalasHapuswah benar-benar penuh kontrovesi yah ...
BalasHapuslho kok bisa yah ?
BalasHapuskisah benar dan sejarah pasti dapat sambutan hebat dr penonton
BalasHapuskayaknya mesti nonton dulu deh, baaru aku komentar, hehe....
BalasHapusnonton trailernya dah seru,,, bikin penasaran,,,
BalasHapusnonton dulu ya
BalasHapusMatap baget om amriawan
BalasHapusterimakasih atas infonya semoga sukses selalu.
terimakasih atas infonya
BalasHapuskalo udh killing-killingan seru tuh.. :D
BalasHapustyang d indonesia kpan????
BalasHapusjadi sbnrnya ni film milik siapa???????
BalasHapusribet amat nih,, emg crtanya mrip bgt ama film arsan dan aminah yaa??
BalasHapusikut menyimak gan
BalasHapusmenunggu dan sepertinya harus di liat seperti kisah pembunuhan itu
BalasHapusSila download The Act of Killing/Jagal di http://thepiratebay.sx/torrent/8518979 (1.5 GB) dan yang kecilan, tapi kualitas gambar tak sebagus yang satunya http://thepiratebay.sx/torrent/8519042 (700 MB).
BalasHapusBagi mereka yang kesulitan mengunduh film ini dipersilakan menghubungi publisis film di email anonymous@final-cut.dk untuk mengatur pemutaran di komunitasnya dan mendapatkan DVD-nya.